5 Peraturan Turnamen Esports Paling Absurd

Di setiap turnamen esports, sang penyelenggara haruslah membuat peraturan untuk para peserta. Adanya peraturan ini tidak lain berguna untuk kelancaran jalannya rangkaian acara, baik peraturan tertulis atau pun konvensional.

Namun, tahukah kalian beberapa dari peraturan yang telah ditentukan oleh penyelenggara terdengar konyol? Ada yang mengatur seragam pemain, penggunaan hardware, bahkan ada pelarangan berdiskusi dengan tim lawan.

Untuk mengetahui peraturan-peraturan tersebut, KINCIR telah merangkum lima peraturan aneh dalam turnamen esports.


1. Dilarang Menggunakan Penutup Kepala Ketika Bertanding

Salah satu perusahaan penyelenggara turnamen terbesar, yaitu ESL, melarang penggunaan topi bagi para pemain. Salah satu pemain SK Gaming, yaitu Epitaco “TACO” de Melo pernah kena apes pada gelaran ESL Pro League Finals Brazil 2016. TACO yang kerap kali menggunakan penutup kepala, tiba-tiba saja disambangi oleh panitia dan diminta untuk melepas topi tersebut.

Tentu bagi kita para awam terdengar sangat aneh, apa pengaruh topi terhadap turnamen? Ternyata, menurut ESL, penggunaan penutup kepala dapat melonggarkan headset yang digunakan. Peraturan tersebut dibuat agar pemain tidak dapat mendapatkan informasi dari komentator atau pun penonton.

2. Dilarang Mendiskusikan Strategi dengan Musuh

Via istimewa

Sebenarnya, poin ini tidak perlu disahkan menjadi sebuah peraturan. Sebab, tim mana yang akan mengumbar strategi yang akan dimainkan kepada tim musuh? Namun, untuk mencegah adanya kemungkinan bertukar informasi. Pihak penyelenggara melarang hal tersebut

Akan tetapi, untuk berbicara santai atau sekedar salam sapa tidak dilarang oleh penyelenggara. Batasnya adalah jika sampai berbicara terkain in-game. Untuk mengetahui hal ini, ada satu pihak dari penyelenggara yang mengikuti tim untuk mengawasi topik obrolan tiap pemain. Jika ketahuan, pelaku tersebut bisa didiskualifikasi.


3. Bro, Pakaiannya yang Rapih, ya!

Ketika datang ke turnamen berskala besar, kalian akan disuguhkan pemandangan para atlet profesional lengkap dengan atribut tim yang dipenuhi oleh logo sponsor. Namun, tahukah kalian bahwa ada peraturan khusus terkait pakaian yang akan digunakan pemain dalam pertandingan?

Peraturan turnamen Call of Duty World Championship 2017 menjabarkan dengan jelas mengenai peraturan soal pakaian. Pada bookrule poin 7.3 Dijelaskan bahwa pemain hanya boleh menggunakan celana jeans, bahan selain itu seperti jogger, sweatpants, dan piama tidak diperbolehkan.

Sepatu juga wajib digunakan, sedangkan sandal dan alas kaki lain yang tidak menutup ibu jari sangat dilarang di turnamen ini.

Padahal, pakaian adalah soal kenyamanan. Mungkin para pemain memang wajib menggunakan atribut tim kebanggaan. Namun, pelarangan penggunaan piama agak aneh didengar. Siapa yang berani menggunakan piama dalam turnamen berskala nasional? Adakah pemain yang segila itu?

4. Cewek Dilarang Main!

Via istimewa

Jika kalian sadari, diskriminasi terhadap kaum hawa di esports masih sangat terasa. Padahal ada beberapa nama wanita yang memiliki prestasi di skena kompetitif esports. Pernah dengar Maria “Remilia” Creveling? Dia adalah salah satu wanita yang pernah bermain di banyak tim profesional game League of Legends di antara rekan timnya mayoritas diisi laki-laki.

Namun, ada satu kasus yang paling mengena di hati komunitas CS:GO pada 2015 lalu. Salah satu pemain veteran CS:GO, yaitu Heather “sapphiRe” Mumm mengalami hal kurang mengenakkan ketika bertanding di bawah bendera tim Karma. Heather menolak untuk menggunakan voice chat ketika ada yang mengatakan bahwa cewek tidak sepantasnya bermain di kompetisi CS:GO.

Peraturan ini memang tidak dibuat secara resmi oleh penyelenggara manapun, tapi terlahir secara konvensional di kalangan pemain profesional. Setelah kabar tersebar, memang ada baiknya jika cewek dan cowok dipisahkan ketika berada di dalam turnamen untuk menghindari kasus serupa seperti yang dialami Heather Mumm.


5. Pst, Jangan Ngobrol!

Seperti kata pepatah, “Diam adalah emas” sangat cocok untuk menggambarkan kejadian yang dialami SK Gaming pada gelaran ESL One Cologne 2017. Di laga final melawan tim Cloud9, tim SK Gaming mendapatkan hukuman pengurangan total hadiah karena mengobrol melalui fitur chat ketika masa timeout.

Peraturan ini dibuat bukan hanya semata-mata mengganggu pandangan penonton yang sedang asyik menyaksikan pertandingan. Melainkan sebagai tindakan preventif agar tidak tersebarnya informasi yang dapat merugikan pihak lawan.

Pada masa timeout tersebut, jelas tertera bahwa pemain dilarang berbicara dan menggunakan chat. Admin in-game saat itu yang mengetahui tindakan SK Gaming langsung menghentikan jalan pertandingan sementara.

***

Untuk dapat bersaing di skena kompetitif esports, kalian tidak hanya membutuhkan kemampuan yang apik, tapi juga kedisiplinan. Sebab, peraturan yang dibuat oleh penyelenggara haruslah dipatuhi. Meskipun beberapa di antaranya terdengar seperti lelucon. Namun, demi keberlangsungan acara, setiap pemain patut untuk mematuhi peraturan tersebut.

Tadi adalah kelima peraturan unik yang harus kalian ketahui, ada yang melarang penggunaan topi, bahkan sampai melarang kalian untuk berbicara. Tapi, di balik semua itu ada maksud tertentu dari pihak penyelenggara pastinya.

Bagaimana menurut kalian lima peraturan unik esports tersebut? Tuangkan pendapat kalian di kolom komentar, ya. Baca KINCIR untuk tahu perkembangan terbaru serta informasi menarik dari dunia esports!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.