Analisis Pertandingan Final Dota 2 Asia Championship 2018: Mineski Vs LGD Gaming

Dota 2 Asia Championship 2018 punya hasil yang tak terduga oleh banyak penggemar Dota 2 di seluruh dunia. Banyak yang berspekulasi bahwa Virtus.Pro (VP) akan mencetak hattrick juara Major. Mereka justru harus puas menjadi juara ketiga karena kalah dari LGD Gaming sebagai tim tuan rumah. Nyatanya, Mineski sebagai tim kuda hitam berhasil menjadi juara turnamen Major kelima di 2018 ini!

Di partai final, Mineski berhasil mengalahkan LGD Gaming. Sebelumnya, kedua tim telah bertemu di partai final upper bracket dengan kemenangan untuk Mineski. Kedua tim juga telah menghancurkan dominasi tim-tim unggulan seperti VP dan Team Liquid di babak sebelumnya.

Hasil ini juga menjadi catatan sejarah bagi Mineski. Tim esports asal Filipina ini berhasil membuat kejutan dengan menjadi tim Asia Tenggara pertama yang berhasil menjuarai turnamen Major Dota Pro Circuit.

Buat lo yang ketinggalan pertandingan bersejarah ini, yuk simak baik-baik analisis per gamenya di bawah ini!

 

Game 1: Mineski (17) – LGD (26)

Pada game pertama ini, Mineski membuat kejutan dengan pick hero Pangolier dan Dark Willow secara bersamaan. Pangolier sendiri merupakan hero yang baru dimasukkan di dalam Captain Mode di patch 7.12 lalu. Sedangkan LGD menggunakan kombo racun dari Venomancer dan Ice Blast dari Ancient Apparition. Walaupun Mineski berhasil mendominasi early game, justru mereka tak bisa membendung damage yang diberikan dari Phantom Assasins dan Tiny.

Di menit ke-20, Mineski melakukan blunder yang cukup fatal. Mineski terpancing untuk membunuh Slardar yang mereka kira tak mendapatkan bantuan dari para pemain LGD lainnya. Padahal, Tiny, Venomancer, dan Phantom Assassins ada di sekitar wilayah lane atas dari tim Dire. Langsung saja, Tiny melakukan blink lalu Toss. Disusul dengan Ulti dari Venomancer dan Phantom Assassins menusuk dari arah belakang yang mengakibatkan Mineski kalah dari team fight. Mineski pun harus mengetikkan “GG” di menit ke-27 setelah gagal bertahan dari serangan LGD di lane atas.

 

Game 2: Mineski (29) – LGD (6)

Mineski harus mencoba strategi lain karena Pangolier ternyata enggak berpengaruh di game pertama. Belajar dari game sebelumnya, Mineski lalu nge-pick Magnus untuk memberikan damage tambahan buat Tiny yang digunakan Kam “Moon” Boon. Sedangkan LGD menggunakan strategi push tower dari Troll Warlord dan Shadow Fiend.

Strategi Mineski pun terbukti ampuh. Shadow Fiend dari LGD tak bisa berkutik melawan Tiny di midlane. LGD semakin terpuruk ketika mereka selalu kalah di teamfight yang membuat jarak networth mereka makin tertinggal. Pertarungan ini benar-benar berat sebelah karena Tiny, Magnus, dan Gyrocopter benar-benar tak terkalahkan. LGD mau tak mau harus mengakui kehebatan Mineski dan mengetikkan “GG” dimenit ke-31.

 

Game 3: Mineski (25) – LGD (28)

Permainan semakin memanas di game ketiga. Mineski dengan percaya diri menggunakan strategi ratdoto dengan Broodmother. Mineski yakin Broodmother bisa menangani tiap lane untuk melakukan push dengan spamming Spiderling-nya yang dapat menghancurkan tower ataupun musuh. Apalagi, build yang digunakan iceiceice untuk Broodmother tergolong cukup unik karena membeli Battle Fury untuk Broodmother.

Kali ini, strategi Mineski enggak berjalan dengan baik. LGD berhasil menahan Mineski hingga core mereka jadi dengan Terrorblade yang digunakan Wang “Ame-“ Chunyu dan Kunkka yang digunakan Lu “Somnus M” Yao. Setelah berhasil melengkapi keenam item di Terrorblade, LGD jadi tak terkalahkan. Terbukti saat push yang dilakukan LGD di menit ke-32. Mereka berhasil menghancurkan tower tier 1 Mineski.  Di menit ke-35 Ame- berhasil mengobrak-abrik Mineski hingga yang tersisa hanya iceiceice. Mineski pun harus mengakui kekalahan dan mengetikkan “GG”.

 

Game 4: Mineski (30) – LGD (13)

Mineski wajib menang di game keempat ini. Mereka pun bertaruh besar dengan menggunakan strategi agresif trilane lewat formasi Naga Siren, Disruptor, dan Luna. LGD berusaha untuk mengendalikan permainan dengan selalu mengunci Luna yang dipakai Mushi di awal game.

Kontrol LGD atas Mineski nyatanya enggak berlangsung lama. LGD lupa kalau Mineski masih mempunyai Pangolier dan Dragon Knight. Kedua hero ini berhasil membuat LGD ketar ketir. Core dari LGD saja benar-benar tak bisa berkutik meski mereka sudah mempunyai Black King Bar. Push terakhir yang dilakukan oleh Mineski di menit ke-37 terpaksa membuat LGD mengetikkan “GG”.

 

Game 5: Mineski (28) – LGD (14)

Pertandingan penentuan terbukti sangat klimaks. Mineski kembali lagi pick Magnus yang membantu hero carry mereka dengan spamming Empowered. Sementara itu, LGD memilih Anti-Mage dengan harapan dapat membawa permainan lebih lama. Ame- dengan Anti-Mage nya berhasil farming dengan baik. Dia pun mendapatkan Battle Fury di menit ke-15. Secara keseluruhan, LGD berhasil mengendalikan permainan hingga mid game.

Kesabaran Mineski pada akhinrya berbuah manis. Team fight yang terjadi mid game rata-rata dimenangkan oleh Mineski. Meski begitu, mereka enggak bisa membunuh Anti-Mage yang selalu berhasil kabur. Memasuki menit ke-40, Mineski berusaha untuk mendapatkan tower tier 1 dari LGD hingga berhasil mendapatkan tower mid. Mineski melanjutkan push di menit ke-45. Mereka pun berhasil memberikan perlawanan yang sengit hingga beberapa pemain LGD melakukan buyback.

LGD harus kehilangan Ame- yang sangat bernafsu untuk menahan serangan Mineski. Ame- yang enggak mempunyai buyback bikin timnya harus bersusah payah untuk menahan gempuran serangan yang diberikan Mineski. Melihat kesempatan tersebut, Mineski langsung gaspol meratakan tower tier 1 dan barrack milik LGD. Akhirnya, LGD pun benar-benar enggak berkutik setelah Mineski berhasil menghancurkan Ancient milik LGD. Game kelima pun dimenangkan Mineski yang menjadikannya juara Dota 2 Asia Championship 2018.

**

Berkat kemenangannya di Dota 2 Asia Championship 2018, Mineski berhak mendapatkan 370.000 dolar serta 750 poin DPC. Mereka pun naik ke peringkat keempat klasemen sementara DPC.

Via Istimewa

Berakhirnya Dota 2 Asia Championship juga membuat Evil Geniuses dan Na’Vi harus tersingkir dari 8 besar klasemen. Mereka tergusur oleh LGD Gaming dan Mineski yang berhasil mendominasi turnamen. Sedangkan posisi tiga besar masih diisi oleh VP, Team Liquid dan Team Secret. Kira-kira, kejutan apa lagi yang disuguhkan oleh tim-tim Dota 2 di dalam pergelaran Dota Pro Circuit selanjutnya?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.