Analisis Pertandingan Final DreamLeague Season 9: Team Secret Vs. Fnatic

Pertandingan Grand Final DreamLeague Season 9 mempertemukan Team Secret melawan Fnatic. Kedua tim sama-sama memiliki performa yang bagus selama turnamen berlangsung. Fnatic berhasil mengalahkan tim-tim besar seperti Team Empire, Newbee, dan Team Liquid sebelum akhirnya bertemu Team Secret di pertandingan Grand Final.

Sayangnya, Fnatic harus mengakui kehebatan Team Secret setelah kena sapu bersih dengan skor 3-0. Kemenangan Team Secret membuat mereka sukses mempertahankan gelar juara bertahan DreamLeague dan berhasil mendekati Team Liquid di klasemen DPC (Dota Pro Circuit) saat ini.

Yuk simak analisis pertandingan Team Secret melawan Fnatic di bawah ini!

 

Game 1: Team Secret (25) – Fnatic (4)

Pertandingan game pertama di partai Grand Final ini dibuka draft pick yang sangat anti-mainstream dari Team Secret. Clement “Puppey” Ivanov memberikan Visage untuk Nai “MidOne” Zheng Yeik yang benar-benar enggak pernah terpikirkan sebelumnya. Selain itu, Puppey juga memberikan Lone Druid untuk Marcus “Ace” Hoelgaard yang enggak membuat build beruang dengan Radiance, melainkan lebih condong ke Sylla-nya atau sang penjinak beruangnya.

Di early game Fnatic lebih unggul dibanding Team Secret. Sayang, konsentrasi Fnatic buyar setelah Team Secret berhasil mendapatkan momentum permainan di menit ke-29. Mereka berhasil ‘meratakan’ Fnatic di Roshan pit. Enggak mau membuang waktu, Team Secret langsung melakukan push dengan menghancurkan tower atas dan tengah. Mereka lalu mundur untuk menaklukkan Roshan di menit ke-32. Team Secret langsung melakukan push terakhir lewat lane bawah dan harus membuat Fnatic mau tak mau mengetikkan “GG” di menit ke-34.

 

2. Game 2: Team Secret (31) – Fnatic (18)

Di game kedua, Fnatic berkaca pada permainan sebelumnya dengan langsung mengamankan Chen yang biasa digunakan oleh Puppey. Begitu juga Rubick yang biasa digunakan Yazied “YapzOr” Jaradat. Tak hanya itu saja, Fnatic juga mengambil Lone Druid untuk  Jacky “EternalEnvy” Mao yang membuat old-school build Radiance di beruang, lalu Tiny untuk Saahil “Universe”Arora, dan Timbersaw untuk Abed “Abed” Azel L. Yusop.

Melihat pick Timbersaw oleh Fnatic, Team Secret langsung merespon Fnatic dengan nge-pick Bristleback untuk Ace. Seperti game pertama, Fnatic lebih unggul di dalam fase laning dibanding Team Secret. Enggak mau kalah, Team Secret mencari cara agar bisa menyamakan networth. Batrider yang digunakan Adrian “Fata” Trinks sering kali berhasil menculik pemain Fnatic yang membuat Team Secret bisa menyamai networth mereka.

Team Secret pada akhinrya berhasil membalikkan momentum setelah membunuh Roshan di menit ke-35. Mereka pun enggak basa basi lagi untuk langsung menyerang Fnatic. MidOne yang menggunakan Phantom Lancer dapat menghancurkan tower tier 3 dari Fnatic. Seperti yang bisa ditebak, Fnatic enggak bisa membendung serangan dari Team Secret dan harus menyudahi permainan di menit ke-48.

 

3. Game 3: Team Secret (35) – Fnatic (18)

Fnatic yang mengalami 2 kali kekalahan mau tak mau harus memenangkan pertandingan ini agar memaksa Team Secret bermain hingga game keempat. Sayangnya, misi Fnatic lagi-lagi harus mengalami kegagalan karena Team Secret langsung bermain agresif. Pick Rubick untuk YapzOr dan Bounty Hunter untuk Puppey membuat Team Secret mendapatkan keunggulan di early game.

Lagi-lagi dengan gaya permainan yang enggak biasa, Team Secret menempatkan Kunkka untuk MidOne di mid. Walaupun skor di menit ke-22 tampak berimbang (10-11), tapi perbedaan networth lumayan jauh, yaitu 12k gold. Keunggulan networth bagi Team Secret inilah yang membuat Fnatic susah untuk membalas mereka. Team Secret memaksa Fnatic untuk mengetikkan “GG” setelah mereka nge-bully Fnatic di daerah fountain tim radiant.

GGWP @TEAMSECRET – CHAMPIONS! ???????????????? pic.twitter.com/uz0RFEVHTq

— DreamHack Dota (@DreamHackDota) March 25, 2018

***

Kemenangan Team Secret mendapatkan mereka membawa pulang titel juara DreamLeague kedua mereka dalam dua tahun terakhir. Tim multinasional asal Eropa ini juga berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar $125,000 USD dan 150 DPC. Hasil ini juga membuat mereka makin mendekati Team Liquid di posisi kedua DPC sementara. Team Secret telah mendapatkan 4.710 poin, hanya beda 24 poin dari Team Liquid.

Nah, menurut lo sendiri bagaimana? Apakah nantinya Team Secret bisa mengejar Team Liquid dan menjadi lawan yang berat bagi Virtus.Pro di Dota 2 Asia Championships? Semoga saja di Dota 2 Asia Championships bakal ada kejutan-kejutan yang menarik.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.