Curang “Tak Disengaja”, Kontroversi Teranyar di Ranah Esports CS:GO

Ranah kompetitif Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) seakan tak pernah lepas dari kontroversi. Meski telah tersingkir dari gelaran FACEIT Esports Championship Series Season 7, tim Complexity Gaming dan MIBR meninggalkan masalah yang belum usai.

Masalah berasal dari pertandingan babak eliminasi grup B. Saat itu, Complexity Gaming menang atas MIBR 2-1.

Saat pertandingan memasuki ronde ke-12, secara kasat mata penonton menangkap gerakan dari pelatih Complexity Gaming Matt “Warden” Dickens. Sang pelatih terlihat sedang memberi tahu posisi tim lawan pada salah satu layar pemain Complexity Gaming.

Dari video yang di unggah FACEIT TV, terlihat Ricky “Rickeh” Mulholland yang awalnya enggak mengetahui posisi Joao “felps” Vasconcellos, dapat menembak secara tepat berkat petunjuk yang diberikan oleh sang pelatih.

Akibat kecurangan yang diperbuat oleh Warden, pengamat skena pro CS:GO, Don Hachi, memberikan sindiran pedas. Melalui Twitter miliknya, sang pengamat menanyakan tentang keabsahan langkah yang dilakukan Warden. 

Interesting moment from the Complexity – MIBR game on Mirage

Rickeh doesn't notice that Felps is boosted but their coach Warden points it out with his finger to him, is that even allowed?https://t.co/3ofhi4KagA

— Haci (@DonHaci) June 7, 2019

Pelatih dari MiBR, Wilton “zews” Prado juga memberikan respon terhadap cuitan Don Haci di Twitter. Zews pun mengutarakan kekeewaannya terhadap wasit yang seharusnya mampu mencegah kecurangan tersebut. Lebih parahnya, wasit di pertandingan itu dianggap lalai karena lebih memerhatikan gawainya.

“Seandainya kamu (Don Haci) yang menjadi wasit di pertandingan kami, karena pihak tertentu enggak menjalankan tugas mereka. (Saya) kecewa,” tulis zews.

Wish you were our ref @DonHaci cause someone didn't do their job. Not cool @coLWarden https://t.co/M0KWrDVyOc

— Wilton Prado 'zews' (@zews) June 7, 2019

Menanggapi postingan zews, Warden akhirnya menuliskan permintaan maaf secara terbuka via Twitter. Menurutnya, kecurangan yang dilakukannya murni karena insting. Dia menyatakan penyesalannya dan akan move on dari insiden tersebut.

“Situasi seperti ini enggak pernah saya alami dalam berkarier. Saya merasa menyesal atas kejadian tersebut. Namun, hal yang bisa saya lakukan untuk saat ini hanya mengakui kesalahan dan melanjutkan hidup,” ungkap Warden di Twitter-nya.

Via Istimewa

Warden pun menerima peringatan keras dari pihak panitia atas tindakan kecurangan yang dilakukannya. Namun, peringatan tersebut baru datang saat pertandingan Complexity Gaming antara Team Vitality, itu pun setelah pertandigan map pertama selesai.

Bagaimana komentar kalian tentang kecurangan yang dilakukan pelatih Complexity Gaming? Menurut kalian apakah tindakan kecurangan tanpa disengaja ini dapat ditolerir? Bagikan pendapat kalian di kolom komentar bawa, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports dan game.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.