(Dota 2) D8 Punya Performa Paling Buruk di Pushka League Season 1

Turnamen non DPC yang tengah berlangsung, yaitu WePlay! Pushka League telah sampai di pekan kedua. Dari 14 tim yang dibagi menjadi dua regional yaitu CIS dan Eropa, tim D8 sepertinya memiliki performa paling buruk dan dapat memiliki peluang paling besar untuk gugur.

Pasalnya, dari lima pertandingan yang mereka jalani tidak ada satu kemenangan pun yang mampu mereka raih. Alhasil, saat ini skor 0-5 pun masih mewarnai papan skor dari tim besutan Dendi tersebut. Bahkan, OG Seed yang juga baru menetas di skena kompetitif berhasil bersaing dengan tim-tim Eropa lainnya. Mereka pun sanggup mengalahkan sang induk yaitu OG.

Berbicara soal rekam jejak di Pushka League Season 1, D8 mendapatkan perlawanan sengit dari Team Spirit. Dari dua laga yang dijalani, D8 tidak sanggup mengimbangi gaya permainan dari Dyrachyo dan kawan-kawan. Akhirnya tim yang diresmikan pada 27 Januari 2020 tersebut harus menelan pil pahit atas kekalahn pertamanya.

Performa buruk ternyata terus berlanjut di hari ketiga. Tapi, ada momen spesial di laga ini, soalnya Dendi harus bertanding dengan tim yang membesarkannya, yaitu Navi. Dalam laga ini, Dendi memang terlihat serius dan fokus. Tapi, gameplay yang dimilikinya belum mampu membawa D8 untuk menang dari Navi. Lagi-lagi, skor 2-0 jadi hasil akhir pertandingan untuk Navi.

Kondisi pun tidak berubah untuk D8 meskipun telah melakukan pergantian pemain. Pada laga ini, Ghostik dan KingR digantikan oleh Skylark dan SsaSpartan. Namun, eksperimen ini justru malah gagal toal dan akhirnya dibantai habis oleh HellRaisers dengan skor 2-0.

Pertandingan selanjutnya justru makin berat bagi D8. Pasalnya, mereka bertemu dengan salah satu tim raksasa asal Rusia, yaitu Virtus.Pro. Benar saja, hanya Dendi yang mampu sedikit mengimbangi gaya permainan Resolut1on dan kawan-kawan. Sisa pemain lain yang kurang jam terbang pun belum bisa menyokong Dendi dan membawa D8 untuk meraih kemenangan.

Masih dengan lini pemain yang sama, D8 mencoba peruntungan dengan melawan tim kasta dua dari Virtus.Pro yaitu VP. Prodigy. Dengan bekal pemain baru, VP. Prodigy ternyata membawa gaya permainan lebih segar dan efektif di dalam pertandingan. Komposisi Hero yang saling melengkapi mampu menghempas Dendi dan kawan-kawan dengan skor akhir 2-0.

Dari lima laga yang telah dijalani, D8 belum menang sama sekali. Meskipun masih ada sisa satu pertandingan, sepertinya tidak akan mampu membantu untuk lolos ke fase playoffs. Di sisi lain, skor buruk selama fase grup tersebut menjadi pelajaran berharga bagi para punggawa muda D8.

Bagaimana pendapat kalian tentang performa yang diperlihatkan D8 selama fase grup? Silakan tuangkan pendapat kalian di kolom komentar, ya! Jangan lupa juga untuk terus pantau KINCIR agar kalian tahu berita terbaru seputar esports dan game lain.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.