(Dota 2) Rekap Matchday 22 TBOF: Sampai Jumpa Musim Depan!

Klasemen Dota 2 di rangkaian liga Tokopedia Battle of Friday resmi usai. Di minggu terakhir pada Matchday ke-22 tersaji banyak pertandingan seru yang sebenarnya enggak berdampak cukup penting. Di dua pertandingan terakhir, sudah ada empat pemangku puncak klasemen yang berhak melanggeng ke babak final playoff empat besar IESPL. Meski begitu, pastinya banyak banget pertandingan seru di Matchday terakhir ini yang enggak boleh lo lewatin. Nah, berikut adalah rekap rangkaian divisi Dota 2 di Matchday terakhir Tokopedia Battle of Friday!

 

NXL (0) vs Alter Ego (2)

Game 1

Kedatangan salah satu pemain penting, RamZ, nampaknya membuat Alter Ego bisa mendapatkan irama permainan yang hilang di musim ini. Di dua matchday terakhir, mereka bisa membuktikan kalau tim baru yang memakai roster cukup agresif ini mampu bersaing dengan tim besar. Ramz yang kini bermain sebagai midlaner bisa membuktikan dirinya kalau dia punya kapasitas yang cukup penting. Bisa bermain sebagai Monkey King, RamZ membatasi last hits Phantom Assassin yang bisa membuatnya lebih leluasa untuk mendapatkan item untuk mengantarkan kemenangan Alter Ego.

Game 2

Di game kedua, meski punya draft yang cukup nyeleneh dengan menempatkan Void bersama Luna, Alter Ego masih bisa memupuk kemenangan. Enigma yang dipilih oleh NXL enggak bisa membuat play berkat antisipasi yang sangat sabar dari Alter Ego. Kunkka yang dimainkan RamZ kembali unggul di jalur tengah dan berkat kemampuannya ini, Alter Ego bisa mempertahankan irama serangan untuk kembali membatasi NXL hingga mereka memasrahkan kemenangan.

 

Louvre JG (0) vs PG.Barracx (2)

Game 1

Setelah minggu lalu sempat melibas NXL, PG.Barracx masih haus kemenangan meski sudah dipastikan lolos ke babak empat besar. Kali ini, giliran Louvre JG yang harus merasakan sengitnya perlawanan Azura dan kawan-kawan. Lewat permainan yang cukup renggang, PG.Barracx kelihatan enggak banyak melakukan tekanan. Justru permainan counter initation yang baik membuat mereka bisa mencuri kemenangan atas Louvre. Bisa mengabaikan Timbersaw, mereka berhasil memukul Hero pilihan Louvre satu per satu.

Game 2

Di game kedua, Ifrit yang memainkan Medusa bisa memastikan kemenangan PG.Barracx setelah tampil sabar. Francoeur yang kini masuk dan bermain sebagai offlane bisa memberi dorongan dengan memakai Centaur. Stampede yang tepat membuat mereka enggak banyak kehilangan saat teamfight yang cukup intens. Meski memainkan Terrorblade, permainan yang kurang rapi membuat Louvre kerugian cukup penting hingga harus menyerahkan kemenangan untuk PG.Barracx.

 

EVOS Esports (2) vs Recca Esports (0)

Game 1

EVOS berhasil membuktikan kalau mereka layak disandingkan gelar raja klasemen di Dota 2. Hingga Matchday terakhir, mereka bisa menyapu rekor tanpa kalah setelah tampil unggul 2-0 atas Recca. Draft yang mengandalkan kombinasi Magnus dan Phantom Assassin di game pertama mampu membuat mereka bisa unggul cepat atas Recca Esports. Enggak butuh waktu sampai 20 menit untuk Aville dan kawan-kawan bisa memastikan kemenangan di game pertama setelah pemain inti Recca enggak bisa melakukan farming.

Game 2

Di game kedua, Aville memilih draft yang cukup renggang dengan bantuan Support yang agresif. Tusk dan Lich yang tampil agresif mampu membuat pemain inti Recca kembali menderita saat fase laning. Di menit 12 mereka sudah mampu menghancurkan dua tower di jalur tengah dan bawah sehingga Recca enggak mampu menguasai jungle mereka. Nature Prophet yang dipilih oleh Aville bisa melakukan tekanan yang kembali membuat Recca kelimpungan hingga harus menyerah.

 

RRQ (2) vs Capcorn (0)

Game 1

Di game pertama, RRQ bisa tampil sangat unggul berkat permainan Support agresif dari Lich dan Tusk. Pilihan Earth Spirit dan Crystal Maiden dari Capcorn kelihatan kurang efektif dan justru jadi korban empuk bagi Yabyoo dan kawan-kawan. Meski Morphling dan Monkey King enggak punya daya tekan yang cukup kuat, RRQ bisa sedikit mengulur waktu untuk memaksa Capcorn kehilangan ppemainnya lewat teamfight di luar markas mereka. Enggak sampai 30 menit sang raja bisa memastikan kemenangan mereka di game pertama.

Game 2

Bubu dan kawan-kawan dari Capcorn harus memasrahkan hasil kemenangan kepada RRQ. Di game kedua mereka tampil lebih tertekan dari game sebelumnya. Pilihan Tusk yang mereka ambil enggak bisa membatasi pilihan Hero RRQ yang bisa kabur dengan mudah. RusmaN juga bahkan mengambil keputusan yang tepat dengan memilih QOP yang bisa berduet dengan Winter Wyvern. Teamfight yang rapi di Matchday terakhir ini mengantarkan RRQ mendapatkan hasil maksimal meski tersusul menjadi urutan keempat klasemen.

 

BOOM ID (2) vs The Prime (0)

Game 1

Meski sang anak emas InYourDream pulang kampung untuk bisa membela kembali The Prime, nampaknya tim ini belum bisa tampil cukup kuat. Di hadapan BOOM ID, mereka harus mengakui keunggulan telak 2-0 sebagai hasil yang cukup pahit untuk menutup musim. IYD belum bisa memberi impact meski memainkan Lina yang secara draft bisa unggul atas pilihan Hero BOOM ID. Justru, Mikoto yang memainkan Outworld Devourer bisa tampil lebih unggul.

Game 2

Di game kedua, The Prime bisa tampil unggul jauh menuju pertengahan game dengan kedudukan 20-10. Berkat draft yang cukup agresif, mereka bisa menekan BOOM ID namun Dreamocel yang memakai Medusa bisa melakukan safe farming untuk tampil membawa kemenangan di akhir game. Draft yang lebih fleksibel dan punya jangkauan luas membuat Mikoto dan kawan-kawan bisa memastikan teamfight yang bersih untuk membalikkan keadaan. Kekalahan The Prime atas BOOM ID membuktikan kalau mereka nampaknya masih butuh waktu untuk menyesuaikan permainan.

 

Bigetron (2) vs XCN (0)

Game 1

Baik Bigetron atau XCN memang bisa dibilang punya hasil buruk jadi juru kunci klasemen Dota 2 di Tokopedia Battle of Friday. Kedua tim berada di posisi terbawah sehingga duel terakhir ini bisa jadi pembuktian, siapa yang seenggaknya mampu tampil unggul head to head. Meski XCN adalah nama yang cukup besar di esports lokal, nyatanya tahun ini jadi bukti kalau XCN enggak mampu meraih hasil gemilang. Divisi Dota 2 mereka tampil buruk dan harus menelan kekalahan beruntun dari Bigetron. Di game pertama, Carry mereka, Evolve tampil buruk dengan enggak mampu tampil baik menggunakan Anti-Mage.

Game 2

Justru, Carry dari Bigetron di game kedua mampu menggunakan Anti-Mage dengan sangat baik. Keunggulan laning phase membuat salah satu Hero paling manja ini ternyata bisa bersinar di menit-menit awal. Tepat waktu mengejar setoran item, Anti-Mage bisa jadi Carry yang agresif dan mengantarkan Bigetron meraih kemenangan pertama mereka. Alhasil, Bigetron tampil di urutan sebelas sedangkan XCN harus puas dengan posisi terakhir dengan hanya mampu mengumpulkan 2 poin selama satu musim.

***

EVOS dan BOOM ID ternyata bisa merajai klasemen dengan tampil sebagai pemangku dan runner-up. Sementara itu, PG.Barracx mampu memanjat ke posisi ketiga di dua minggu terakhir. Siapakah dari keempat tim ini yang akan jadi juara pertama divisi Dota 2 Tokopedia Battle of Friday by IESPL? Terus dukung tim favorit lo, ya! 

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.