5 Kontroversi Epic Games, Perusahaan Game yang Serakah?

5 Kontroversi Epic Games, Perusahaan Game yang Serakah?

By Ditya Subagja / 28 Juli 2020

-Epic Games adalah salah satu perusahaan besar yang terkenal dengan game Fortnite.
-Setelah memutuskan merilis pasar game sendiri, banyak kontroversi merundung perusahaan ini.


Nama Epic Games sebenarnya bukan pemain baru di industri game PC. Perusahaan besar asal Amerika ini sempat populer berkat game FPS miliknya, Unreal Turnament dan kian merebut perhatian dunia berkat Fortnite. Kini, mereka juga mendirikan pasar game digital, Epic Games Store yang berusaha untuk menyaingi Steam.

Banyak sekali masalah yang merundung perusahaan besar ini. Mulai dari keputusannya serta sang CEO yang sering bikin sensasi, Epic Games sering kali dituding jadi perusahaan yang penuh kontroversi. Penasaran kasus apa saja yang membuat citra perusahaan game ini memburuk? Yuk, simak penuturan KINCIR berikut ini!

1. Eksklusivitas Epic Games Store

Selain game eksklusif, ada juga tambahan game gratis yang sering diboyong EGS.
Selain game eksklusif, ada juga tambahan game gratis yang sering diboyong EGS. Via Istimewa

Ketika pertama merilis Epic Games Store, mereka menjual embel-embel game eksklusif sebagai fitur dari pasar game digitalnya. Sayangnya, hal ini membaut banyak penggemar game meradang. Pasalnya, istilah eksklusif selama ini tidak pernah ada di game PC.

Selama ini, para publisher punya kebebasan entah untuk merilis game di Steam, GoG, atau membaut platform sendiri. Justru ketika Epic Games merilis platform ini, mereka membatasi banyak game yang seharusnya lebih mudah diakses di PC.

Baca Juga
Saingi Steam, Epic Games Store Akan Berdayakan Game Eksklusif!
5 Platform Pasar Game Digital Selain Steam
5 Game PC yang Kurang Diperhitungkan, tapi Sebenarnya Seru Abis!

2. Bajak Game dari Publisher

Game petualangan pos-apokaliptis, Metro Exodus jadi game eksklusif EGS selama enam bulan sebelum kembali ke Steam.
Game petualangan pos-apokaliptis, Metro Exodus jadi game eksklusif EGS selama enam bulan sebelum kembali ke Steam. Via Istimewa

Hal yang membuat mereka cukup dibenci di awal perilisannya adalah pembajakan alias poaching kepada publisher. Sebut saja judul game Metro Exodus atau Far Cry New Dawn yang sempat dibajak Epic Games Store, padahal sebelumnya telah membuka laman preorder di platform digital lain.

Sontak, Epic Games dituduh melakukan pembajakan dan membuat deal kepada penerbit. Padahal, sang pengembang ingin game miliknya bisa diakses oleh lebih banyak kalangan.

3. Fortnite Doyan Crunching dan Paksa Karyawannya Lembur

Ada ratusan pekerja di kantor Epic Games yang terletak di North Carolina, Amerika Serikat.
Ada ratusan pekerja di kantor Epic Games yang terletak di North Carolina, Amerika Serikat. Via Istimewa

Pada April 2019 lalu, Polygon sempat melaporkan bahwa mayoritas desainer di Epic Games dituntut kerja 70 jam seminggu untuk menciptakan skin baru dari game miliknya, Fortnite. Mereka dituduh melakukan crunching alias memeras pekerjanya untuk membuat skin dan mendatangkan banyak uang.

Yap, di game Fortnite, kehadiran skin sangat sering dan setiap bulannya, selalu ada emoticon maupun seragam baru yang bisa dikoleksi. Sayangnya, hal ini justru berimbas kepada karyawan mereka sendiri yang dilaporkan sampai banyak yang jatuh sakit akibat terus-terusan lembur.

Baca Juga
5 Perusahaan Game yang Terkenal Serakah dan Memeras Pemain
Rekomendasi Game PC Juara dengan Visual Menawan
Penuh Kecurangan di Fortnite World Cup, Epic Games Ambil Langkah Tegas

4. Sang CEO, Tim Sweeney Kelewat Hedon

Kekayaan Tim Sweeney menyentuh angka 5 miliar dolar Amerika.
Kekayaan Tim Sweeney menyentuh angka 5 miliar dolar Amerika. Via Istimewa

Entah apa yang ada di benak Tim Sweeney ketika dia menyalahkan Google dan Apple dan menganggapnya sebagai perusahaan yang doyan monopoli uang. Padahal, dirinya juga sangat hedon ketika menghabiskan uang perusahaan.

Waktu sebelum sesukses sekarang, Tim malah sering menghabiskan uang perusahaan untuk beli rumah mewah sampai mobil sport yang kelewat mahal. Padahal, upah pekerjanya di perusahaan masih terhitung pas-pasan.

5. Investasi Tencent, Epic Games Koleksi Data Pribadi?

Presentasi proyek robot Siren dari Tencent dan Epic Games.
Presentasi proyek robot Siren dari Tencent dan Epic Games. Via Istimewa

Baru-baru ini, mengikuti penutupan akses beberapa perusahaan asal Tiongkok, Epic Games juga kena imbasnya. Pasalnya, perusahaan ini diketahui mendapat banyak kucuran dana dari Tencent. Malah, perusahaan tersebut punya 40% aset saham di Epic Games.

Masuknya Tencent sebagai pemegang saham tentu membuat Epic Games dicurigai memegang kendali atas data pribadi para penggunanya. Pasalnya, mereka sempat menyerang Steam dari file yang ada di dalam Epic Games Store untuk ikut membaca data pribadi penggunanya.

Baca Juga
10 Game yang Tercatat Memecahkan Rekor Dunia Guinness
7 Game RPG Indie Wajib Jajal Sekali Seumur Hidup
Ericko Lim Lewat! Ini 5 Streamer Game yang Kelakuannya Toxic Abis!

***

Nah, bagaimana menurut kalian dengan deretan kontroversi di Epic Games, nih? Jangan sungkan untuk bagikan kesan kalian di kolom komentar bawah, ya! Terus ikutin juga berita seputar game lainnya hanya di KINCIR.

Kalian suka main Mobile Legends dan masih duduk di bangku sekolah setingkat SMA atau udah kuliah? Daripada cuma main doang, mending daftarin skuad terbaik kalian di Piala Menpora Esports 2020 AXIS! Soalnya, ada total hadiah hingga ratusan juta rupiah siap menanti!

Mengusung #EsportsDariRumah turnamen ini diharapkan mampu memfasilitasi semangat juang para pemuda yang ingin bersinar di esports. Untuk sementara, pendaftaran masih belum dibuka sehingga kalian belum bisa mendaftar, jadi harap bersabar, ya!

epic games perusahaan game tencent kontroversi

Voucher Game

Close Ads X
© 2021 PT Gajah Merah Terbang. All rights reserved.