Tantang Steam, Developer Fortnite Bikin Platform Jual Beli Game

Steam telah menjadi sarana jual beli video game terbesar di dunia maya. Bagaimana enggak, banyak gamer menghamburkan banyak uang setiap kali Steam mengadakan diskon besar-besaran. Nah, melihat keuntungan yang diraih Steam, distributor game lain pun turut meramaikan persaingan dengan menciptakan platform jual beli game. Salah satunya adalah pengembang Fortnite, Epic Games, yang terjun menciptakan Epic Games Store.

Seperti yang dikutip dari KotakuEpic Games Store memang benar akan menjadi platform distribusi game terbaru dari Epic Games. Developer yang juga menciptakan Unreal Game ini menjanjikan sebuah platform jual beli yang adil dan menguntungkan bagi para developer.

Via Istimewa

Lalu, apa keuntungan yang didapat para developer jika mereka menjual gamenya melalui Epic Games Store? Dilansir dari blog resmi mereka, para pengembang bakal mendapatkan 88% dari hasil bagi untung penjualan game.

Epic Games Store juga memampukan developer untuk berhubungan langsung dengan para pemain. Para pengembang juga memiliki kendali penuh pada game page mereka, dan menerima penggunaan engine apapun dalam game mereka.

Selain itu, fitur unik dari Epic Games Store adalah memampukan developer untuk membagi untung kepada content creator apabila mereka mengundang pemain baru. Content creator tersebut contohnya seperti YouTuber, Blogger, Twitch Streamer, dan masih banyak lagi. Epic Games bakal menutupi pembagian untung developer dan content creator pada dua tahun pertama.

 

 

Epic Games Store rencananya bakal dibuka pada 2019. Pertama-tama, mereka bakal mendistribusikan game untuk PC dan Mac. Untuk ke depannya, mereka berencana untuk membuka ranah distribusi hingga ke Android dan platform open-source lainnya. Sangat memungkinkan kalau Linux menjadi salah satunya.

Langkah yang diambil Epic Games memang sangat berani dan tepat waktu. Sebab, Valve baru saja mendapatkan banyak protes dari para developer setelah perubahan sistem pembagian untung. Sistem pembagian untung terbaru ini justru dianggap merugikan pengembang game Indie.

Jika sebelumnya pembagian untung antara developer dan Steam adalah 70/30, kini berubah seiring dengan total keuntungan. Apabila keuntungan mencapai 10 juta dolar Amerika, maka pembagian menjadi 75/25, dan 80/20 jika keuntungan melebihi 50 juta dolar.

Via Istimewa

Bukannya tanpa alasan, Steam mengambil kebijakan ini setelah banyak game AAA yang mulai menjauh dari Steam. Ubisoft dan EA sudah menjual di tokonya sendiri, disaat Bethesda dan Activision menyusul pada game terbarunya.

Nah, apakah dengan munculnya Epic Games Store benar-benar akan bikin Steam kebakaran jenggot? Ataukah justru enggak berpengaruh karena nama besar Steam?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.