(HOTLIST 2019) 5 Momen Esports Paling Mengejutkan

Selama 2019, kita harus akui bahwa industri esports sedang berada di puncak kejayaannya. Dari masa emasnya ini banyak hal yang tidak terprediksi dan bisa dibilang mengejutkan. Berita-berita panas dan juga membanggakan pun banyak mewarnai esports di tahun ini.

Kali ini, KINCIR telah memilah lima momen mengejutkan yang terjadi di skena kompetitif esports selama 2019 ini. Bahkan, ada berita dari Indonesia juga, loh! Mau tahu lima kejutan terbesar di esports tahun 2019? Langsung aja simak pembahasannya di bawah ini.


1. Bocah 16 Tahun Jadi Sorotan Dunia

Via istimewa

Meski tak seheboh seperti momen perdana perilisannya pada 2018, Fortnite tetap mampu mencuri perhatian di 2019. Pasalnya, pada akhirnya tahun ini Epic Games mengadakan kejuaraan esports perdananya.

Menariknya, game bergenre battle royale ini memang identik dengan pemainnya yang masih berusia muda. Dari olahan data Statista, grafik usia menunjukkan bahwa orang yang bermain Fortnite berada di usia rata-rata 18—24 tahun. Hebatnya, dari 250 juta pengguna aktif Fortnite, nama Kyle Giersdorf alias Bugha tiba-tiba meledak pada ajang Fortnite World Cup 2019.

Bocah berusia 16 tahun ini mendadak menjadi salah satu pemain terkaya di tahun 2019. Padahal, nama Bugha baru muncul ke skena kompetitif lima bulan sebelumnya. Namun, kemampuan remaja asal Amerika Serikat ini memang tidak bisa diremehkan. Setelah mengugurkan beberapa pemain tenar, Bugha pun berhasil merengkuh juara dunia untuk cabang solo pada ajang Fortnite World Cup 2019.

Selain itu, berkat prestasinya Bugha juga mendapatkan penghargaan sebagai atlet esports terbaik di 2019 dari The Game Awards 2019. Sudah jadi miliarder, terkenal berkat masuk TV, yang terakhir dapat penghargaan. Satu hal pasti, 2019 merupakan tahun terbaik bagi Bugha.

2. BnTet Merantau ke Negeri Paman Sam

Via istimewa

Kita bisa bilang skena kompetitif untuk game Counter Strike: Global Offensive (CS:GO) di Indonesia kurang berkembang. Memang jadi hal yang ironis karena tidak banyak turnamen besar yang digelar untuk para pemain game besutan Valve tersebut.

Meskipun minim kompetisi, beberapa pemain asal Indonesia berhasil mendapatkan kesempatan berkembang di luar negeri, contohnya adalah Hansel “BnTeT” Ferdinand. Mantan punggawa dari Recca Esports ini akhirnya mampu keluar dari skena kompetitif Asia menuju Amerika Utara.

Sebenarnya, tim Gen.G bukanlah tim internasional pertama yang dibela oleh BnTet. Dari Recca, kemampuannya pun dilirik oleh tim asal Tiongkok, yaitu TYLOO. Bahkan dirinya juga pernah menjuarai turnamen Extremeland Asia 2019 dan mendapatkan gelar MVP di ajang tersebut.

Kariernya pun tidak berhenti sampai di situ, di usianya yang baru 24 tahun, BnTeT berkesempatan bermain di ranah yang lebih keras, yaitu Amerika Utara bersama dengan Gen.G. tim yang baru terbentuk ini, agak kesulitan mencari talenta lokal yang akan direkrut.Namun, perhatian sang scouting talent terpusat kepada BnTet dan akhirnya dia pun resmi bergabung.


3. Kepergian Punggawa Dota 2 Team Liquid

Via istimewa

Bagi kalian yang menjadi penggemar Team Liquid, pasti merasa terkejut ketika Salehi “KuroKy” Takhasomi mengumumkan bahwa dirinya akan pergi dari Liquid. Kabar sedih sekaligus mengherankan ini pun dikabarkan secara mendadak pasca gelaran The International 2019.

Ternyata, tidak hanya KuroKy yang hengkang dari Liquid, keempat “anak buah”-nya pun ternyata mengikuti jejak sang kapten. Termasuk si pemain jenius dari Lebanon, Amer “Miracle” El Barkawi.

KuroKy selaku kapten tim memang dikenal memiliki begitu banyak ambisi, apalagi dalam hal mengejar mimpi untuk menjadi yang terbaik. Mungkin, kita tidak pernah mengetahui bagaimana kisah perjalanan kelima orang ini selama berseragam Liquid hingga akhirnya mereka memilih pergi.

Via istimewa

Mau tak mau, kepergiannya pun tak terelakan dan keputusan untuk membentuk tim baru dipegang teguh oleh KuroKy. Jelas jika banyak yang menyayangkan kepergian ini. Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa KuroKy, GH, MinD_ControL, W33, dan Miracle merupakan wajah ikonis dari tim Liquid.

Akan tetapi, kita masih bisa melihat aksi mereka bersama tim barunya, yaitu Nigma. Meski belum bisa berbuat banyak di Dota Pro Circuit musim baru, tentunya banyak yang berharap panji baru yang dibela KuroKy bisa tampil mengejutkan seperti yang biasa mereka lakukan sejak lama.


4. Dendi Berpisah dengan Na'Vi

Via istimeaw

Menjadi yang paling setia memanglah tidak mudah. Apalagi di dunia esports yang begitu dinamis. Berkembangnya industri ini mampu memunculkan wajah-wajah baru untuk menggeser talenta lama menjadi terpinggirkan. Hal ini pun menimpa Danil Ishutin atau yang penggemar Dota 2 kenal dengan nickname Dendi.

Sejak 2011 silam, nama Dendi dan Na’Vi begitu diperhitungkan di skena kompetitif Dota 2. Apalagi Na’Vi berhasil menjadi tim yang pertama mendapatkan gelar juara di The International. Tidak heran jika akhirnya Dendi menjadi salah satu pemain terhebat pada masanya.

Namun, berita yang tak kalah mengejutkan pun datang dari tim asal regional CIS ini. Setelah delapan tahun mengabdi, Na’Vi melepas Dendi dari organisasi. Tentunya, banyak pihak yang begitu menyayangkan kabar ini. Apalagi mengingat sejak 2011 lalu, hanya Dendi yang tersisa sebagai roster orisinal Na’Vi.

Meskipun sempat dipinjamkan ke beberapa tim, nama Na’Vi dan Dendi seperti melekat satu sama lain. Hingga akhirnya video penghormatan pun dirilis oleh Na’Vi pada akun YouTube resminya untuk melepas kepergian sang kapten.

Akan tetapi, dedikasi seorang Dendi kepada skena kompetitif Dota 2 terus berlanjut. Dia pun membentuk tim baru bernama Viet Flashback. Meskipun kini tengah kerja keras untuk mengembangkan timnya, Dendi mengakui bahwa proses ini sangat dinikmatinya. Mengingat ini pertama kalinya dia menjadi seorang CEO tim setelah bertahun-tahun hanya berposisi sebagai pemain.


5. OG Patahkan Kutukan The International

Via istimewa

Sejak pertama kali digelar pada 2011, tidak ada satu pun tim yang mampu menjadi juara dua kali berturut-turut. Dari sekian banyak tim yang dinyatakan kuat, hanya OG yang mampu mematahkan mitos tersebut.

Apalagi jika kita bicara di skena kompetitif. OG bisa dibilang wajah baru dan kurang tenar jika dibandingkan dengan Liquid, EG, Na'Vi, PSG.LGD, atau pun Secret.

Perjuangan mereka pun bisa diibaratkan layaknya kisah Cinderella. Sempat terseok di awal DPC 2019, mereka pun bangkit hingga sama sekali tak tersentuh di babak utama The International 2019.

Namun, Ceb, Ana, n0tail, Topson, dan Jerax membuktikan bahwa mereka mampu membuktikan diri sebagai satu-satunya tim yang berhasil menjuarai The International dua kali, berturut-turut pula. Dari prestasi ini, OG pun dinobatkan sebagai tim terkuat di ranah Dota 2 saat ini.

***

Dari lima momen di atas, mana yang paling mengejutkan kalian? Atau kalian punya momen lain yang tidak kalah bikin kaget? Kalau ada, jangan sungkan untuk tulis di kolom komentar, ya. jangan lupa juga untuk terus nantikan berita terbaru seputar esports dan game lain hanya di KINCIR.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.