5 Gamers Pro yang Menghancurkan Kariernya Sendiri

Kalau kita mundur ke 10 tahun yang lalu, siapa yang bakal menyangka kalau eSports bakal berkembang sepesat sekarang? Semakin besarnya eSports saat ini, membuat banyak gamer yang bergabung dalam dunia game kompetitif. Gamer pro kini enggak hanya bermain untuk dirinya sendiri. Kini, mereka telah menjadi duta untuk para sponsor, bahkan menjadi “wajah” untuk dunia eSports-nya sendiri.

Sayangnya, banyak gamer pro yang enggak bisa mempertahankan citra baiknya. Ada yang menginginkan uang lebih, menyalahgunakan ketenaran mereka, dan hal lainnya yang membuat mereka melakukan sesuatu yang enggak bisa dimaklumi. Akibat perbuatan tersebut, karier mereka pun jadi kena imbasnya.

Nah, ini dia gamer pro yang menghancurkan kariernya sendiri akibat perbuatannya. Yuk, simak daftarnya!

 

1. Sonic dan Ax.Mo (Dota 2)

Via Istimewa

Adanya manipulasi dalam hasil pertandingan atau match fixing ternyata enggak bisa dihindari dari dunia eSports. Match fixing bisa terjadi biasanya karena ada tindak perjudian. Nah, hal ini pun ternyata beberapa kali pernah terjadi di kompetisi Dota 2, salah satu contohnya adalah perilaku Leonid “Sonic” Kuzmenkov dan Dmitri “Ax.Mo” Morozov.

Mereka adalah pemain Dota 2 asal Rusia yang bermain untuk tim DX. Saat kualifikasi World Cyber Arena 2017, mereka tertangkap sedang merencanakan match fixing oleh eSports Integrity Coalition (ESIC), Uprise Champions Cup, dan Sportsradar. Akibatnya, kedua pemain tersebut dilarang mengikuti kompetisi Dota 2 selama dua tahun, hingga Oktober 2019.

 

2. Vasilii (League of Legends)

Via Istimewa

Li Wei Jun atau yang lebih dikenal dengan nama Vasilii sebelumnya merupakan pemain League of Legends yang tergabung dalam tim Newbee. Selain bergabung di Newbee, dia juga aktif melakukan live streaming di akun Twitch-nya. Nah, pada akhir tahun lalu, Vasilii melakukan kesalahan yang berpengaruh pada kariernya.

Saat dia sedang live streaming di Twitch, Vasilii terekam melakukan tindak kekerasan kepada pacarnya. Memang tidak terlihat apa yang dilakukan Vasilii kepada pacarnya, namun suara bantingan barang yang cukup besar dan bentakan Vasilii yang sangat keras terdengar di streaming tersebut. Akibat perilakunya, Newbee pun memutuskan kontraknya dengan Vasilii.

 

3. Dellor (Overwatch)

Dellor yang bernama asli Matt Vaughn adalah pemain Overwatch profesional untuk Toronto eSports. Dia pun juga rutin melakukan live streaming di akun Twitch-nya. Seperti Vasilii, kesalahan yang dia lakukan juga tersiar di Twitch. Kejadian berawal ketika Dellor menduga ada lawannya yang curang. Sebagai bentuk kekesalannya, dia mengucapkan satu kata rasis secara berulang-ulang selama 30 detik.

Akibat perilakunya tersebut, Dellor pun langsung dikeluarkan dari Toronto eSports. Setelah dikeluarkan, Dellor mengatakan bahwa dirinya sudah selesai dengan eSports dan enggak akan kembali lagi. Yah, mengingat kesalahannya yang cukup fatal, tampaknya tim eSports manapun juga bakal enggak mau mengajak dia bergabung.

 

4. sAviOr (StarCraft: Brood War)

Via Istimewa

Ma Jae Yoon atau yang lebih dikenal dengan sAviOr bisa dibilang merupakan salah satu pemain StarCraft: Brood War terbaik yang pernah ada, namun juga yang paling jahat. sAviOr ternyata jadi biang kerok atas match fixing yang terjadi di kompetisi StarCraft: Brood War Korea Selatan pada 2009. sAviOr tertangkap jadi perantara antara pemain pro dan massa yang ingin menyuap pemain untuk sengaja kalah.

Akibat perbuatannya tersebut, Korea eSports Association (KESPA) melarang dia berpartisipasi di seluruh kompetisi yang diadakan KESPA selama seumur hidup. Selain itu, KESPA juga meminta Blizzard untuk mencekal dia secara global pada 2013. Sudah enggak ada jalan baginya untuk membangun kariernya kembali.

 

5. Life (StarCraft II)

Via Istimewa

Life bisa dibilang punya kasus yang mirip dengan sAviOr. Lee Seung Hyun atau yang dikenal dengan nama Life ini merupakan pemain profesional StarCraft II. Life pun juga sering dinobatkan sebagai salah satu pemain StarCraft II terbaik. Pada usia 15 tahun, dia berhasil memenangkan Global StarCraft League Championship 2012. Sayangnya, bakat tersebut dihancurkan oleh perbuatannya.

Pada usia 19 tahun tepatnya pada 2016, Life ditangkap oleh KESPA karena terlibat dalam match fixing dan perjudian. Life dibayar sebanyak 70 juta won atau Rp902 juta untuk melakukan match fixing di dua pertandingannya. Akibatnya, dia dicekal dari seluruh pertandingan KESPA seumur hidupnya.

***

Sayang banget, ya, pengaruh dan kepopuleran gamer-gamer tadi harus tercoreng karena perilaku buruk mereka. Ini bisa jadi pelajaran bagi siapapun untuk terus berperilaku baik di manapun lo berada.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.