voogy: Indonesia Sedang Krisis AWPer Andal

Keberadaan AWPer alias pengguna senjata sniper AWP di game Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) sangatlah penting pada sebuah pertandingan. Role ini dapat mengakhiri dan mengubah jalannya pertandingan dengan cepat. Hal ini dikarenakan daya tembak yang jauh dan sangat kuat sehingga musuh yang terkena peluru AWP bisa mati dalam sekejap.

Sekali lo menguasai role dan senjata AWP dengan baik, semuanya pun jadi mudah buat lo dan tim. Ambil aja contoh kasus Kevin “xccurate” Susanto yang saat ini diakui sebagai “AWPgod” Asia berkat akurasi dan instingnya yang begitu luar biasa.

Sayang, enggak semudah itu menjadi seorang AWPer karena beratnya tanggung jawab yang diemban. Jika lo enggak bisa menjaga pos dengan baik, seorang AWPer pun dapat dianggap sebagai beban bagi tim.

Topik inilah yang jadi obrolan seru antara tim Kincir dengan Aditya “voogy” Leonard, in-game leader (IGL) alias kapten tim CS:GO Alter Ego di gelaran Tokopedia Battle of Friday (TBOF). Apalagi, secara kebetulan voogy dulunya adalah mantan rekan setim xccurate dan seorang AWPer di masa kejayaannya. Makanya, melihat tren CS:GO di Indonesia saat ini, voogy pun secara berat hati mengakui bahwa Indonesia sedang kekurangan AWPer andal.

Enggak cuma soal AWP aja, tim Kincir juga diskusi banyak hal soal masa lalu sang kapten yang ternyata sempat pensiun lama ini, serta pendapatnya terkait pemain CS:GO di Indonesia yang paling berpeluang besar menyusul xccurate dan BnTeT untuk go international. Simak, yuk!

 

Halo, voogy, selamat buat kemenangannya atas The Prime di matchday 4 TBOF!

voogy: Terima kasih, Kincir, ngobrol lagi kita.

 

Bagaimana perasaan lo setelah mendapatkan kemenangan perdana di TBOF melawan The Prime?

voogy: Senang tentunya. Apalagi ini kemenangan pertama kita. Harus diakui The Prime bermain baik. Kita sempat kesusul setelah unggul jauh. Banyak yang bilang kita kecolongan karena gugup. Padahal enggak. Di situ gua coba strategi baru dan untungnya berbuah manis.

 

Buat lo pastinya kabar baik bukan cuma kemenangan Alter Ego di game ini. Mantan rekan setim lo juga berhasil masuk sebagai New Legends (16 besar CS:GO Major) di FACEIT Major: London 2018 bersama TYLOO. Bagaimana perasaan lo melihat mereka berdua bisa masuk sampai sejauh itu?

voogy: Tentu salut dan bangga banget. Kayak enggak bisa digambarin rasa bangga gua ke mereka sebagai sohib dan mantan rekan setim. Apalagi mereka mencetak sejarah sebagai dua pemain Indonesia pertama yang berlaga di turnamen Major CS:GO. Terutama BnTeT yang jadi rekan setim gua selama lima tahun.

 

Boleh ceritain bagaimana lo dulu pertama kali ketemu BnTeT, lalu bermain sebagai rekan setim?

voogy: Gua pertama kali ketemu di 2009. Saat itu, tim CS:GO yang diperkuat BnTeT kekurangan satu orang. Gabunglah gua di situ setelah diajak teman yang kebetulan juga temannya Hansel. Kita berhasil menjuarai beberapa turnamen. Banyak yang salut karena tim kita isinya bocah semua. Apalagi waktu itu Hansel umurnya masih sekitar 15 tahun dan jadi MVP turnamen.

 

Berarti udah terlihat jelas bakat BnTeT dari dulu, ya?

voogy: Jelas. Dari dulu udah kelihatan unik. Di umur 15 tahun dia jadi IGL. Transisinya dari rookie (pemain pemula) jadi pemain pro pun cuma tiga bulan.

 

Bagaimana lo melihat xccurate sebagai AWPgod di Indonesia, dan bahkan di Asia untuk saat ini?

voogy: Dia juga sama istimewanya dengan BnTeT. Sama-sama wonderkid Indonesia. Gua yang dulu ngerasa AWPer terbaik harus ngalah karena dia memang benar-benar jago. Hasilnya pun terbukti di lapangan. Tim nxl> yang sempat enggak terkalahkan selama dua tahun kita libas. Gua salut dia bisa menonjol sebagai AWPer yang saat ini di Indonesia lagi masa 'krisis'.

 

Maksud lo krisis?

voogy: Seperti yang gua bilang, Indonesia kekurangan AWPer andal setelah xccurate cabut ke luar negeri.

 

Apakah potensinya memang seburuk itu?

voogy: Justru sebaliknya. Untuk saat ini Indonesia memang kekurangan AWPer. Akan tetapi, secara keseluruhan Indonesia punya banyak tim menjanjikan. Contohnya seperti The Prime yang nahan imbang Recca minggu lalu. Pemain muda itu sarat kejutan. Sekarang pun beda kayak dulu. Rookie dulu dianggap pasti kalah karena enggak bisa nembak. Di zaman CS:GO, semua rookie sekarang pasti bisa.

 

Menurut lo, apa yang harus diperbaiki oleh pemain CS:GO Indonesia agar bisa lebih berprestasi kayak dulu?

voogy: Balik lagi ke mental, sih. Mental toxic yang harus diperbaiki. Kalau gua lihat di sini, pemain Indonesia, terutama yang muda, sering banget puas duluan setelah menang sama tim besar. Makanya, udah pasti mereka keteteran di pertandingan selanjutnya. Sedangkan di luar negeri atmosfernya beda banget. Lo ngalahin tim gede, beban lo juga tambah gede karena semua jadi berekspektasi besar sama lo. Mereka juga enggak akan pernah ngerasa puas saat menang sebelum benar-benar jadi juara.

 

Gua sebenarnya udah nanyain pertanyaan ini ke beberapa pemain. Gua tetap penasaran sama jawaban lo sebagai pemain yang cukup senior. Menurut lo, siapa pemain Indonesia yang paling besar peluangnya untuk go international menyusul BnTeT dan xccurate?

voogy: Sejujurnya, untuk saat ini enggak ada.

Via Istimewa

 

Wah, jawaban yang cukup menarik. Apa yang bikin lo berpikir seperti ini.

voogy: Jawabannya simpel. Tim kita (Indonesia) sekarang susah banget nembus ke scene internasional. Sejak 2016 pun, tim Indonesia cuma juara dua kali, pertama nxl> pas masih ada gua dan Hansel, lalu Recca di Sydney pas Hansel juga masih main di sana. Hal ini pun bikin orang luar enggak ngelihat potensi orang Indonesia.

 

Berarti tren CS:GO di Indonesia saat ini lagi turun?

voogy: Sebenarnya naik, sayang enggak berprestasi. Terakhir tim Indonesia juara Recca dan dapat pengakuan sebagai tim terbaik Asia. Setelah xccurate cabut, Recca jadi kesulitan. Penyebabnya jelas. Cabutnya xccurate bagi Recca bukan cuma kehilangan AWPer, tapi sebenarnya yang paling terasa adalah hilangnya sosok IGL.

 

Kalau lo sendiri, masih ada kah keinginan untuk menyusul kedua mantan rekan setim lo untuk go international?

voogy: Udah enggak. Soalnya gua sempat pensiun tiga tahun gara-gara masalah pekerjaan dan percintaan. ha ha ha.

 

Sekarang lo udah balik jadi pemain pro bersama Alter Ego. Apa yang melatarbelakangi kembalinya lo ke scene kompetitif CS:GO?

voogy: Enggak bisa bohong, passion gua sejak awal memang main CS. Gua merasa terpanggil pas xccurate direkrut TYLOO. Gua mikir, kalau gua enggak pensiun, bisa jadi gua yang ada di posisinya sekarang. Alasan lainnya, seperti yang udah gua tekankan tadi, Indonesia lagi krisis AWPer. Jadi sekarang saatnya gua ngebuktiin diri di sini (TBOF).

Via Istimewa

 

Sebagai sohib BnTeT dan mantan rekan setim xccurate, ada enggak pesan khusus buat mereka berdua yang saat ini lagi berjuang untuk mendapatkan titel Legends (delapan besar CS:GO Major) bersama TYLOO?

voogy: Pastinya tetap rendah hati. Apalagi mereka sekarang lagi ada di 'atas'. Bukan berarti mereka berdua udah stuck di atas. Mereka peluangnya masih besar banget buat berkembang jadi lebih baik lagi.

 

Sekali lagi, terima kasih buat waktunya, voogy!

voogy: Terima kasih kembali, Kincir!

***

Seperti yang udah dibahas di atas, seorang AWPer dapat menjadi beban jika tak punya akurasi dan insting yang baik. Seorang AWPer yang baik pun pasti mengerti taktik dan strategi secara keseluruhan. Sebagai pemain yang dulunya memegang pos sebagai AWPer, voogy tentu mengerti akan hal itu.

Makanya, wajar jika dia berpendapat bahwa Indonesia sedang krisis AWPer. Karena (sempat) bermain sebagai AWPer, faktor pengalaman pun berbicara dalam hal ini. Voogy tentu melihat ada yang kurang dari pemain CS:GO Indonesia.

Namun, enggak bisa bohong juga meroketnya karier xccurate meningkatkan standar AWPer saat ini. Kembali lagi ke awal, bukan berarti Indonesia enggak punya potensi. Justru dengan adanya role model seperti xccurate, BnTeT, voogy, roseau, dan pemain lain pun tetap akan meningkatkan motivasi pemain muda agar bisa berprestasi seperti para pendahulunya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.