5 Mitos Rakit PC Gaming yang Mungkin Belum Kalian Tahu

Buat para pemain game di platform PC, pengetahuan tentang teknologi dan komponen bisa jadi nilai tambahan. Pasalnya, PC gaming punya perkembangan yang pesat setiap tahun. Selalu ada teknologi dan komponen baru yang diperkenalkan dan membawa permainan jadi lebih mutakhir.

Apakah kalian kebetulan jadi seorang pemain game dan merakit PC gaming sendiri? Yuk, cermati beberapa mitos ini supaya kalian enggak salah kaprah sama teknologi PC gaming!

 

1. Ganti Thermal Paste Bikin Suhu Turun

Via Istimewa

Kalau kalian merakit PC gaming, pasti ada kesempatan memasang prosesor ke dalam motherboard. Setelah proses krusial ini, kalian bakal menambahkan thermal paste, semacam cairan yang dioleskan di atas permukaan prosesor untuk ditempel ke kipas pendingin. Nantinya, thermal paste bakal menempel di antara heatsink dengan prosesor.

Ada rumor bilang kalau kita harus mengganti thermal paste secara berkala. Katanya, ketika pasta kering nantinya suhu bakal mudah untuk panas. Padahal, thermal paste hanya punya tugas untuk menghantarkan panas dari prosesor ke heatsink.

Kalian harus mengingat kalau thermal paste enggak punya waktu untuk diganti secara berkala atau dalam kata lain tidak perlu diganti selama prosesor dan heatsink masih menempel.

2. RAM Gede Bikin Main Enggak Nge-lag

Via Istimewa

Ada kalanya ketika kita main game dan terasa nge-lag, komponen yang paling mudah disalahkan adalah RAM. Komponen memori untuk memproses data ini memang cukup krusial. Akan tetapi, RAM yang besar enggak memastikan kalau kita main bakal main game dengan lancar.

Kalian harus memperhatikan minimum requirement yang diminta oleh judul game. Biasanya, 8GB RAM sudah lebih dari cukup untuk memainkan game modern. Kalian enggak butuh RAM sampai 16GB atau bahkan 32GB.

Selain besarnya kapasitas memori, kalian harus lihat kecepatan RAM. Ada kalanya kecepatan ini bakal berpengaruh ketika kalian main game sambil menjalankan program lain seperti recording atau streaming.

 

3. Overclock Berbahaya buat CPU

Via Istimewa

Salah satu keunggulan PC gaming dibandingkan konsol adalah kemampuan overclocking atau menaikkan kemampuan hardware di atas spesifikasi. Ada rumor yang bilang kalau overclocking sebenarnya berbahaya buat prosesor lantaran memaksa komponen ini untuk bekerja lebih keras. Padahal, setiap CPU punya perangkat keamanan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Kalian sebenarnya enggak usah takut sama overclocking kalau sudah tahu batas. Biasanya, motherboard bakal memaksa proses untuk mati jika CPU sudah enggak kuat. Kalian juga bisa mencari konfigurasi terbaik dengan menjalankan benchmark serta stress test lebih dulu. Jika kalian bisa menyeimbangkan suhu CPU, enggak usah takut, deh.

4. Banyak Kipas Bikin PC Lebih Adem

Via Istimewa

Ada banyak cara untuk mendinginkan komputer. Sebelum teknologi liquid cooling, perangkat kipas masih digunakan sampai sekarang. Biasanya, dalam satu case CPU bisa terpasang lebih dari satu kipas untuk mengalirkan udara di dalamnya. Tentunya ada anggapan kalau makin banyak kipas berarti suhu lebih dingin.

Satu hal yang harus banget kalian perhatikan adalah aliran udara di dalam case. Kalian enggak bisa sembarangan memasang kipas tanpa memikirkan sirkulasi udara. Biasanya, aliran udara ditiup dari bagian depan casing dan dikeluarkan di bagian belakang atau ventilasi bagian atas. Pemasangan tiga kipas dengan untuk mengalirkan udara dari bagian depan ke belakang biasanya sudah cukup, kok.

 

5. FPS Tinggi Bikin Grafik Lebih Enak

Via Istimewa

Para pencinta PC gaming bisa saja besar kepala lantaran FPS yang dihasilkan oleh PC canggih bisa sangat memanjakan. Padahal, hal ini kembali lagi ke kemampuan monitor yang kalian miliki. Biasanya monitor gaming sudah menyebutkan berapa frame per second yang bisa dikeluarkan. Monitor dengan frekuensi 75hz bisa mengunci 75 frame per second.

Meski kemampuan CPU kita bisa menjalankan game di atas 75 FPS, monitor enggak bakal bisa menampilkan gerakan gambar lebih cepat di luar kemampuannya. Kalian juga harus memperhatikan fitur synchronization dari tiap monitor. Misalnya, monitor dengan Freesync lebih cocok disandingkan dengan kartu grafis Radeon milik AMD sementara G-Sync bakal berdampingan dengan fitur milik Nvidia.

***

Bagaimana? Apakah kalian mendapatkan insight yang menarik? Kalau ada mitos atau keluhan mengenai PC gaming, ayo berdiskusi di kolom komentar bawah, ya! Terus ikutin juga berita game maupun tulisan menarik lainnya hanya di kanal KINCIR!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.