Pradipta “sRFWI” Favian dan Dilema Antara PUBG dan PB

Fenomena atlet esports multicabang masih terbilang jarang ditemukan. Sekalipun ada, sulit rasanya untuk mencari yang bisa berprestasi di lebih dari satu cabang. Namun, tren ini bukannya tak mungkin akan dipatahkan dalam waktu dekat. Sebab, Indonesia ternyata punya atlet esports multicabang yang bisa mencetak prestasi di semua game yang dia tekuni. Dia adalah Pradipta "sRFWI" Favian yang saat ini tergabung dengan skuat Point Blank (PB) Team Capcorn.

Saat ini, Pradipta dan Team Capcorn sedang menikmati kehangatan berada di peringkat teratas klasemen sementara Tokopedia Battle of Friday (TBOF) oleh Indonesia Esports Premiere League (IESPL) cabang PB dengan 9 poin. Di pertandingan terakhir, mereka menang meyakinkan atas Juggernaut Gaming dengan skor 2-0.

Tak hanya PB, Pradipta juga cukup berprestasi di ranah PUBG. Di ajang Garuda Cup 2018 by Tokopedia, dia juga berhasil menjadi peringkat keempat bersama tim Trapesium E-Sport 45. Hasil tersebut juga membuatnya mendapat kehormatan untuk mewakili Indonesia di ajang PUBG SEA Champions yang diadakan di Thailand.

 
 
 

View this post on Instagram

PUBG SEA Championship. Wish us luck for tomorrow! ???????? #5pradipta #pubgSEA

A post shared by PradiptaLandryFavian (@pradipta.rfwi) on

Sayangnya, Pradipta mendapat hasil yang kurang memuaskan di ajang tersebut. Trapesium E-Sport 45 yang telah tergabung dengan Capcorn Trapesium hanya berhasil menempati peringkat 15 dari total 20 partisipan.

Meski begitu, harapan masih bersinar cerah bagi Pradipta. Kemampuan dan bakatnya dalam genre FPS (first-person shooter) dan battle royale tentu tak perlu diragukan lagi. Namun, hal ini juga memunculkan pertanyaan: cabang mana yang akan benar-benar fokus ditekuni oleh Pradipta untuk ke depannya?

Untuk mengetahui jawabannya, tim Kincir berkesempatan untuk ngobrol langsung dengannya. Tak hanya diskusi soal rencananya, Pradipta juga sedikit curhat tentang ekosistem esports di Indonesia saat ini. Enggak perlu basa-basi lagi, simak, yuk, wawancara eksklusifnya di bawah ini!

 

Halo Pradipta, selamat atas kemenangannya atas Juggernaut Gaming di Matchday 7 TBOF. BTW, bagaimana perasaan lo saat ini sebagai atlet esports yang cukup berprestasi di beberapa cabang game?

Pradipta: Terima kasih banyak, Kincir! Tentu gua senang banget bisa kayak sekarang. Jujur, sih. Gua enggak nyangka bisa lolos mewakili Indonesia di PUBG SEA Champions meski sebenarnya gua pede bisa menang.Makanya gua sempat berpikir ingin fokus ke PUBG dibanding PB. Akan tetapi, setelah gua pertimbangkan lagi, gua harus ngebuktiin diri dulu di PB bareng teman-teman gua di TBOF.

 

Meski enggak bisa berbuat banyak di PUBG SEA Champions, apa yang lo dan Capcorn Trapesium perjuangkan udah terbilang membanggakan. Nah, yang bikin gua penasaran adalah kenapa lo saat ini lebih fokus ke PB dibanding PUBG yang udah terbukti bikin lo berprestasi?

Pradipta: Jawabannya, ya karena gua awalnya main PB. Gua baru mulai main PUBG pas memang lagi booming. Untungnya karena pada dasarnya dua game ini genrenya FPS, gua dibilang cukup GG di PUBG. Sejujurnya, gua udah dibujuk biar fokus ke PUBG karena kalau kata orang-orang game ini lebih mendunia. Namun, gua enggak mau lepas PB begitu aja karena enggak enak sama teman-teman gua. Apalagi gua udah ngerasa klop banget dengan skuat PB. Gua juga ngerasa belum ada apa-apanya di PUBG. Makanya sayang kalau gua ninggalin PB yang udah gua seriusin sejak lama.

 

Apakah salah satu alasan lainnya juga karena banyak yang bilang battle royale kurang cocok buat dijadiin esports?

Pradipta: Sebenarnya bisa iya, bisa juga enggak, bilang battle royale masuk ke ranah esports. Banyak yang bilang enggak karena memang dari awal main kita serba acak dan untung-untungan. Beda sama FPS kayak PB atau Counter-Strike (CS) yang imbang dari awal. Padahal, kalau udah masuk ke ranah kompetitif, sebenarnya PUBG main tunggu-tungguan. Pemain baru pada mulai perang pas semua senjata dan perlengkapan lain udah lengkap. Makanya gua berharap esports battle royale bisa diadain di Indonesia.

 

Enggak bisa bohong saat ini FPS lagi 'dijajah' sama battle royale. Sebagai pemain esports yang 'lahir' dari cabang FPS, sebenarnya bagaimana perasaan dan tanggapan lo akan hal ini?

Pradipta: Keren, kok. Gua enggak masalah karena saat ini battle royale memang lagi hangat-hangatnya. PUBG, termasuk versi mobile-nya, sekarang perkembangannya kayak Mobile Legends. Pesat banget. Begitu juga Fortnite di luar sana yang sama gilanya.

 

Fortnite saat ini bisa dibilang lebih booming dibanding PUBG. Kalau harus pilih dan lo punya kesempatan buat jadi pemain pro, pilih Fortnite atau tetap PUBG?

Pradipta: Gua tetap PUBG. Entah kenapa gua enggak ngerasain feel-nya pas main Fortnite. Mungkin karena memang kerasa lebih kasual dibanding kompetitif. Menurut gua, agak aneh aja kalau game tembak-tembakan pakai sistem bangunan. Di Fortnite, lo jago ngebangun, jaminan menang udah gede banget. Enggak perlu harus jago aiming. Turnamennya di luar memang udah banyak, tapi sayangnya juga belum ada mode Custom. Lo menang kalau paling banyak kill aja, enggak ada yang beda.

 

Kalau nyatanya nanti di Indonesia Fortnite jadi booming banget, bahkan lebih dari PUBG, lo tetap enggak mau berkecimpung di ranah kompetitifnya?

Pradipta: Mau serius sekarang jujur udah telat banget buat gua. Soalnya gua saat ini memang mau fokus ke PUBG dulu. Mungkin butuh waktu sekitar setahun buat mendalami game baru. Soalnya main game bisa jago memang karena terbiasa.

 

Jadi, intinya lo mau fokus ke PUBG dulu, nih, dibanding PB?

Pradipta: Setelah PBNC kemarin dan dapat juara tiga di sana, gua sempat kepikiran mau hijrah ke PUBG. Apalagi gua dapat tawaran dari tim yang udah punya nama di ranah kompetitif PUBG. Tetap, sih, untuk saat ini gua fokus ke PBPUBG bisa dibilang rencana jangka panjang gua. Seperti yang udah gua bilang tadi, rasanya sayang kalau gua latah dan enggak mikirin konsekuensinya. Peluang gua di PB (TBOF) juga gede buat jadi juara.

 

Apakah alasan lo terjun ke PUBG juga karena PB dianggap banyak orang sebagai dead game?

Pradipta: Memang banyak yang bilang PUBG jauh lebih menjanjikan ketimbang PB. Teman-teman gua juga bilang PB udah dead game. Gua balas "sekarang PB udah enggak dead game!". Jujur gua berterima kasih banget sama TBOF. Setelah ada TBOF, PB udah enggak bisa dibilang mati. Sekarang jadi ada banyak turnamen PB enggak cuma PBIC atau PBNC.

 

Dari tadi kita udah obrolin soal rencana lo ke PUBG atau PB. Nah, sekarang saatnya lo bagi-bagi kiat, nih. Sebenarnya, ada enggak kiat khusus buat jadi pemain esports multicabang yang cukup berprestasi kayak lo?

Pradipta: Intinya seriusin aja game yang lo suka. Lo serius, lo bisa jadi pemain pro. Enggak satu game aja. Kalau lo juga getol mainin game lain, ya tetap seriusin.

 

Kiat bagi waktunya bagaimana, tuh? Melihat kesibukan atlet esports di satu cabang game aja, rasanya kayak susah buat bagi waktu.

Pradipta: Jujur gua juga susah banget bagi waktunya. Gua sendiri udah dibilangin sama teman-teman gua jangan sampai fokusnya kebagi dua. Nah, di sini gua harus bisa bagi prioritas. Gua menghormati kontrak gua sebagai pemain profesional PB. Jadi, gua fokus dulu di sini sambil nyambi main PUBG. Gua udah yakinin teman-teman kalau gameplay gua enggak bakal berubah meski main dua game ini. Untungnya, performa gua tetap stabil dan bisa bawa Capcorn jadi pemuncak klasemen TBOF saat ini.

 
 
 

View this post on Instagram

Alhamdulillah masih dikasih juara 3. Makasih buat yang udah dukung team capcorn , makasih buat mamah udah dateng juga???????????? #legocapcorn #capcorn #epicid320 #pointblank #pbnc2018

A post shared by PradiptaLandryFavian (@pradipta.rfwi) on

 

Sebelum nutup obrolan seru ini, ada enggak hal yang ingin lo sampaikan ke gamer yang ingin jadi pemain esports multicabang sukses kayak lo?

Pradipta: Intinya, godaan yang bakal lo hadapi itu banyak banget, terlebih soal uang. Enggak ada yang instan karena semuanya butuh proses. Uang bisa dicari, lah. Rezeki enggak ke mana-mana, kok. Pokoknya lo fokus dulu di satu game dan loyal ke satu tim. Sering pindah-pindah tim juga enggak bagus karena susah ngebangun chemistry

 

Terima kasih buat sesi obrolannya, Pradipta. Sukses terus buat lo dan skuat PB Capcorn di TBOF dan kejuaraan lainnya!

Pradipta: Terima kasih kembali, Kincir!

***

Bagi seorang atlet esports, prioritas tentu jadi nomor satu. Apalagi di dunia game yang memiliki banyak sekali judul game yang bisa dimainkan. Namun, enggak sedikit gamer yang mendapat 'kutukan' jago main segala game. Termasuk Pradipta yang kebetulan punya bakat di genre FPS.

Dilema pun harus dihadapi oleh pemain yang satu ini. Sebagai pemain PB, prestasi dan reputasi baik di cabang PUBG tentu terlihat menggiurkan. Namun, hal terpenting bagi Pradipta adalah loyalitasnya. Menurutnya, semua tak bisa menghasilkan sesuatu yang baik tanpa proses. Untuk itulah dia ingin menikmati proses bersama skuat PB untuk meraih kemenangan di ajang TBOF sekaligus membuktikan diri kalau dia layak disebut sebagai atlet esports multicabang yang sukses.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.