(REVIEW) Far Cry 5: Sembuh dari Penyakit Repetisi

Enggak ada game lain selain waralaba Far Cry yang mampu menyajikan betapa epiknya sensasi bertahan hidup di sebuah tempat terpencil dan semua orang memburu kepala lo. Berkat premis inilah game besutan Ubisoft ini memiliki banyak penggemar. Sayang, sejak game pertama, waralaba Far Cry selalu dihantui oleh satu penyakit, repetisi, terutama dari segi gameplay.

Nah, apakah Far Cry 5 sebagai entri terbaru waralaba Far Cry tetap membawa penyakit yang sama? Ataukah sebaliknya? Buat lo yang mau mainin game ini, tapi masih ragu gara-gara satu dan lain hal, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

 

1. Mengobati Repetisi Gameplay

Via Istimewa

Seperti yang udah disinggung di atas, seri Far Cry punya penyakit repetisi dari segi gameplay. Nah, Ubisoft sepertinya benar-benar mendengar sindiran gamers akan hal itu. Makanya, mereka melakukan cukup banyak perubahan dari segi gameplay maupun fitur yang ada.

Perubahan yang paling jelas ada di segi mekanisme ekplorasi. Enggak ada lagi manjat-manjat menara radio untuk membuka 'kabut' dalam map secara ajaib. Di Far Cry 5, membuka tabir dalam map wajib lo lakukan sendiri dengan cara menjelajahi dan menulusuri semua hal yang ada di dalamnya.

Meski kesannya ribet dan bakal makan banyak waktu, hadirnya sistem baru ini justru bikin game jadi lebih menyenangkan. Semakin rajin lo mengeksplorasi map, akan makin banyak juga hal baru yang akan lo temukan, baik itu misi utama atau sampingan, karakter baru, atau tempat menarik yang enggak lo pernah datangi sebelumnya. Hal ini juga membuat rasa penasaran lo untuk mengeksplorasi map makin besar.

Sistem eksplorasi Far Cry 5 juga membuat game terasa jadi lebih realistis. 'Kabut' dalam map akan terbuka dengan lo telusuri sendiri. Enggak ada lagi keajaiban menara radio seperti dulu. Apalagi enggak ada fitur mini-map seperti seri Far Cry sebelumnya. Sensasinya jadi sama kayak bertualang di dunia nyata.

Via Istimewa

Perubahan lain juga ada di sistem progres. Enggak ada lagi sistem EXP yang lo dapatkan setelah membunuh musuh atau menuntaskan misi. Sebagai gantinya, hadir sistem Perks dan Resistance Points yang menjadi tolak ukur kemajuan lo dalam game.

Sistem Perks (poin skill) sebenarnya enggak jauh beda dari sistem EXP. Untuk memperkuat karakter lo, beberapa tantangan harus lo selesaikan agar bisa mempelajari skill baru. Tantangan yang diberikan pun terbilang lebih menantang dan unik. Misalnya seperti tantangan memburu binatang tertentu atau menghabisi musuh dengan cara yang enggak biasa. Sebuah perubahan positif dari seri sebelumnya yang mengharuskan lo untuk menimbun poin EXP agar bisa mempelajari skill baru.

Begitu juga dengan tolak ukur kemajuan lo dalam namatin misi/cerita utama. Sistem Resistance Point membuat lo bisa melakukan berbagai cara untuk namatin game selain dengan menuntaskan misi/cerita utama atau merebut markas. Poin Resistance bisa lo dapat dengan menyelesaikan misi sampingan. Yang dimaksud misi sampingan ini bisa berupa misi sampingan dari karakter NPC yang lo temui, atau empat misi sampingan utama yang mewajibkan lo menghancurkan aset berupa bangunan atau benda bergerak seperti mobil, membebaskan sandera, membunuh VIP, dan membajak truk persediaan.

 

2. Absurd, Tegang, Bahagia, Campur Aduk Jadi Satu

Via Istimewa

Ada banyak hal yang bisa lo lakukan dan nikmati di Far Cry 5. Seperti biasa, ini semua berkat dunia open-world yang mengundang lo untuk menjelajahinya. Game ini punya banyak misi sampingan dan elemen lain yang menarik banget buat dieksplorasi. Hal inilah yang dijamin bikin lo terdistraksi dari misi utama lo untuk namatin game.

Perasaan setelah bermain Far Cry 5 bisa dibilang campuran antara rasa absurd, tegang, dan bahagia. Ketiga elemen ini bersatu padu menjadi sebuah permainan yang bisa dinikmati. Sebagai game survival, udah barang tentu lo akan merasakan sensasi ketegangan. Di sisi lain, ada banyak hal absurd di Far Cry 5 yang bikin lo geleng-geleng kepala. Misalnya aja kayak misi nontonin sapi kawin, bazooka sekop, senjata alien, ayam kalkun ganas, dan lainnya.

Keabsurdan Far Cry 5 inilah bisa bikin lo bahagia saat bermain. Apalagi pas lo cobain main co-op dengan teman lo. Lumayan banget jadi hiburan dan jadi pelarian dari masalah yang lagi lo hadapi. FYI, Far Cry 5 juga jadi seri Far Cry pertama yang bisa mengendarai pesawat dan helikopter, loh!

Far Cry 5 juga terasa jadi benar-benar menyenangkan berkat hadirnya fitur Companions. Fitur ini membuat lo bisa bertarung bersama maksimal dua orang spesialis yang akan menemani dan membantu lo mengalahkan musuh. Misalnya ada spesialis panah, pesawat, helikopter, atau bazooka. Pilihannya juga bisa lo sesuaikan dengan kebutuhan atau situasi yang lagi lo hadapi.

Via Istimewa

Harus diakui, hadirnya fitur ini membuat game jadi terasa lebih menyenangkan. Pasalnya, spesialis yang bisa lo rekrut enggak cuma yang berwujud manusia saja, tapi juga binatang. Ada anjing, beruang, dan macan gunung yang bisa lo jadikan rekan yang andal. Rasanya menyenangkan banget saat melihat ketiga binatang ini melindungi kita dan menyerang musuh.

Sayangnya, keberadaan karakter spesialis ini kadang juga bisa menjadi gangguan. Terutama buat lo yang udah biasa mandiri di game Far Cry sebelumnya. Keberadaannya pun bisa jadi sangat ngeselin jika lo salah memilih spesialis. Misalnya seperti Hurk si spesialis bazooka yang suka sporadis dan asal tembak, atau Rye si pilot pesawat tempur yang bidikan bomnya seringkali meleset. Keduanya juga enggak bakal cocok dengan gaya main senyap, khususnya ketika lo ingin merebut markas musuh.

Satu hal lagi, lo wajib banget cobain mode Arcade. Mode ini bakal kerasa asyik saat lo ngerasa sedang jenuh mainin misi utama. Dijamin enggak bakal nyesel!

 

3. Bukan Buat Lo Story-based Gamers

Via Istimewa

Far Cry 5 memang sukses lepas dari 'penyakit' repetisi gameplay. Sayangnya, masih ada penyakit lain yang belum sembuh. Entah kenapa, jalan cerita selalu menjadi batu sandungan utama seri Far Cry sejak lama. Far Cry 3 contohnya. Game ini sebenarnya punya penokohan dan jalan cerita yang baik di babak pertama. Ironisnya, semuanya jadi anti-klimaks saat masuk ke babak kedua.

Jalan cerita game Far Cry 5 sebenarnya terbilang menarik dan enggak biasa. Ending-nya yang mind-blowing masih bisa diterima meski terasa cukup ngeselin buat sebagian gamers yang udah namatin ceritanya. Namun, jalan cerita yang disajikan pasti enggak akan terasa memuaskan. Terlebih buat lo atau para gamers yang lebih memerhatikan jalan cerita dibanding gameplay.

Far Cry 5 beda dari game open-world lain seperti Zelda atau Horizon Zero Dawn. Keduanya masih punya jalan cerita yang tersusun rapi dan ngena. Sedangkan Far Cry 5 cenderung ngacak karena mekanisme permainannya yang terlalu bebas.

Penokohan juga menjadi titik lemah dari game ini. Beda dari seri sebelumnya, Far Cry 5 menggunakan karakter utama tanpa nama dan enggak sama sekali berbicara sepanjang game. Hal ini membuat penokohan karakter utama jadi terasa hampa. Cerita pun juga ikut terpengaruh karena enggak ada ikatan emosional yang kuat antar karakternya.

Via Istimewa

Karakter yang akan lo mainkan dikisahkan sebagai Deputi Polisi yang baru mendapat promosi jabatan. Dia ditugaskan untuk menangkap Joseph Seed, pimpinan sekte sesat Eden's Gate yang dianggap mengancam kedaulatan negara.

Tujuan utama si karakter utama bisa dibilang terlalu hampa. Beda banget sama seri Far Cry sebelumnya dengan karakter utama yang punya ikatan emosional dengan karakter antagonis utama. Vaas, musuh utama di Far Cry 3 meninggalkan kesan mendalam karena membunuh kakak dari Jason si tokoh utama. Begitu juga Pagan Min di Far Cry 4 yang punya hubungan ayah dan anak dengan tokoh utama yang kita mainkan.

Vaas dan Pagan Min juga cenderung lebih intimidatif. Rasanya amat mind-blowing saat mendengar keduanya berepilog. Dialognya pun juga penuh arti. Ironisnya, Joseph Seed ibarat bumi dan langit dengan Vaas dan Pagan Min. Joseph cenderung tanpa makna saat berdialog. Omongannya juga terkesan seperti orang yang otaknya sudah rusak akibat obat-obatan terlarang.

 

4. Empat Lebih Baik dari Satu

Via Istimewa

Untungnya, 'penyakit' jalan cerita Far Cry 5 bisa terobati dan terlupakan berkat gameplay yang super fun. Khususnya dengan kehadiran empat karakter antagonis utama yang harus lo habisi satu per satu. Yap, musuh yang harus lo hadapi di Far Cry 5 bukan cuma Joseph. Ada John, Jacob, dan Faith yang dikisahkan menjadi 'saudara' Joseph.

Sebelum melawan Joseph, lo wajib menghabisi tiga karakter sub-boss tersebut. Menariknya, ketiga karakter ini memiliki teritori yang harus lo amankan. Ketiganya juga memiliki karakteristik khas. Misalnya, John bermain dengan kata, Jacob mengandalkan latar belakang militernya dan kemampuan cuci otaknya, sedangkan Faith mengandalkan narkotika bernama Bliss untuk membuat lo berhalusinasi.

Perbedaaan karakteristik ini secara enggak langsung membuat lo harus mencari cara berbeda untuk mengalahkan masing-masing karakter sub-boss tadi. Akan tetapi, lebih banyak karakter sub-boss juga berarti lebih banyak waktu yang lo butuhkan untuk namatin gamenya. Jadi, jangan heran kalau lo butuh waktu untuk menikmati Far Cry 5 secara keseluruhan. Belum lagi elemen eksplorasi lain yang bisa jadi distraksi dari misi utama.

 

5. Pemanja Mata dan Telinga

Via Istimewa

Kalau lo lagi butuh pelarian, tapi enggak punya waktu lebih buat liburan, Far Cry 5 bisa menjadi alternatif yang tepat. Game ini punya kualitas grafis kelas atas yang selaras dengan lanskap open-world kawasan pegunungan Montana, Amerika Serikat. Grafisnya terbilang detail. Khususnya saat grafis diatur ke tingkat paling tinggi. Meski enggak sefantastis Horizon Zero Dawn, dunia open-world Far Cry 5 enak dipandang mata. Apalagi kalau lo melihatnya dari kejauhan. Rasanya seperti benar-benar berada di kawasan pegunungan.

Dari segi efek suara, Far Cry 5 sebenarnya biasa aja. Namun, upaya Ubisoft untuk menyusun lagu orisinil patut diacungi jempol. Sepanjang permainan, terutama saat mengendarai mobil, lo akan dihantui musik rohani buatan jemaat Eden's Gate yang liriknya sadis kalau lo telaah lebih dalam. Begitu juga pilihan soundtrack yang bervariasi antara musik rock dan country. Pilihan soundtrack ini juga terasa pas banget dengan latar tempat pegunungan Montana.

***

Kalau diperhatikan lagi, Far Cry 5 sebenarnya bukan perubahan yang revolusioner. Secara keseluruhan, masih banyak kesamaan yang bisa lo temukan di game ini. Khususnya jika dibandingkan dengan seri-seri sebelumnya. Formula dan mekanisme permainan yang diadopsi tetap sama. Untuk bisa bertahan hidup, lo harus namatin misi, merebut markas musuh, lalu memanjat menara radio untuk membuka map.

Untungnya, Ubisoft sadar betul akan 'penyakit' yang diistilahkan sebagai 'Ubigame' ini. Ubisoft enggak cuma ngerubah latar tanpa ada pembaruan seperti yang dilakukan mereka pada Far Cry 4. Ada cukup banyak perubahan dan pembaruan yang signifikan pada Far Cry 5. Dan Ubisoft mampu menjadikan perubahan tersebut lebih berarti dan mampu membuat game ini jadi lebih inovatif dibanding sebelumnya.

Satu hal yang pasti, Far Cry 5 adalah game yang benar-benar menyenangkan. Terutama kalau lo benar-benar mengeksplorasi semuanya tanpa melupakan cerita utama. Enggak usah terlalu memperhatikan ceritanya. Sebab, udah dari dulu Far Cry memang enggak pernah istimewa soal cerita. Kalau lo berhasil melakukannya, dijamin game ini benar-benar jadi menyenangkan berkat keabsurdan dan kekonyolannya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.