(REVIEW) She and the Light Bearer

She and the Light Bearer
Genre
  • point and click
  • visual novel
Publisher
  • Toge Productions
Developer
  • Mojiken
Release Date
  • 17 January 2019
Rating
3.5 / 5

Di awal tahun ini, studio Mojiken asal Indonesia baru aja ngerilis game teranyar mereka, She and the Light Bearer. Bekerja sama dengan Toge Productions yang berhasil mendistribusikan ini untuk platform Steam. Sang pengembang sendiri tampaknya sempat mengeluarkan proyek pre-alpha bertajuk She Who Once Was Lost yang bisa jadi cikal bakal game ini. Akhirnya mereka menyelesaikan proyek produksi game tersebut yang hasilnya cukup rapi dan bisa banget lo mainkan.

Nah, apa yang bisa bikin She and the Light Bearer jadi game indie dalam negeri yang cukup menyentuh? Simak ulasannya berikut ini!

 

Artistik yang khas dan pembawaan musik yang menyentuh

Via Istimewa

Kalau lo sempat memainkan pre-alpha bertajuk She Who Once was Lost, lo bisa mendapati karakteristik grafis yang hampir sama. Mojiken lewat artistik dari seorang Brigitta Rena membawa gambar yang seolah hidup di game ini. Selain itu, nama Crystabel Anora juga jadi pengisi soundtrack. Nuansa musik folk seolah mengantarkan kita pada dunia penuh dongeng yang dibalut oleh artistik gambar yang menarik.

Meskipun enggak banyak interaksi tombol yang ditawarkan, game seperti ini bisa membawa lo lebih dalam mengarungi ceritanya. Lewat bungkus artistik yang tertata rapi, lo bisa menyelami dunia fantasi She and the Light Bearer yang imut dan menyentuh hati.

 

Teka-teki interaktif di sepanjang petualangan

Via Istimewa

Mengambil gameplay dengan mekanik sederhana sayangnya bikin game ini bisa enggak cocok sama pemain yang butuh tantangan. Pemain hanya perlu menggerakkan mouse-nya untuk berinteraksi. Justru berkat kecermatan teka-teki yang cukup interaktif, game ini bisa membawa nuansa point and click yang sangat playable. Pemain dituntut menemukan jalan di hutan suci dengan memainkan karakter kunang-kunang yang imut.

Pemain harus cermat mengumpulkan item serta melakukan interaksi dengan objek yang ditemukan di layar. Genre yang sudah ada sejak game PC mulai mendapatkan tempat ini memang punya celah. Lo bisa aja iseng mencari obyek apa aja yang bisa diklik kalau kebingungan mencari jalan. Tapi, semua balik lagi ke jalan cerita serta teka-teki yang akan membawa lo hanyut sama petualangannya.

 

Cerita tentang perjalanan yang sangat manis

Via Istimewa

Lo akan memainkan karakter kunang-kunang yang di sini akan berusaha menyingkap rahasia hutan suci. Di akan mencari sosok "mother" yang dianggap sebagai penjaga hutan tersebut. Di dalam perjalanannya, karakter kita akan bertemu banyak karakter penghuni hutan seperti bunga anggrek atau pohon tua. DI sinilah lo bisa merasakan atmosfer dongeng yang berangkat dari nuansa fabel.

Untuk ukuran game Indonesia, She and the Light Bearer ditulis dengan bahasa Inggris yang sangat rapi. Dalam deskripsinya sendiri dia sudah menarik pemainnya dengan puisi yang menyiratkan perjalanan tokoh yang menyentuh. Ini bisa jadi sebuah game kecil yang akan menarik perhatian lo dari segi cerita dengan menawarkan elemen point and click yang sangat sederhana.

***

Game ini udah sempat memenangkan penghargaan Best Art Direction di ajang Indie X 2018. Ini udah jadi bukti kalau She and the Light Bearer punya pembawaan artistik yang sangat baik. Sayangnya memang mode point and click serta puzzle yang ditawarkan enggak banyak ngasih tantangan. Dunia yang dibentuk sendiri udah cukup bagus sehingga bisa aja game ini dibawa jadi lebih hidup dengan menawarkan petualangan interaktif jika dibalut lebih mendetail.

Yuk, coba kalian mainkan game ini. Kalau sudah jajal, kasih pendapat kalian di kolom ulasan pada bagian atas artikel ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.