Team Liquid Juarai IEM Sydney 2019, Pecahkan Kutukan Runner-up

Gelaran turnamen Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) Intel Extreme Master (IEM) Sydney 2019 yang berlangsung di Qudos Bank Arena (5/5) diakhiri dengan kemenangan yang telah lama didambakan. Yap, Team Liquid akhirnya berhasil mengakhiri kutukan runner-up dengan menjuarai IEM Sydney 2019. Skuat asal Amerika Utara tersebut berhasil membawa pulang piala IEM Sydney 2019 sekaligus hadiah senilai 100 ribu dolar Amerika.

Via Istimewa

Di Group Stage, Team Liquid berhasil mengalahkan BOOT-d[S], BIG, dan NiP dan mendapatkan keuntungan untuk langsung melaju ke babak semifinal. Berhasil mengalahkan MIBR dengan skor 2-0, Team Liquid pun akhirnya kembali melaju ke babak final. Jika Team Liquid merupakan tim yang berasal dari upper bracket, lain halnya dengan pasangan finalisnya. Fnatic berhasil merangkak naik dari lower bracket dengan mengalahkan NiP dan NRG Esports.

Map veto yang ditentukan adalah Cache (Fnatic), Overpass (Team Liquid), Mirage (Fnatic), Dust II (Team Liquid), Inferno (decider). Pada map Cache, Fnatic yang terlebih dahulu bermain sebagai CT tampil dominan dengan memenangkan sembilan ronde berturut-turut. Meski tertinggal dengan skor 10-5, Liquid berhasil mengamankan ronde pistol kedua. Namun, Team Liquid kembali tak kuasa menahan kekuatan ofensif yang dilakukan Fnatic dan harus kalah dengan skor 16-10. 

Berlanjut ke map pilihan Team Liquid, kali ini giliran mereka yang unjuk dominasi. Sempat memimpin dengan skor 7-2, Fnatic berhasil memperkecil ketertinggalan dengan skor 9-6. Nitr0 yang tampil spektakuler pun berhasil mengamankan ronde pistol kedua dengan empat kill.

A 4K in the round for @nitr0 to clutch out the pistol round! ????#IEM pic.twitter.com/6zyjR6LRKd

— ESL Counter-Strike (@ESLCS) May 5, 2019

Meski demikian, saat Fnatic melakukan buy round, mereka berhasil menembus pertahanan CT side Team Liquid dan menyamakan skor 12-12. Akhirnya momen penentu berada di tangan JW saat dihadapkan dengan kondisi 1v4. Sempat mendapatkan dua kill dan bomb plant, Twistzz berhasil menggagalkan JW dan membawa mengamankan map kedua untuk Team Liquid.

Mirage yang merupakan map pilihan Fnatic tidak berjalan sesuai dengan harapannya. Hadir dengan bermain di T side terlebih dahulu, Fnatic menunjukkan eksekusi bomb site yang rapih serta tempo permainan yang cukup cepat. EliGE yang gagal melakukan lurk harus merelakan pergantian side dengan skor 9-6.

NO @EliGE NOT LIKE THIS! ????#IEM pic.twitter.com/cdqTmZe2FA

— ESL Counter-Strike (@ESLCS) May 5, 2019

Meski begitu, blunder yang dilakukan EliGE tidak meruntuhkan mentalnya. EliGE berhasil bermain dengan performa terbaiknya membuat Fnatic bertekuk lutut dengan skor 16-8 dengan perolehan 26 kill. Memasuki map keempat, Twistzz berhasil mengamankan ronde pistol pertama dengan aksi ace 1v2 clutch-nya.

USP GOD @Twistzz #IEM pic.twitter.com/cNmic83OET

— ESL Counter-Strike (@ESLCS) May 5, 2019

Meski mendapatkan start yang baik, Team Liquid kewalahan menghadapi serangan dari Fnatic. Harus mengakhiri babak pertama dengan skor 6-9, pistol ronde kedua berakhir buruk untuk mereka. Dengan agresi yang dilakukan Brollan di Catwalk, dia berhasil mendapatkan tiga kill sekaligus mengamankan pistol ronde kedua. Kombinasi agresi yang dilakukan Fnatic berhasil membuat Liquid kewalahan tanpa memperoleh satu ronde sekalipun. Skor berakhir 16-6 untuk Fnatic.

Memasuki map penentu, Inferno, kedua tim tampil dengan semangat yang masih membara. Twistzz kembali mengamankan ronde pistol pertama dengan memenangkan 1v1 situation melawan Krimz. Hal tersebut sukses menjadi momentum bagi Team Liquid untuk mendominasi permainan. Sebelum babak pertama berakhir, Twistzz berhasil mengamankan site A dari serangan Fnatic sehingga skor berakhir 11-4 untuk Team Liquid.

THIS GUY IS INSANE! @Twistzz #IEM pic.twitter.com/y7PbGTdCna

— ESL Counter-Strike (@ESLCS) May 5, 2019

Lewat ronde pistol kedua, Twistzz kembali bersinar dengan memperoleh empat kill. Sempat memberikan perlawanan di babak kedua, Fnatic tidak berdaya untuk menjaga site B. Pada ronde terakhir, Team Liquid kembali melakukan eksekusi site B yang akhirnya berhasil membawa mereka menjadi sang pemenang.

Kemenangan manis yang telah lama ditunggu-tunggu akhirnya datang. Sebagai tim peringkat kedua dunia, Team Liquid selalu berada di bawah bayang-bayang Astralis. Tantangan selanjutnya bagi mereka tentu mengalahkan dan menjatuhkan era dominasi Astralis dalam skena esport CS:GO yang telah berjaya selama lebih dari satu tahun. Apakah mereka sanggup untuk melakukannya?

Baca terus KINCIR.com untuk update kabar teraktual dari skena esports CS:GO dan esports!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.