Info 
Akhirnya UniPin Community hadir lagi untuk mengulas informasi seputar game dan esports. Setelah membahas soal kiat-kiat melatih mental layaknya pro player, kini webinar tersebut fokus pada para produsen gaming gear yang ingin memasarkan brand milik mereka di kancah nasional maupun internasional.
Pada kesempatan ini, UniPin Community mengundang Firsandy Pinardy selaku CEO dari Fantech Indonesia. Sejak tahun 2008, Fantech merupakan salah satu perusahaan penghasil produk gaming yang harus kerji baku memasarkan brand mereka. Untungnya, pada saat itu di Tanah Air industri game sudah mulai berkembang pesat.
Apalagi era keemasan warung internet (warnet) yang menjadi momentum kebangkitan Fantech melakukan ekspansi kepada para gamer di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, PInardy juga memberitahu apa saja yang harus diperhatikan bagi para produsen gaming agar merk mereka bisa mendunia.
“Waktu pertama kita (Fantech) hadir di Indonesia, zaman warnet masih ramai-ramainya dimainkan oleh para gamer. Hal ini tentu saja langsung kita manfaatkan untuk merilis banyak produk untuk meningkatkan aktifitas gaming di Tanah Air,” ujar Pinardy dalam webinar UniPin Community.
Hal ini langsung ditanggap oleh Ashadi Ang selaku CEO dari UniPin. Singkat cerita, UniPin berdiri untuk komunitas pencinta game yang ingin melakukan top up. Di era yang sama, kehadiran UniPin memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan gamer. Dari sini, langkah mereka semakin mudah untuk menjangkau para gamer skala nasional maupun internasional.
Saat ini UniPin bisa dibilang sebagai portal pembayaran digital khusus untuk game yang terbesar. Bahkan di dalamnya kalian bisa melakukan top up di berbagai game kenamaan. Begitupun Fantech yang saat ini menjadi salah satu produk gaming yang kerap kali terlihat digunakan oleh para pro player di turnamen-turnamen besar.
Dari dua perusahaan ini kita bisa mengambil inti bahwa untuk melebarkan sayap di industri game kalian perlu mengetahui momentum. Pasalnya, tren gaming saat ini sedang besar-besarnya bahkan di esports. Dengan begitu kalian bisa lebih mudah memasarkan produk guna memenuhi kebutuhan para gamer.
Bagaimana tanggapan kalian? Silakan tulis jawaban di kolom komentar, ya! Jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan berita terbaru seputar esports dan game lainnya
