(Valorant) 7 Pro Player yang Curi Perhatian di Musim Pertama

-Banyak pemain Valorant yang merupakan mantan pemain CS:GO atau Overwatch.
-Di musim pertama Valorant, sudah banyak nama yang bersinar.

Skena esports Valorant tengah merayakan musim pertamanya bertajuk Ignition Series. Di seri kompetisi yang diboyong langsung oleh Riot Games ini, berbagai tim mulai menunjukkan kualitas terbaiknya. Terlebih di regional Amerika Utara yang dinilai punya skena kompetisi paling sengit.

Bagaimana tidak, regional Amerika dipenuhi oleh banyak tim-tim papan atas seperti TSM, T1, hingga Cloud 9. Beberapa pemain yang mampu mencuri perhatian merupakan mantan pemain CS:GO atau Overwatch yang mampu menyesuaikan kemampuan mereka di game baru. Selain sangat akurat membidik, mereka berhasil menggunakan kemampuan setiap Agent andalannya jadi sangat mematikan.

Penasaran pemain mana saja yang wajib kalian lihat performanya di musim pertama esports Valorant? Yuk, simak pilihan KINCIR berikut ini!

1. Wardell

Via Istimewa

Pemain dengan nama asli Matthew Yu alias Wardell merupakan mantan AWPer di skena esports CS:GO. Atlit muda asal Kanada ini juga memperlihatkan keahlian sniping miliknya di Valorant. Bersama Team Solo Mid, Wardell telah memenangkan beragam turnamen bergengsi seperti T1 x Nerd Street Gamers Showdown pada Juni silam.

Di Valorant, Wardell kelihatan sering memakai Jett. Dengan agen bertipe Duelist, Wardell sangat mematikan ketika melakukan rush atau justru membidik dengan akurat menggunakan Operator miliknya. Ketika menjadi Defender, Wardell bisa menggunakan Updraft untuk mencari poin tinggi dan membuatnya jadi dua kali lebih mematikan.

2. Food

Via istimewa

Di musim pembukaan Valorant, Food berhasil membawa T1 jadi juara kompetisi Twitch Rivals. Di masa karirnya sebagai pemain profesional CS:GO, Food main untuk tim underdog Swole Patrol dan eUnited. Ketika berpindah ke Valorant, pemain keturunan Tiongkok asal Amerika ini tampil mematikan dengan jagoan agen Brimstone dan Breach.

Bayangkan saja, Food bisa menaiki tangga Ranked dan memperoleh gelar Radiant di dunia pertama sejak 18 jam sistem Ranked dibuka. Jadi pemain Radiant pertama, Food membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain Valorant yang sangat berbahaya.

3. Sinatraa

Via istimewa

Meski baru berumur 20 tahun, Jay "Sinatra" Won berhasil memenangkan Overwatch League pada tahun 2019. Dirinya juga sempat memperkuat tim nasional Kanada di pilihan game tersebut. Tapi, kini Sinatraa makin mantap pindah ke Valorant dengan tampil sebagai bagian dari tim Sentinels.

Sebagai Rusher, Sinatra sangat mematikan dengan pilihan agen Phoenix dan Raze. Mungkin, karena berasal dari Overwatch, Jay bisa menggunakan kemampuan dengan baik dan tampil sangat mematikan menggunakan para Duelist.

4. TenZ

Via istimewa

Berbeda dengan para pemain lainnya, TenZ merupakan nama baru di kancah esports shooter. Meski baru menjejaki game Valorant, TenZ direkrut oleh tim besar Cloud9 sebagai salah satu punggawanya. Permainannya yang dia bagikan ke Twitch pun mampu mengumpulkan ribuan penggemar sehingga enggak salah jika C9 berani melamar pemain ini.

Tampil mematikan dengan pilihan agen Jett, Raze, maupun Viper, TenZ mendobrak gaya permainan ofensif dari tim berlambang biru tersebut. Pada ajang PAX Arena Invitational, TenZ bahkan sempat mengantar Cloud 9 hingga ke babak final.

5. Hiko

Via istimewa

Hiko sempat menjejaki manis-pahitnya skena esports CS:GO. Pada perilisan Valorant, Hiko menyatakan diri pensiun dan resmi memperkuat tim 100Thieves. Selain mengisi posisi lurker di tim tersebut, Hiko juga jadi salah satu streamer populer di game tersebut.

Pemain dengan nama asli Spencer Martin ini menggunakan pilihan karakter Duelist dan Controller. Raze dan Omen di tangan Hiko sangat mematikan dan membuat pria berumur 30 tahun ini sering membuat clutch di dalam game. Sayang tim 100 Thieves belum mendapat gelar pasti di seri Ignition musim pertama.

6. Subroza

Via istimewa

Bersama Wardell, Subroza jadi entry di dalam Team Solo Mid. Pemain yang juga merupakan mantan rusher terbaik asal Kanada ini sempat memperkuat Orgless di masa keemasannya. Setelah pensiun, Subroza mendapat kesempatan untuk bersinar di skena kompetitif CS:GO.

Pemain keturunan Maroko ini sering menggunakan Controller bagi anggota timnya. Belum jelas apakah Subroza jadi pemangku kapten di dalam tim atau enggak lantaran posisi tersebut biasanya diisi oleh seorang Controller.

7. Aceu

Via istimewa

Terakhir, ada juga seorang streamer yang dikenal dengan nama Aceu. Saat ini, Aceu belum mendapatkan tim namun dikontrak oleh NRG Esports. Dalam waktu dekat, tampaknya NRG akan merekrut anggota tim bagi pemain dengan nama asli Brandon Winn tersebut.

Meski belum mendapatkan tim esports, Aceu telah memenangkan beragam turnamen invitasional. Setelah mendapatkan peringkat Radiant, Aceu adalah salah satu pemain terbaik di regional Eropa yang rasanya bakal siap tampil menantang pemain di regional lainnya.

***

Nah, mana dari ketujuh pemain ini yang jadi favorit kalian, nih? Jangan sungkan untuk bagikan kesan kalian di kolom komentar dan terus ikutin berita game serta tulisan menarik lainnya hanya di KINCIR, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.