(Valorant) Monyet ONIC G, Pemain Muda yang Sukses Guncang VCT Stage 3 Week 1

Sukses debut di turnamen Valorant VCT Stage 3 Indonesia Week 1, inilah kisah Monyet jadi pro player!


Turnamen Valorant Champions Tour (VCT) Stage 3 Indonesia week 1 resmi membawa ONCI G sebagai juara. Dalam setiap aksi yang ditampilkan oleh tim tersebut, ada satu sosok pemain yang sukses memberikan penampilan yang luar biasa.

Cahya “Monyet” Nugraha jadi sosok yang menarik perhatian dengan membawa landak kuning jadi juara setra meraih gelar MVP. KINCIR berkesempatan untuk mengobrol dengan pemain yang baru saja mengawali debutnya sebagai pemain Valorant di VCT Stage 3. Yuk simak di bawah ini!

Jatuh Cinta Pada Valorant hingga Putuskan Jadi Pro Player

Profil Monyet ONIC G Divisi Valorant
Profil Monyet ONIC G Divisi Valorant

Sepertinya, kemampuan Monyet dalam memainkan game FPS dengan membawa ONIC G jadi juara di VCT Indonesia Stage 3 Week 1 berkat kecintaan dengan game bergenre tersebut. Sejak 2019 lalu, dia pun telah mencoba berbagai game mulai dari Point Blank, CSO hingga CS:GO.

Dari beberapa game yang telah dimainkan, mungkin baru Valorant yang membuatnya memutuskan untuk terjun sebagai pro player. Di samping umurnya yang masih muda dan mungkin skena game lain yang sedang meredup, membuat Monyet menetapkan hati untuk bisa mendalami Valorant sebagai pro player.

“Awal mula main game FPS itu tahun 2009 atau 2010 udah nyoba Point Blank. Terus pas 2020 Valorant muncul, saya pun mencoba game ini sampe sekarang. Kenapa bisa sampe pengen jadi pro player di game Valorant ini, soalnya saya melihat jika game ini akan berkembang dan maju banget nantinya, melihat supports yang diberikan oleh Riot,”.

Ajakan Valdyn untuk Bergabung ke ONIC

Terjun ke pro scene, pemain bernama Cahya Nugraha ini diajak oleh seorang mantan pemain ONIC yang kini sudah memperkuat RRQ, yaitu Rivaldy “Valdyn” Nafian. Tanpa berpikir panjang, pemain asal Bali ini memutuskan untuk menerima ajakan tersebut.

Tak sekadar menunjukkan kemampuannya, pemain yang baru lulus SMP ini berniat ingin mencari nama untuk bisa melebarkan kariernya di kompetitif. Melihat ONIC merupakan salah satu tim esports besar di Indonesia, dia pun enggak ragu untuk memperkuat tim ini.

“Dulu diajak sama Valdyn. Nge-dm (direct message) di media sosial buat ngajak masuk ONIC. Dia tanya, Cah mau masuk ONIC enggak. Saya langsung mau, melihat tim ini besar dan terkenal. Sambil cari tahu gimana terjun sebagai pro player dan juga cari nama,”

Nickname “Monyet” Pembawa Berkah?

Mungkin, beberapa dari kalian menanyakan kenapa Cahya menggunakan nickname Monyet, mengingat ini adalah seekor hewan. Kepada KINCIR pemain ini mengatakan jika awalnya iseng menggunakan nickname tersebut.

Semua bermula ketiga dirinya bermain CS:GO. Kerap melakukan lompatan untuk bermain, teman-temannya pun memanggilnya dengan sebutan Monyet. Nama tersebut pun telah dikenal dan dia memutuskan untuk menggunakan nama tersebut hingga sekarang.

Menariknya, nickname Monyet seperti membawa berkah untuk debutnya di ranah pro scene Valorant. Tak hanya berhasil membawa ONIC G jadi juara di VCT Indonesia Stage 3 week 1, tapi dia juga meraih gelar MVP. Gameplay-nya juga terbilang licing dengan melakukan lompatan untuk menyerang ataupun menghindar.

“Sebenarnya nama Monyet itu awalnya iseng-iseng aja. Saya kepikiran sewaktu main CS:GO dulu. Gameplay saya sering melakukan lompatan hingga dijuluki Monyet. Terus ya kepikiran kenapa enggak dipake aja nama itu, udah ada yang kenal juga,”.

Sempat Mendapat Larangan hingga Internet Rumahnya Diputus

Setiap orang tua memang menginginkan masa depan yang cerah untuk anaknya. Begitu juga dengan orangtua Cahya. Walaupun esports telah menunjukkan potensi besarnya, namun tetap saja membutuhkan perjuangan untuk mendapatkan restu dari orang tua, apalagi sang anak masih duduk di bangku sekolah.

Sempat mendapatkan larangan dari orang tua karena terlalu bermain game, Cahya mengaku hanya mendapatkan jatah bermain game sekitar 5—6 jam. Bahkan, internet rumahnya sempat diputus oleh orang tuanya untuk membuatnya tak hanya sekadar main game. Namun, semua berubah ketika Monyet bergabung dengan ONIC.

“Dulu orang tua sempat melakukan apa aja biar saya enggak main game sampe pernah mutusin internet rumah. Tapi sekarang sudah diizinkan soalnya udah masuk organisasi. Kayanya mereka senang melihat anaknya ke Jakarta dan mampu jadi juara kemarin.”

S1mple Jadi Sosok Panutan, Ingin Lawan Tenz

Lewat turnamen debutnya, nama Monyet kini masuk dalam jajaran pro player yang patut untuk diwaspadai di Tanah Air. Soalnya, tak hanya sukses membawa ONIC G jadi juara dan meraih MVP, dia juga sukses mengalahkan salah satu tim terkuat, yaitu BOOM Esports.

Melihat kemampuan yang diperlihatkan oleh Monyet, ternyata sosok S1mple di game FPS. Sukses mengamankan satu slot ke SEA ICON, pemain muda ini juga ingin merasakan dengan pro player dunia yang juga jadi idolanya di Valorant, yaitu Tenz.

“Sebenernya enggak kepikiran akan menang saat pertandingan  semifinal lawan BOOM Esports kemarin. Soalnya kalah di map pertama kaya emang kita banyak blunder. Tapi, teman-teman di ONIC malah lebih semangat dan akhirnya kita sukses memenangkan pertandingan. Buat sosok idola di FPS itu S1mple, soalnya jago saya juga senang dengan gameplay-nya. Nah, buat yang ingin saya lawan pemain luar itu, Tenz.”

***

Bagaimana tanggapan kalian dengan kisah perjalanan karier Monyet ONIC di esports? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan profil pro player lainnya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.