Valve Berikan Peringatan ke Tujuh Tim Peserta Terkait ESL One Rio Major

Valve Berikan Peringatan ke Tujuh Tim Peserta Terkait ESL One Rio Major

By Abdul Khair / 10 Juni 2020

Sebelum memulai ESL One Rio Major, ESL selaku penyelenggara ingin memastikan bahwa seluruh pesertanya bersih dari segala kepentingan di luar peraihan gelar juara. Pasalnya, ESL memberikan sebuah surat peringatan berdurasi lima bulan kepada tujuh tim esports termasuk roster yang berpartisipasi dalam ESL One: Road to Rio.

ESL mendeteksi adanya kemungkinan konflik kepentingan di tujuh tim tersebut terkait soal kontrak, kepemilikan saham atas tim peserta lainnya. Untuk menjaga integritas turnamen, Valve meminta setiap tim dan pemain menyelesaikan masalah tersebut agar turnamen ESL One Rio Major benar-benar diikuti oleh tim yang ingin berkompetisi demi merebut gelar juara.

Baca Juga
5 Skandal Paling Memalukan di Skena Esports CS:GO
5 Peraturan Turnamen Esports Paling Absurd
Para Pelaku Esports dan Industri Game yang Dukung Gerakan "Black Lives Matter"

Tujuh tim tersebut meliputi Yeah Gaming, MIBR, FaZe Clan, Evil Geniuses, Ninjas in Pyjamas, Team Dignitas, dan ENCE Esports. Soalnya, ESL mendapati bahwa ada pemain dan pelatih di antara tujuh tim tersebut yang terikat soal kepemilikan saham.

Dilansir HLTV.org, Yeah Gaming ternyata dimiliki oleh Marcelo “Coldzera” David (FaZe Clan), Epitacio “TACO” de Melo (MIBR), Wilton “zews” Prado (Evil Geniuses), dan Ricardo “Dead” Sinigaglia (MIBR). Kemudian, tim Immortal Gaming Club (IGC) juga merupakan anak perusahaan dari tim MIBR.

Via Istimewa
Via Istimewa

Kasus pelik lain adalah salah satu mantan pro player, yaitu Tomi “Lurppis” Kovanen yang punya saham di ENCE Esports. Di sisi lain, dirinya juga menempati posisi General Manager di IGC yang dimiliki oleh MIBR. GeT_RiGhT yang saat ini bermain untuk Team Dignitas ternyata punya investasi di mantan timnya, yaitu Ninjas in Pyjamas.

Menurut ESL, persoalan kepemilikan tim ini bisa menimbulkan konflik di dalam turnamen. Bisa saja ketika saling bertanding, si pemain atau tim memasukkan kepentingan pribadi demi meraih pundi-pundi uang. Oleh sebab itu, ESL tidak ingin prinsip kompetitif yang ditanamkan dalam turnamen ESL Rio Major menjadi tercoreng hanya karena soal saham.

Baca Juga
Kasus Rasisme Penuh Kontroversi yang Pernah Terjadi di Ranah Esports
Atlet Olahraga yang Melebarkan Sayap ke Skena Esports
Perkembangan Industri Esports Selama Masa Pandemi COVID-19

Bagaimana menurut kalian tentang ultimatum dari Valve kepada tujuh tim tersebut? Tuangkan pendapat kalian di kolom komentar, ya! Nantikan berita terbaru seputar esports dan game hanya dari KINCIR.

Bagi kalian yang ingin membantu pemerintah memutus penyebaran corona, kalian bisa membeli masker dari IESPL melalui situs maskeruntuk.id. Dengan membeli satu masker, artinya kalian sudah berbagi kepada tiga orang lain yang membutuhkan.

valve csgo tim esports atlet esports

Voucher Game

Close Ads X
© 2021 PT Gajah Merah Terbang. All rights reserved.