(REVIEW) Warcraft 3: Reforged

Warcraft 3: Reforged
Genre
  • Strategi
Publisher
  • Blizzard Entertainment
Developer
  • Blizzard Entertainment
Release Date
  • 28 January 2020
Rating
3 / 5

Game yang bagus tentu harus bisa membuat penggemarnya ingin memainkan gamenya meski rilisan tersebut sudah usang. Alhasil, para pengembang pun berinisiatif menghadirkan remake atau remastered untuk membawakan judul game lama. Kini, giliran Blizzard Entertainment yang membawakan kembali seri game strategi legendarisnya, Warcraft 3.

Dalam balutan remastered bertajuk Warcraft 3: Reforged, pemain bakal kembali mendatangi Azeroth. Sebagai game real time strategy, kehadiran bangunan dan faksi yang ada di dalamnya membuat game ini jadi salah satu yang bikin ketagihan. Apalagi kalau ngomongin kerennya campaign serta cerita di sekuel ketiga Warcraft ini.

Buat para veteran Dota 2 dan game MOBA, kehadiran Warcraft 3 juga membawa nostalgia sendiri. Kini selain mengendalikan satu Hero saja, kita bisa kembali membuat markas dan melatih pasukan terkuat dalam Warcraft 3: Reforged.

Pertanyaannya, apakah sebagai remastered dan edisi modern untuk Warcraft 3, game ini berhasil berkesan? Simak ulasan dari KINCIR berikut ini!

Tampilan Jadul untuk Pertahankan Kesan

Via istimewa

Salah satu kecermatan yang baik dari Blizzard Entertainment adalah menyediakan interface dan tampilan yang masih mirip dengan versi aslinya. Kesan nostalgia pun langsung bangkit begitu kita masuk Main Menu. Seolah-olah kita mundur balik lebih dari 10 tahun untuk menghabiskan waktu memainkan game ini.

Karena ingin mempertahankan gameplay, Warcraft 3 Reforged juga tetap mempertahankan gaya main dan mekanik dari game aslinya. Sehingga, heads up display alias HUD pun masih memiliki tampilan yang segar dari game lamanya. Peningkatan pixelation juga membuat game ini makin nyaman dipandang.

Meski mampu mempertahankan kesan “klasik”, sayangnya Blizzard kurang improve untuk seri remastered ini. Enggak ada variasi display maupun fitur yang bisa mempermudah akses pemain, seperti macro hingga kontrol baru. Alhasil, selain terkesan mempertahankan gaya aslinya, game ini juga seakan enggak mendapatkan peningkatan gameplay.

Grafis dan Karakter yang Proporsional

Via istimewa

Di dalam game, tampilan para karater, bangunan, hingga lingkungan juga menjadi perhatian sang pengembang. Peningkatan grafis jadi salah satu yang cukup signifikan. Kini, tampilan karakter pun proporsional dan jadi lebih gagah. Ruang permainan juga jadi lebih luas dengan tambahan skenario yang cukup padat.

Memainkan Warcraft 3: Reforged seperti masuk ke remastered yang cukup baik. Memainkannya membangkitkan nostalgia. Para karakter seperti Arthas, Sylvannas, hingga Thrall jadi lebih hidup di game ini.

Peningkatan grafis ini dibarengi juga dengan tambahan cutscene yang bakal mengisi waktu campaign. Blizzard mempercantik cutscene ini dengan tambahan animasi. Sayangnya, bagian cinematic di penutup setiap campaign enggak mendapat remake. Pemain pun hanya bisa melihat sajian cuplikan dari 2002 silam. Padahal, jika dipercantik, kesan yang ditinggalkan bakal jadi besar buat para pemain.

Gameplay dan Formula RTS Lama

Via istimewa

Gameplay yang dibawa oleh Warcraft 3 Reforged terkesan kaku. Pasalnya, game ini masih mempertahankan versi klasiknya yang sudah bertahan lebih dari 15 tahun. Meski menaikkan kualitas animasi, gerakan karakter yang sedikit terasa membatasi permainan. Padahal, banyak ruang yang bisa dieksplorasi.

Meski memperbanyak skenario, nyatanya para Troops yang itu-itu aja terkesan bikin permainan jadi sempit. Jika berani, Blizzard harusnya punya inisiatif untuk mengembangkan jenis karakter atau bangunan baru agar permainan jadi lebih menarik. Mereka bisa meminjam beberapa karakter baru yang dikembangkan dalam World of Warcraft.

Formula RTS dalam Warcraft 3 bisa dibilang ketinggalan zaman. Jumlah pasukan yang sedikit pun membuat game ini akan jauh dari harapan penggemar RTS yang sudah mencoba judul lain seperti Total War. Meski begitu, buat penggemar setianya, gameplay ini bisa saja berkesan lantaran tetap mempertahankan mekanisme pertamanya.

Kurang Langkah yang Berani

Via istimewa

Sebagai game remastered, Warcraft 3 Reforged menjadi rilisan yang terkesan “main aman”. Meski memperpanjang campaign dan memadatkannya untuk dua ekspansi, gaya permainan yang masih sama enggak memberikan kesan baru. Kualitas grafis yang dipercantik juga enggak bisa dibilang bagus lantaran hanya mampu menyelamatkan aset visual dari game ini.

Ada beberapa fitur baru yang menarik, seperti Lore dan interface Campaign yang lebih canggih. Sayangnya, untuk fitur multiplayer hingga World Editor, pemain enggak bisa berharap banyak. Memainkan Battle.Net kembali dengan pemain lain bisa jadi menarik yang sayangnya enggak didukung fitur sosial yang memadai.

Jika dibandingkan, Warcraft 3 Reforged harusnya bisa berkaca kepada remaster dari Age of Empires yang berhasil menyediakan tambahan pasukan serta tambahan kerajaan yang menarik buat pemainnya. Selain memainkan game yang berkesan buat penggemar lama, harusnya edisi remaster mampu membangkitkan gairah permainan dengan menyediakan sesuatu yang baru.

***

Pemain bisa menjelajahi campaign hingga bertarung multiplayer dalam Battle.Net yang lebih canggih. Meski begitu, permainan di dalamnya enggak banyak memiliki peningkatan yang membuat nyaman.

Alhasil, Warcraft 3 Reforged jadi remastered yang kurang berkesan. Langkah berani seharusnya bisa diambil oleh Blizzard Entertainment jika mereka ingin membangkitkan game legendaris seperti ini.

Nah, kalau kalian sendiri bagaimana? Apa kalian sudah mencoba Warcraft 3 Reforged? Jangan sungkan untuk berikan penilaian kalian di kolom ulasan atas, ya. Terus ikutin juga review game lainnya hanya di KINCIR.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.