7 Jawara Khas Indonesia

Kita hidup di era modern yang serbacanggih. Hal ini bikin kita bisa ngakses berbagai hiburan dari luar negeri. Kita jadi kenal sama banyak tokoh jagoan dari Jepang atau Amerika. Banyak generasi di Indonesia yang tumbuh dengan nikmatin aksi para jagoan itu. Padahal, kita juga punya jagoan yang enggak kalah keren. Mereka adalah karakter jagoan lokal yang nongol di layar kaca dan layar lebar. Siapa aja, sih, mereka?

 

1. Saras 008

Via Istimewa

Jagoan cewek yang satu ini pernah jadi bintang di salah satu saluran TV swasta lokal di penghujung era 1990-an. Saraswati (Selly) adalah seorang gadis yang bisa berubah jadi Saras 008 berkat kemampuan roh kucing peliharannya bernama Ketty. Saras melindungi dunia dari ancaman Mister Blek (Johan Saimima) yang dibantu oleh dua anak buahnya, Bil (Prety Bulat) dan Bul (Iping Bondan). Dalam ngejalanin tugas, Saras juga dibantu oleh seorang detektif swasta bernama Yudhis (Dorman Borisman). Saras sempat jadi superhero cewek favorit anak-anak 1990-an. Karakter Saras pernah diperanin oleh beberapa aktris yang berbeda. Di antaranya adalah Devi Permatasari, Peggy Ferdianti, dan Sindy Dewiana.

 

2. Wiro Sableng

Via stimewa

Gurunya gendeng, muridnya sableng! Masih ingat sama simbol 212? Simbol ini identik dengan karakter pendekar gondrong yang pake baju putih-putih. Wiro Sableng si Pendekar 212 adalah pendekar yang berasal dari novel karya Bastian Tito. Tokoh ini sempat meramaikan salah satu saluran TV swasta dengan serialnya yang populer di era 1990-an. Karakter Wiro punya senjata andalan berupa kapak dua mata berkepala naga. Karakter pendekar gendeng ini diperankan oleh Herning Sukendro alias Ken Ken. Serial ini banyak nyuguhin aksi laga yang bikin kita terkesima sambil ketawa-tawa ngelihat aksinya Wiro.

 

3. Si Buta dari Gua Hantu

Via Istimewa

Barda Mandrawata adalah seorang pendekar silat yang kehilangan penglihatan setelah berhadapan dengan musuhnya yang bernama Si Mata Malaikat. Dalam petualangannya, ia berhasil mempelajari ilmu sakti dari sebuah gua angker lalu mendapat julukan “Si Buta dari Gua Hantu”. Karakter pendekar ini dibikin sama Ganes T.H. yang merupakan salah satu komikus legendaris Indonesia. Si Buta selalu berkelana dengan ditemani monyet kesayangannya, Kliwon. Dalam petualangannya, Si Buta diyakini mengunjungi tempat-tempat yang tersebar di seluruh nusantara. Ganes T.H. sepertinya ingin ngasih wawasan Nusantara melalui karakter ciptaannya ini. Karakter ini pernah diangkat ke layar lebar yang diperankan oleh Ratno Timoer pada 1970-an. Si Buta juga pernah diangkat jadi film serial TV yang sempat populer di era 1990-an dengan dibintangi oleh Hadi Leo.

 

4.  Panji Manusia Millenium

Sinetron yang satu ini pernah populer di awal era 2000-an, loh. Karakter Panji yang diperanin oleh Primus Yustisio adalah seorang pemuda ganteng yang mengelola panti asuhan. Di tengah krisis ekonomi, dia selalu berusaha memberi kebahagiaan kepada anak yatim-piatu asuhannya. Pada suatu insiden di pasar, Panji menerima sebuah paket berisi gelang ajaib. Gelang ajaib ini punya lima fungsi bagi pemakainya. Panji pun berubah jadi Manusia Millenium yang punya lima kekuatan, yaitu ngeluarin api, air, angin, kemampuan terbang, dan keahlian jadi enggak terlihat alias invisible. Tugas Manusia Millenium adalah menghadapi sosok jahat bernama Donclo yang diperanin oleh Fendy Pradana. Sinetron ini terdiri dari 77 episode dan juga dibintangin Tia Ivanka, Pangky Suwito, serta Tasman Taher.

 

5. Gundala Putra Petir

Pernah dengar nama Gundala Putra Petir? Karakter superhero buatan Harya Suraminta alias Hasmi ini pernah diangkat ke layar lebar loh. Film Gundala Putra Petir (1981) digarap sama Lilik Sudjio sebagai sutradara. Karakter Insinyur Sancoko alias Gundala diperanin sama Teddy Purba. Sancoko adalah seorang ilmuwan yang berhasil ciptain serum antipetir yang bikin dia tahan sama sengatan listrik. Suatu ketika, Sancoko diangkat sebagai anak Dewa Petir. Dia dapat kemampuan untuk berlari secepat kilat dan bisa ngeluarin petir. Gazul (W.D. Mochtar) yang merupakan sindikat narkoba berhasil menculik kekasih Sancoko, Minarti (Anna Tairas). Sancoko pun menggunakan kekuatannya sebagai Gundala Putra Petir untuk ngelahin Gazul.

 

6. Jaka Sembung

Jaka Sembung adalah karakter pendekar silat dari Kandanghaur yang merupakan karya dari komikus era 1960-an bernama Djair Warni. Karakter pendekar ini juga sempat diangkat ke layar lebar pada 1981. Pendekar bernama Parmin alias Jaka Sembung diperanin sama aktor laga kawakan pada saat itu, Barry Prima. Film ini berkisah tentang perjuangan Jaka Sembung melawan kolonialisme Belanda di Kandanghaur. Jaka diceritain sebagai seorang pendekar yang cinta tanah air dan menjunjung tinggi nilai agama. Pihak penjajah Belanda ngerekrut pendekar-pendekar lain buat nangkap Jaka yang dianggap ngerepotin. Film ini kurang cocok buat anak-anak karena terdapat beberapa adegan kekerasan. Film ini juga berhasil ngegabungin unsur silat, horor, dan mistis di dalamnya. Enggak cuma Barry Prima, film ini juga nampilin Eva Arnaz, loh. Ada juga aktor-aktor terkenal lain yang ikut ngeramaiin film ini, kayak H.I.M. Damsyik, Dicky Zulkarnaen, dan Dorman Borisman.

 

7. Gerhana

Sinetron yang eksis di akhir era 1990-an sampai 2000-an awal ini berkisah tentang seorang mahasiswa bernama Gerhana (Pierre Rolland) yang punya kekuatan super sejak lahir. Nana (panggilan Gerhana) punya tenaga dalam yang bisa bikin orang-orang mental. Sinetron ini dapat sentuhan komedi dengan hadirnya karakter lain, seperti Mastur dan Dicky yang jadi teman dekatnya Nana, Peggy (Peggy Melati Sukma), dan Bang Poltak yang diperanin Ruhut Sitompul. Dalam petualangannya, Nana sering kali berhadapan dengan musuh-musuhnya yang memiliki kekuatan gaib.

***

Ternyata, karakter jagoan Indonesia punya keragaman yang sepertinya enggak ada di tempat lain, ya. Mulai dari jagoan tradisional khas pendekar silat sampai superhero modern ala Amerika, semuanya bikin dunia perjagoanan Indonesia lebih berwarna. Jadi, mana karakter jawara di atas yang paling lo suka?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.