4 Cerita di Balik Komik Mockingbird yang Kontroversial

Bobbi Morse alias Mockingbird adalah nama yang sudah cukup akrab di telinga para penggemar Marvel semenjak Adrianne Palicki memerankan karakter tersebut di serial TV Agents of SHIELD. Dia adalah seorang mata-mata kelas dunia dengan berbagai keahlian bela diri dan bergelar PhD di bidang Biologi. Mockingbird adalah salah satu superhero perempuan Marvel yang paling berpengaruh di serial TV Marvel saat ini. Belum lama ini, terjadi kontroversi yang menghebohkan netizen di Twitter perihal rilisnya komik Mockingbird. Lalu, apa saja yang menyebabkan komik Mockingbird menjadi sesuatu yang dianggap kontroversial? Berikut adalah hasil pengamatan Viki.

 

1. Nonaktifnya akun Twitter sang penulis komik Mocking Bird, Chelsea Cain.

Via Istimewa

Nama Cain sudah enggak asing di telinga para penggemar novel bergenre thriller. Judul-judul seperti Heartsick, One Kick, dan Kill You Twice hanyalah sedikit dari banyaknya novel karya Cain yang terjual jutaan eksemplar. Harusnya, Cain sudah bisa hidup nyaman dengan pencapaiannya tersebut.

Namun, seperti dilansir dari chelseacain.com, hidupnya berubah 180 derajat semenjak mulai nulis komik. Komiknya yang berjudul Mockingbird enggak mendapat respon yang baik. Bahkan, Cain sampai direndahkan melalui kicauan bernada protes dari penggemar tokoh Mockingbird.

Pada awalnya, Cain menghiraukan kicauan tersebut dan memblokir akun yang dia anggap enggak penting. Akan tetapi, keputusannya memblokir beberapa akun malah bikin linimasa Twitter-nya makin ramai dikunjungi netizen. Pada kanal balasan Twitter, netizen yang mendukung Cain berdebat dengan para penentang. Melihat konflik yang ramai di akun Twitter- nya, dia merasa enggak nyaman dengan keadaan itu. Dan benar saja, beberapa saat setelah itu, akun Twitter dengan nama pengguna @ChelseaCain sudah bestatus nonaktif.

 

2. Konsep feminis yang kurang berterima bagi pecinta karakter Mockingbird.

“Terima kasih sudah merusak karakter favoritku dengan menjadikannya seorang feminis,” tulis salah seorang akun anonim yang menyerang Cain beberapa waktu lalu. Kicauan semacam inilah yang harus dihadapi oleh Cain setiap harinya semenjak mulai menulis Mockingbird. Rupanya, dari situlah akar masalah yang ada. Bisa dibilang, Cain enggak sanggup menerima kenyataan kalau orang-orang di media sosial bisa sejahat itu.

“99 persen dari penggemar komik adalah orang-orang terbaik yang bisa kalian temukan. Akan tetapi, 1 persen sisanya bisa berkata sangat jahat. Mungkin angka ini dapat mewakili masyarakat secara umum, aku rasa, tetapi apa yang kualami (selama menulis komik) adalah kejahatan dalam level yang berbeda. Mereka adalah orang-orang yang misoginis, obsesif, dan sepertinya mendapatkan kesenangan tersendiri dari menjatuhkan orang lain,” tulis Cain melalui situs pribadinya.

 

3. Sebelum dikritik netizen, komik Mockingbird juga pernah dihentikan produksinya oleh pihak Marvel Comics.

Meskipun baru berjalan sekitar enam bulan lebih, Mockingbird diberhentikan produksinya setelah volume ke-8. Hal ini sempat dikicaukan oleh Cain pada 17 Oktober 2016 lalu. Saat itu, Cain masih berharap kalau Marvel Comics tetap menyisakan ruang untuk superhero perempuan yang dibuat oleh perempuan juga.

Mockingbird telah dibatalkan. Tapi kita harus memastikan @Marvel tetap menyisakan ruang untuk terbitnya komik-komik buatan para perempuan tentang (superhero) perempuan-perempuan keren.” Kicaunya.

Sebuah pernyataan menarik datang dari Comics Beat. Salah satu media daring bertema geeks tersebut mempertanyakan keputusan Marvel menghentikan komik Mockingbird yang belum resmi dipasarkan. Keputusan itu rasanya kurang bijak, saat itu.

Pada saat Cain menulis kalau Mockingbird akan dihentikan, jilid ke-8 baru selesai diproses dan belum masuk tahap penjualan. Melihat hal itu, Viki rasa, penghentian tersebut enggak cuma didasari oleh performa penjualan komik Mockingbird yang kurang memuaskan, tetapi ada penyebab lain. Atau bisa jadi, Marvel Comics enggak sepakat dengan konsep feminis yang dibawa Cain? Mungkin.

 

4. Setelah dua hal penuh kotroversi, penjualan Mockingbird justru meningkat.

Setelah Chelsea Cain angkat kaki dari Twitter, dukungan bermunculan dari berbagai pihak. Tagar #IStandWithChelseaCain masuk sebagai trending topic Twitter. Para penulis Marvel lainnya juga angkat bicara. Mereka semua mengatakan bahwa pelecehan yang diterima Cain adalah hal yang enggak pantas. Bahkan, Nick Spencer (penulis Captain America) dan Tom Brevoort (editor Marvel) mengajak netizen untuk mendukung Cain dengan cara membeli komik Mockingbird. Hal ini rupanya membuahkan hasil. Enggak sampai sehari setelah munculnya tagar tersebut di jejaring sosial si burung biru, Mockingbird jilid 1 menjadi komik paling laku dalam kategori Marvel Comics & Graphic Novels di situs jual beli Amazon.

Sayangnya, segala bentuk dukungan yang diberikan orang lewat Twitter enggak bisa dirasakan Cain. Soalnya, Cain terlanjur menonaktifkan akunnya tersebut. Bahkan, sampai tulisan ini dibuat, Cain belum mengaktifkan kembali akunnya tersebut. Hmmm, Cain sudah sakit hati banget sama yang namanya media sosial kali, ya.

***

Hal-hal di atas inilah yang akhirnya membuat komik Mockingbird jadi heboh banget beberapa minggu belakangan. Sekarang, petualangan Bobbi Morse sudah selesai untuk sementara. Belum ada lagi tanda-tanda akan dilanjutkannya serial sang mata-mata. Sangat disayangkan, karena karakter Bobbi bisa dibilang merupakan sesuatu yang baru dan menyegarkan karena kepribadiannya yang terbuka dan enggak takut dalam mengutarakan pendapat. Semoga bakal ada lagi komik dengan karakter superhero yang bisa jadi representasi kaum perempuan yang keren, enggak cuma mengandalkan keseksian!

 

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.