10 Fakta Kece seputar Rogue One: A Star Wars Story

Star Wars udah menjadi kisah yang paling ditunggu dari generasi ke generasi. Setelah sukses menghibur penonton sejak tahun 1977, Lucasfilm kembali menghadirkan keseruan perang bintang di galaksi nun jauh disana dari perspektif berbeda. Sebuah episode standalone hadir untuk melengkapi cerita keluarga Skywalker dalam melawan kuasa Imperial serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sempat terlintas di benak para penggemarnya, akan apa yang terjadi setelah Empire menguasai galaksi.

Rogue One: A Star Wars Story menghadirkan sebuah  kisah baru dalam dunia Star Wars, yang berkisah tentang perjuangan para pemberontak untuk mencegah kehancuran yang akan ditimbulkan dengan terciptanya Death Star – sebuah senjata paling mematikan Empire. Rogue One merupakan cerita perjuangan dan harapan, diisi dengan deretan karakter baru serta kisah yang berbeda membuat Rogue One berhasil menguasai tangga box office dunia sejak rilis perdananya pada 14 Desember 2016 lalu. Penasaran sama fakta-fakta menarik seputar Rogue One? Yuk simak 10 fakta menarik Rogue One: A Star Wars Story yang wajib banget lo ketahui!

1. Jadi film spin-off pertama Star Wars

Rogue One: A Star Wars Story merupakan film standalone pertama yang dikembangkan dari rangkaian saga Star Wars. Film ini membuka kesempatan bagi para pembuat film untuk menggali lebih dalam dunia Star Wars dan memungkinkan para pembuat film untuk bereksperimen dengan gaya dan cara yang berbeda dalam menceritakan kisah film ini.

2. Ada banyak penampilan cameo karakter-karakter lama

Rogue One” turut menampilkan beberapa karakter yang populer di kalangan penggemar setia Star Wars, seperti karakter Mon Mothma yang kembali diperankan oleh Genevieve O’Reilly (Episode III, VI, & The Clone Wars), Princess Leia (IV, V, VI, & VII), Senator Bail Organa (Episode II & III), dan Wilhuff Tarkin (Episode III & IV).

3. Pengambilan gambar menggunakan kamera jadul

Guna menciptakan tampilan serta nuansa yang diinginkan untuk film “Rogue One”, sutradara Gareth Edwards serta sinematografer Grieg Fraser menggunakan kembali lensa kamera dari tahun 1970-an dan menggambungkannya dengan teknologi digital modern.

4. Kostum Jyn Erso terinspirasi dari tentara wanita kurdi dan Jepang

Tampilan karakter Jyn Erso mengambil inspirasi  dari para tentara wanita Kurdi dengan sedikit sentuhan budaya Jepang. Kostum undershirt Jyn juga dibuat dengan desain ala Jepang.

5. Droid dan alien baru

Tim Industrial Light & Magic (ILM) dan tim Neal Scanlan yang ahli dalam pembuatan makhluk/alien dan droid dalam film Star Wars berkolaborasi untuk menciptakan droid terbaru K-2SO (yang diperankan Alan Tudyk sebagai pengisi suara).

6. Bikin kostum Darth Vader itu enggak gampang, lho!

Pembuatan kembali Darth Vader menjadi tantangan tersendiri bagi para desainer kostum, Glyn Dillion dan David Crossman. Hal ini dikarenakan perubahan yang selalu terjadi pada pakaian Vader di setiap film Star Wars. Misalnya, helm yang dikenakan Vader dalam Star Wars Episode V: The Empire Strikes Back lebih mengkilap jika dibandingkan dengan pendahulunya, akan tetapi, setelah beberapa pertimbangan, sang sutradara memutuskan untuk membuat helmnya dengan warna yang lebih matte, yang akhirnya dihadirkan dalam episode Star Wars Episode IV: A New Hope. Setelah melewati berbagai proses, akhirnya, penampilan baru Darth Vader tercipta. Pada Rogue One, kostum Darth Vader terlihat serupa dengan penampilannya di episode A New Hope, lengkap dengan berbagai atribut di sabuknya. Bahkan, kotak yang ada di bagian depan kostum Darth Vader dibuat dengan material yang sama, yaitu kayu yang dicat dengan beberapa tombol.

 

7. Pasukan Stormtrooper baru

Gareth Edwards ingin menghadirkan sesuatu yang baru dan lebih intimidatif bagi para penggemarnya. Selain Stormtroopers, Gareth Edwards menciptakan Death Troopers. Death Troopers dibuat khusus untuk Rogue One dengan desain yang benar-benar baru. Mereka adalah kelompok tentara elit dalam balutan kostum serba hitam. Perbedaan keduanya dapat dilihat dari tingginya, Death Trooper setinggi 6-kaki (182,88cm) dan Stormtrooper setinggi 5-kaki (sekitar 179,83cm).

8. Serba realistis dan natural

Gareth Edwards ngebet banget untuk membuat para karakter makhluk/alien itu kelihatan seperti hidup dan terkesan natural. Untuk itu, mereka yang terlibat di setiap set juga mendapat diperlakukan layaknya aktor di film. Bahkan, mereka memiliki tim penata rias sendiri untuk membuat tampilan yang realistis, seperti menambahkan debu, dan kotoran pada setiap adegan.

9. Napak tilas di Yavin 4

Salah satu latar yang mengembalikan kenangan penggemar akan Episode IV adalah kehadiran markas rebels di Rogue One. Di dalam film, markas rebels yang berlokasi di Yavin 4 ini dibuat ulang oleh tim produksi Rogue One, dimana mereka berkesempatan untuk berkunjung ke Cardington Airfield, Inggris untuk memastikan ukuran set yang sesuai. Set markas rebel akhirnya dibuat dengan panjang 350-kaki (sekitar 106,68m) dan lebar (sekitar 60,96m). Set hanggar Yavin 4 sendiri didekorasi lengkap dan dibuat serealistis mungkin, untuk memastikan hasil film menggambarkan visi sutradara, tim pembuat film juga mencoba untuk melakukan pengambilan gambar di set sebanyak mungkin. Bahkan, ketika harus menggunakan blue screen mereka tetap membangun set semaksimal mungkin agar terlihat dan terasa lebih nyata.

10. Butuh puluhan pohon, ribuan ton pasir, dan ratusan ribu galon air!

Buat yang udah nonton filmnya, pastinya tau dong sama planet Scarif yang jadi medan pertempuran terakhir para pasukan rebel? Pas ngeliat Scarif, rasanya Viki mau banget liburan disana! Tentunya enggak mau ada pasukan Empire ya. Wajar aja kalo Scarif punya pemandangan pantai yang keren abis, karena proses pengambilan gambarnya dilakukan di kepulauan Maladewa.

Ternyata enggak cuma di Maladewa lho! Selain di sana, tim produksi juga membuat set di Lapangan Udara Bovingdon, Inggris. Memiliki pemandangan dan akses yang mudah, markas tua milik Royal Air Force yang sudah enggak digunakan lebih dari setengah abad ini, menjadi lokasi yang ideal untuk membuat set tiruan Maladewa. Untuk membangun pantai, tim produksi cukup menambahkan pasir serta beberapa pohon palem untuk membuat latar yang lebih nyata, merekapun mengimpor 2.000 ton pasir dan 60 pohon palem dari Spanyol serta berbagai jenis tanaman lain dari daerah Inggris. Selain itu, tim artistik berhasil menggunakan lebih dari 211.000 galon air daur ulang.

***

Gimana, keren-keren banget kan 10 fakta tadi? Bisa Viki bilang film ini membuktikan kalo sebuah film Star Wars itu tetap seru meskipun enggak menampilkan satupun jedi maupun pertarungan lightsaber. Makanya, buat lo yang belum sempet nonton, Viki saranin lo harus cepat-cepat mampir ke bioskop kesayangan lo sebelum jatah tayang Rogue One: A Star Wars Story di bioskop habis!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.