5 Kekalahan Paling Memalukan di UFC

Dalam sebuah pertandingan atau pertarungan, sudah jadi hukum alam ada yang menang dan ada yang harus menerima kekalahan. Memang kekecewaan enggak bisa terhindarkan dari sebuah kekalahan. Tapi seenggaknya mereka yang kalah dengan terhormat enggak perlu berkecil hati. Seenggaknya mereka sudah berjuang dan berusaha semaksimal mungkin dari awal hingga akhir pertandingan. Tapi apa jadinya kalo kekalahan itu datang karena usaha yang enggak maksimal, atau bahkan gara-gara meremehkan lawan. Enggak cuma ngerasa kecewa, pastinya rasa malu bakalan muncul dan bakal diingat terus oleh yang kalah maupun orang lain yang menyaksikan kekalahan itu.

Di ring Octagon Ultimate Fighting Championship (UFC), kekalahan memalukan seperti itu juga enggak bisa terhindarkan. Bahkan banyak petarung yang sudah mendapat gelar legendaris pernah merasakan kekalahan yang memalukan, yang saking memalukannya membuat kepercayaan diri sang petarung jatuh dan enggak bisa bangkit lagi. Kadang kekalahan memalukan itu hingga membuat petarung kehilangan gelar "legenda" dan juga fansnya yang juga enggak bisa menerima kekalahan, dan lebih parahnya lagi fans menginginkan petarung favoritnya itu pensiun setelah kalah.

Meskipun kenyataan itu terasa pahit, tapi ada juga kok petarung yang bisa bangkit dari kekalahan, dan bahkan hingga membuat karirnya semakin bersinar. Jadi yang akan Viki bahas adalah kekalahan memalukan yang dilihat dari beberapa hal, misalnya seberapa jatuh reputasi seorang petarung setelah kekalahan, atau kekalahan petarung unggulan yang kalah dari petarung rendahan. Biar enggak penasaran, yuk simak 5 kekalahan paling memalukan di ring UFC versi Viki di bawah ini!

Honorable Mention: Gray Maynard vs Rob Emerson

Sebenarnya pertarungan ini berhak jadi kekalahan paling memalukan sekaligus paling kocak dalam sepanjang sejarah pertandingan UFC. Akan tetapi, karena hasil pertandingannya enggak ada yang kalah enggak ada yang menang, alias seri, jadi pertarungan ini Viki masukkan ke dalam honorable mention.

Dalam ronde pre-eliminasi acara reality show milik UFC, The Ultimate Fighter season 5, Gray Maynard bertarung dalam kelas ringan melawan Rob Emerson. Sejak pertarungan dimulai, Maynard terlihat mendominasi pertarungan. Dia berniat untuk menyelesaikan Emerson di ronde kedua, dengan mengangkat Emerson dan melakukan manuver bantingan. Bodyslam dari Maynard membuat Emerson menyerah karena cedera pada rusuknya. Ternyata eh ternyata, Maynard juga semaput dan enggak bisa melanjutkan pertandingan gara-gara kepalanya terbentur saat melakukan. Hasilnya, pertarungan antara keduanya berakhir dengan "No Contest" alias seri.

Ya sejujurnya sih pertarungan tadi jadi kekalahan yang paling memalukan buat Maynard karena pada akhirnya dia enggak berhasil meraih kemenangan setelah mendominasi pertarungan, dan harus berakhir dengan cara yang paling kocak dan memalukan.

5. Jose Aldo vs Conor McGregor

Pertarungan perebutan gelar kelas bulu antar kedua jawara tarung ini sudah lama ditunggu-tunggu penggiat tarung MMA. Baik Aldo maupun McGregor diakui kemampuannya sebagai petarung yang kuat dan mempunyai kecepatan. Faktanya, Aldo enggak terkalahkan sejak tahun 2005. McGregor sendiri

juga lagi jadi petarung yang naik daun. Makanya banyak yang beranggapan kalo Jose Aldo vs Conor McGregor di ajang UFC 194 bakal jadi pertarungan sengit.

Nyatanya, penggemar tarung MMA harus gigit jari setelah Jose Aldo harus takluk dari Conor McGregor hanya dalam waktu 13 detik. Tinju kiri mematikan McGregor berhasil membuat Aldo semaput. Pertarungan ini pun dinobatkan sebagai pertarungan tercepat sepanjang sejarah pertarungan perebutan gelar UFC. Setelah berhasil merebut gelar juara kelas bulu dari Aldo, McGregor sesumbar dengan mengatakan "Lagi-lagi, enggak ada yang bisa menerima pukulan tangan kiri gue!"

Jose Aldo sendiri kelihatannya belum bisa menerima kekalahan cepatnya dari Conor McGregor. Pada bulan November 2016 lalu, Aldo bilang kalo dirinya menginginkan rematch dengan McGregor dan menyebut lawannya sebagai pengecut. "Dia enggak pantas menjadi juara, karena gue lah sang juara

sejati!" ujar Aldo. Sayangnya, McGregor saat ini lagi "cuti" dari UFC, jadi sepertinya kita enggak akan melihat rematch pertarungan ini dalam waktu dekat.

4. Ronda Rousey vs Amanda Nunes

Salah satu contoh petarung yang harus kehilangan status "legendaris" dan bahkan kehilangan banyak penggemarnya gara-gara kekalahan adalah Ronda Rousey. Doi sempat dinobatkan sebagai petarung cewek terbaik sepanjang masa dan enggak bisa terkalahkan, sebelum harus mengakui kekalahan dari Holly Holm di ajang UFC 193.

Berniat bangkit dari "kubur", Ronda Rousey kembali ke ring UFC dan menantang juara kelas bantam asal Brazil, Amanda Nunes di ajang UFC 207. Sayangnya lagi-lagi Rousey harus memperpanjang mimpi buruknya dengan kalah telak dari Nunes hanya dalam waktu 48 detik. Rousey enggak terlihat seperti dulu dan lawannya punya gerakan cepat serta tinju yang kuat. Meskipun sebelumnya Rousey memang akan diprediksi kalah dari Nunes, tapi masih banyak penggemar yang berharap Rousey bangkit dan kembali menjadi petarung wanita terbaik. Sayangnya hal itu hanya angan-angan dan membuatnya semakin terpuruk.

3. Conor McGregor vs Nate Diaz

Conor McGregor diakui sebagai salah satu petarung terbaik yang pernah dimiliki oleh UFC dengan kemampuan bertarung dan karismanya yang enggak tertandingi. Dia juga dikenal enggak kenal malu dan takut dengan situasi yang dia hadapi. Makanya McGregor terlihat siap banget untuk menaklukkan seluruh UFC setelah kemenangannya atas Jose Aldo. Ternyata satu gelar enggak membuatnya puas dan mendorong McGregor naik kelas dari kelas bulu menjadi kelas welter.

Lawannya, Nate Diaz, diakui juga punya kemampuan dan keberanian. Tapi semua orang tetap mengunggulkan Conor McGregor yang namanya sudah mendunia, yang membuat semua kalangan meremehkan Diaz, termasuk McGregor sendiri. Hasilnya, saat pertarungan McGregor benar-benar bingung setelah menyadari ketangguhan Diaz yang enggak mempan sama pukulan tangan kiri andalannya. McGregor jadi panik dan hilang akal, hingga membuatnya lengah dan menerima manuver kuncian leher dari Diaz yang membuat McGregor harus menyerah. Kekalahan memalukan ini membuat citra McGregor sebagai petarung tak terkalahkan harus musnah dan membuat penggemar jadi ragu sama kemampuan McGregor.

Enggak mau dianggap cuma besar mulut, Conor McGregor meminta rematch di ajang UFC 202 melawan Nate Diaz. Di pertarungan ini McGregor menang dan berhasil membalaskan kekalahannya meskipun dia enggak berhasil membuat Diaz KO atau menyerah.

2. Ronda Rousey vs Holly Holm

Kuat, tangguh, tapi cantik. Ketiga hal itu pas banget jadi gambaran seorang Ronda Rousey, sang petarung cewek terbaik di dunia yang enggak terkalahkan. Dirinya menjadi super populer di kalangan penggemar dan status artis Hollywood juga dia dapatkan. Rasanya seorang Ronda Rousey itu benar-benar sempurna dan langit adalah batasan buatnya. "Gue rasa gue bisa mengalahkan semua petarung cewek (di kelas bantam) hanya dengan 1 tangan.."

Yup. bukan Holly Holm atau petarung cewek lainnya, kata-kata inilah yang sebenarnya jadi kryptonite buat seorang Ronda Rousey. Sejak lama Rousey memang dikenal arogan dan seringkali meremehkan lawannya. Hasilnya, dia harus membayar kesombongannya itu dengan kekalahan melawan Holm di UFC 193. Alih-alih menggunakan satu tangan, menggunakan 2 tangan saja Rousey enggak berkutik dengan keganasan Holm, yang pada akhirnya menendang KO Rousey tepat di pipinya.

Dunia terkejut dengan kekalahan Ronda Rousey yang sempat dianggap enggak bisa dikalahkan ini. Makanya banyak yang jadi ragu sama kemampuannya dan menganggapnya hanya petarung yang "talk more do less". Ternyata enggak cuma dunia aja yang terkejut, Rousey sendiri benar-benar jatuh akibat kekalahannya. Dia bahkan mengakui kalo dirinya sempat berniat bunuh diri gara-gara enggak bisa lepas dari bayang-bayang kekalahan.

1. Anderson Silva vs Chris Weidman

Sebelum Conor McGregor terkenal seperti sekarang, Anderson Silva lah yang jadi petarung terbaik UFC. Petarung asal Brazil ini dikenal dengan kombinasi maut dari pukulan, akurasi, dan teknik. Silva juga menjadi pemegang rekor UFC saat ini, mulai dari pemenang beruntun terlama sepanjang sejarah (16 kali) dan KO terbanyak (17 kali). Tekniknya yang unik dan menghibur membuatnya jadi salah satu petarung UFC paling populer sepanjang masa

Lagi-lagi, enggak ada yang sempurna. Kejayaannya membuat Anderson Silva merasa kalo dia enggak bisa disentuh oleh petarung lain. Terbukti saat pertarungan pertamanya melawan Chris Weidman, Silva sama sekali enggak terlihat serius dan terlihat beberapa kali meledek sang lawan. Pada akhirnya Weidman bisa mendaratkan tinjunya ke wajah Silva. Tapi Silva enggak bergeming dan kembali menggoda lawannya. Di sinilah Weidman melihat peluang, lalu melancarkan pukulan ke wajah Silva yang membuatnya semaput. Viki sendiri gemes banget saat ngeliat pertandingan ini, dan sejujurnya berpikir dalam hati "rasain tuh!" saat melihat Silva KO dari Weidman gara-gara sikap belagunya. Malu-maluin banget enggak kan?

Chris Weidman kelihatannya benar-benar jadi kryptonite bagi petarung yang dijuluki "The Spider" ini. Dalam rematch di ajang UFC 168, kaki Anderson Silva patah setelah tendangannya ditahan oleh Weidman. Meskipun saat ini masih punya kontrak di UFC dan akan bertarung pada 17 Februari nanti, kelihatannya kita sudah enggak akan melihat Silva bisa berjaya seperti dulu.

***

Kesombongan seringkali jadi batu sandungan buat seseorang dalam meraih kesuksesan. Sikap kesombongan menimbulkan rasa meremehkan yang konon katanya kalo kita meremehkan seseorang, kemampuan yang kita miliki akan berpindah ke orang tersebut. Ya meskipun hal itu emang terdengar enggak logis, tapi secara psikologis kesombongan bisa membuat orang yang kuat jadi kalah. Lo bisa lihat bukti jelasnya pada pembahasan di atas. Kekalahan memalukan para petarung ternama UFC ini bisa dibilang jadi pelajaran, kalo lo enggak boleh sombong dan jangan sama sekali meremehkan pesaing lo!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.