Deadpool Jadi Film yang Banyak Diprotes?

Kemunculan Deadpool pada 2016 lalu jadi salah satu film pahlawan yang menyenangkan sepanjang filmnya. Film ini bisa dibilang beda dari film pahlawan super lain karena kekonyolannya. Namun, saking konyolnya, malah jadi film yang banyak kena kritik penonton pada 2016.

Gasp Shock GIF from Gasp GIFs

Dilansir dari BBC, Deadpool paling banyak menuai protes di 2016 sesuai hasil yang didapat dari data British Board of Film Classification (BBFC). Kabarnya, sejak pertama kali diputar di bioskop, film yang dibintangi Ryan Reynolds itu dapat 51 berkas keluhan. Ini angka terbanyak dari semua film yang tayang pada 2016.

Dalam laporan BBFC, keluhan yang ditujukan sebagian besar pada aksi kekerasan yang berdarah-darah dan seksualitas eksplisit yang sering ditampilin dalam adegan. Memang, sih, kekerasan tersebut kerap terjadi walaupun berlangsung dalam adegan cepat dan enggak terlalu mendetail.

via GIPHY

Menariknya, walaupun dapat banyak protes, Deadpool malah jadi salah satu film terlaris pada 2016 dengan pendapatan 783,1 juta dolar atau sekitar Rp10,5 triliun. Bahkan, film yang disutradarai oleh Tim Miller itu juga berhasil masuk nominasi “Film Terbaik” di Golden Globes 2017. Yap, Deadpool Jadi film pahlawan super live-action pertama yang bersaing di ajang bergengsi tersebut.

Hal tersebut enggak membuat tim produksi kecil hati. Walaupun Deadpool dicap sebagai film yang paling banyak menuai protes, nyatanya, sama sekali enggak ada pengaruh pada kesuksesan film tersebut. Buktinya, penggarapan sekuel Deadpool bulan lalu tetap dapat sambutan positif dari para penggemar. Kabarnya, lanjutan cerita pahlawan konyol yang disutradarai oleh David Leitch itu rencananya tayang pada Juni 2018.

Engak hanya Deadpool yang dapat kritikan. Suicide Squad jadi film kedua yang mendapat protes terbanyak dengan 30 berkas keluhan. Karya DC tersebut dapat sebagian besar keluhan dari para ortu perihal rating yang dianggap kurang sesuai bagi ukuran film superhero.

Setelah Suicide Squad, ada Miss Peregrine's Home for Peculiar Children. Agak mengejutkan, film tersebut dapat 20 berkas keluhan. Kebalikan dari Suicide Squad, keluhan buat Miss Peregrine's Home for Peculiar Children muncul karena film itu dinilai menakutkan buat kategori anak-anak.

Semoga film-film selanjutnya yang tayang sesuai dengan kriteria penonton, ya! Jadi, penyuka film bisa tetap nikmatin kualitas tanpa harus ngeluarin energi buat mengeluh.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.