Berbagai Istilah Film yang Wajib Kamu Tahu Sebagai Movie Addict

Apakah kamu tertarik untuk menjadi penikmat film bahkan movie addict? Kamu bisa memulainya dengan dua hal. Pertama, lahap berbagai jenis film dari beragam platform. Kedua, mulailah untuk memahami kosakata di bidang film.

Film melahirkan banyak istilah yang unik. Istilah-istilah ini perlu kamu ketahui untuk bisa lebih memahami ulasan dan kritik pada film. Yuk, cari tahu di sini!

Istilah film yang wajib kamu ketahui sebagai movie addict!

Antagonis

Via Dok. Istimewa

Mungkin kamu sudah sering mendengar tentang antagonis. Namun, kerap kali penonton mengasosiasikan istilah antagonis dengan sosok kriminal. Padahal, tokoh antagonis enggak selalu pelanggar hukum.

Tokoh ini bisa jadi seseorang yang taat akan hukum atau justru berjuang untuk kebaikan orang lain, tetapi melawan hal-hal yang dilakukan oleh tokoh utama (protagonis). Jadi  dapat disimpulkan bahwa antagonis adalah karakter yang menghalangi segala usaha tokoh protagonis, sehingga menjadi rintangan dalam film.

Box Office

Via Dok. Istimewa

Pada masa pemerintahan Elizabeth (1558-1603), orang-orang kaya membeli tiket untuk menonton teater di bilik eksklusif (box) lewat kantor khusus. Nah, dari situlah mulai berkembang istilah box office  

Istilah tersebut lama kelamaan mengalami pergeseran makna. Box office kini digunakan untuk menyebut film-film yang meraup pendapatkan besar. Istilah ini kerap dihubungkan dengan konsep box office pada masa Elizabeth yang kerap mendatangkan keuntungan besar karena merupakan fasilitas favorit kaum borjuis.

Blockbuster

Via Dok. Istimewa

Awalnya, istilah ini ditujukan untuk menyebut film-film dengan peraihan pendapatan di atas USD 100 juta. Di era kiwari ini, definisi dari blockbuster menjadi semakin luas.

Blockbuster bukan sekadar film yang memiliki pendapatan tinggi. Film ini harus memiliki pemasaran luas dan pengaruh besar, seperti Jaws (1975) atau franchise Jurrasic Park.

Jadi, kata blockbuster merujuk kepada film-film yang memang ditujukan untuk penonton di seluruh dunia dan dimaksudkan sebagai karya yang besar.

Crossover

Via Dok. Istimewa

Crossover adalah konsep saat sebuah film mempertemukan karakter-karakter dari berbagai film yang berbeda. Contoh yang cukup megah adalah pada Avengers: Endgame.

Crossover sebetulnya cenderung disambut baik oleh penggemar film. Namun, enggak jarang karya crossover justru memiliki hasil yang buruk karena terlihat “maksa”, seperti The League of Extraordinary Gentlemen (2003). Film ini mempertemukan berbagai makhluk aneh dari Jules Verne, H.G. Wells, Oscar Wilde, Mark Twain, dan Edgar Allan Poe sebagai pahlawan super.

Memiliki konsep menarik, plot crossover ini ternyata lemah banget. Bahkan, ini merupakan film yang menandakan turunnya pamor Sean Connery.

Protagonis

Via Dok. Istimewa

Kebalikan dari antagonis, tokoh protagonis merupakan tokoh utama dalam sebuah film yang “didukung” oleh penonton. Penonton kerap menempatkan diri mereka dalam posisi protagonis.

Namun, protagonis enggak harus selalu menjadi sosok yang patuh pada hukum atau heroik. Sering kali, mereka merupakan sosok kriminal (seperti The Godfather) atau antihero.

Deuteragonist

Via Dok. Istimewa

Dr. Watson, Ron Weasley, Hermione Ganger, dan Samwise Gamgee adalah empat tokoh penting dalam film yang merupakan deuteragonist alias tokoh pembantu. Porsi fokus kepada tokoh-tokoh ini memang enggak sebesar porsi pada tokoh utama. Namun, enggak dapat dimungkiri kalau mereka memiliki peran penting. Bahkan, tanpa kehadiran mereka, seringkali tokoh utama menjadi kehilangan arah.

Deus ex machina

Via Dok. Istimewa

Istilah ini sebetulnya enggak cuma dipakai di dalam film, tetapi juga di dalam berbagai karya sastra. Deus ex machina alias “mesin Tuhan” merujuk kepada kondisi di mana cerita tiba-tiba terlihat janggal hanya untuk membuat masalah lebih cepat selesai dan untuk mendukung tokoh utama.

Contoh konsep sentuhan yang sering dipakai adalah ketika tokoh utama sedang mengalami kesulitan tiba-tiba saja ada seorang penolong yang datangnya terlalu tiba-tiba. 

Prekuel

Via Dok. Istimewa

Prekuel merupakan karya yang menceritakan kejadian sebelum karya asli. Prekuel bisa saja keluar setelah cerita asli dirilis. Contohnya, seperti The Hobbit yang merupakan prekuel dari trilogi The Lord of the Rings.

Reboot

Via Dok. Istimewa

Banyak orang yang kerap kesulitan membedakan antara reboot dan remake. Padahal, secara prinsip, mereka memiliki perbedaan yang cukup jelas.

Remake merujuk pada pembuatan ulang sebuah film dengan konsep cerita yang biasanya sama. Contohnya, seperti Hachi : A Dog’s Tale (2009) yang merupakan remake dari Hachi-ko (1987) dengan perbedaan pada negara. Sementara itu, reboot adalah pembuatan ulang film dengan tokoh yang sama tetapi cerita yang sangat berbeda. Contohnya adalah dalam film-film Spiderman.

Sekuel

Via Dok. Istimewa

Kebalikan dari prekuel, film berkonsep sekuel memiliki alur cerita yang terjadi setelah film asli. Misalnya, Avengers : Endgame yang merupakan sekuel dari seri Avengers sebelumnya.

Spin-off

Via Dok. Istimewa

Beberapa film memiliki karakter sampingan yang disukai penonton. Contohnya, Kale dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Maka dari itu, dibuat spin-off-nya yang berjudul Story of Kale yang berfokus pada tokoh Kale dan alasan mengapa ia menjadi cowok PHP.

Wrap

Via Dok. Istimewa

It’s a wrap! Itulah yang sering dikatakan oleh sutradara dalam sebuah set film. Nah, wrap alias bungkus sendiri menunjukkan bahwa sebuah adegan atau sebuah film sudah selesai direkam dan sesuai dengan keinginan sutradara. Wrap adalah kata yang melegakan karena aktor enggak perlu mengulang adegan lagi dan para kru juga bisa move on ke langkah selanjutnya.

***

Itulah beberapa istilah film yang bisa bikin kamu selangkah lebih maju untuk menjadi geek dalam bidang perfilman. Nah, apakah ada istilah lain yang menurut kamu penting? Bagikan ke KINCIR via kolom komentar, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.