Ramin Djawadi, sang Kreator Musik Latar Game of Thrones

Serial TV yang satu ini udah ngalamin perjalanan yang lumayan panjang. Sejak season 1 tayang perdana pada 2011, Game of Thrones (GoT) berhasil mencuri perhatian banyak orang. Serial yang merupakan adaptasi dari novel A Song of Ice and Fire karya George R.R. Martin ini pun selalu ditunggu-tunggu dan kerap jadi perbincangan di mana-mana. Apalagi, baru aja season 7-nya muncul. Penggemar makin antusias dengan kelanjutan cerita dan aksi para karakternya.

Nyatanya, bukan cuma cerita dan karakter-karakternya yang bikin GoT digandrungin sejuta umat. Pernah, enggak, lo ngebayangin nonton GoT tanpa musik latar? Yap, mau sekeren apa pun, rasanya belum lengkap kalau enggak ada musik yang ngiringin cerita. Sebagai penggemar setia GoT, lo pasti udah nyaksiin sendiri kemegahan musik latarnya. Nah, siapa, sih, orang di balik layar yang senantiasa menggarap musik latar GoT hingga season 7?

Kali ini, ViKi mau ngajak lo semua buat kenalan sama Music Director GoT, Ramin Djawadi. Simak, ya!

 

1. Lahir 19 Juli 1974 di Duisburg, Jerman Barat. Bokapnya berkebangsaan Iran, sedangkan nyokapnya orang Jerman.

 

2. Waktu SMA udah terjun ke dunia musik dengan bikin band bernama Superfreak.

 

3. Penggemar berat Metallica.

Dilansir dari Nerdist, karya Metallica favoritnya adalah “Master of Puppets” dan album Ride The Lightning serta Kill ‘Em All. Dulu, Djawadi sering nyetel lagu-lagu Metallica buat memelajari riff serta solo gitarnya Kirk Hammett dan James Hetfield.

 

4. Lulus dari Berklee College of Music pada 1998 dengan status summa cumlaude alias nilai sempurna.

Dari awal, dia udah fokus buat belajar scoring film dan permainan gitar. Pertama kali datang ke Berklee, Djawadi cuma bawa alat musik gitar (tanpa amplifier).

“Berklee does a great job of taking you all the way from theory to real-world application, ujar Djawadi.

 

5. Menikah dengan Jennifer Hawks, seorang eksekutif dalam industri film.

 

6. Hingga kini, udah banyak serial TV yang musiknya digarap oleh Djawadi.

The Grid (2004)

Threshold (2005)

Prison Break (2005—2009, 2017)

Blade: The Series (2006)

FlashForward (2009—2010)

Breakout Kings (2011—2012)

Game of Thrones (2011—sekarang)

Person of Interest (2011—2016)

The Strain (2014—2017)

Westworld (2016—sekarang)

 

7. Enggak cuma serial TV, dia juga sering berperan besar buat video game.

System Shock 2 (1999)

Thief II (2000)

Medal of Honor (2010)

Shift 2: Unleashed (2011)

Medal of Honor: Warfighter (2012)

Game of Thrones (2016)

Gears of War 4 (2016)

 

8. Kiprahnya di dunia film enggak perlu lagi diraguin.

2001: Shoo Fly; Exit Wounds

2002: Teknolust; The Time Machine; K-19: The Widowmaker; Equilibrium

2003: Beat the Drum; The Recruit; Ned Kelly; Basic; Manfast; Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl; Something's Gotta Give

2004: Thunderbirds; Blade: Trinity

2005: Son of the Mask; Batman Begins; The Island; All the Invisible Children; Tom-Yum-Goong

2006: Ask the Dust; Open Season; Boog and Elliot's Midnight Bun Run

2007: Mr. Brooks; The ChubbChubbs Save Xmas

2008: Fly Me to the Moon; Deception; Iron Man; Open Season 2

2009: The Unborn; Medal of Honor

2010: Clash of the Titans; A Turtle's Tale: Sammy's Adventures

2011: Fright Night

2012: Safe House; A Turtle's Tale 2: Sammy's Escape from Paradise; Red Dawn

2013: Pacific Rim; African Safari; The House of Magic

2014: Dracula Untold

2016: Robinson Crusoe; Warcraft

2017: The Great Wall; The Mountain Between Us

 

9. Dengan perjalanan karier yang luar biasa, tentunya nama Djawadi enggak asing buat masuk ajang penghargaan.

Prison Break

Nomine “Outstanding Original Main Title Theme Music” Primetime Creative Arts Emmy Awards 2006.

Mr. Brooks

Nomine “Discovery of the Year” World Soundtrack Awards 2007.

Iron Man

Nomine “Best Score” Saturn Awards ke-35.

Nomine “Best Score Soundtrack for Motion Picture, Television, or Other Visual Media” Annual Grammy Awards ke-51.

FlashForward

Episode “No More Good Days” masuk nominasi “Outstanding Music Composition for a Series” Primetime Creative Arts Emmy Awards 2010.

Game of Thrones

“Best Original Score for a Television Series” International Film Music Critics Association (nomine: 2011, 2013, 2014; pemenang: 2016).

Episode “The Mountain and the Viper” masuk nominasi “Outstanding Music Composition for a Series” Primetime Creative Arts Emmy Awards 2014.

Nomine “Best Original Score—TV Show/Digital Streaming Series” Hollywood Music in Media Awards 2014.

Nomine “Television Composer of the Year” World Soundtrack Awards 2016.

Menang “Best Original Score for a Television Series” dan masuk nominasi “Film Music Composition of the Year” International Film Music Critics Association 2016.

Westworld

Nomine “Best Original Score for a Television Series” International Film Music Critics Association 2016.

 

10. Meski udah terlibat dari season 1 GoT, nyatanya, Djawadi ngaku kalau dia belum pernah baca novel A Song of Ice and Fire.

Dikutip dari situsnya Berklee, proses kreatif Djawadi dimulai lewat obrolan langsung dengan sutradara GoT, David Benioff dan D.B. Weiss. Dari sana, Djawadi nulis musik buat tiap karakter dan lokasi.

 

11. Lewat karya-karyanya buat GoT, cowok Cancer ini sempat menggelar konser bertajuk “Game of Thrones Live Concert Experience”.

Loved every moment!! ????????⚔️????????????????????????????????????????#GameofThronesLive #MusicIsComing @Djawadi_Ramin pic.twitter.com/UvY4lH8Yy3

— Maryke VanBeuzekom⭐️ (@marykevanb) April 1, 2017

Konser ini digelar pada 20 Februari sampai 2 April 2017 di 28 kota dengan konsep orkestra penuh dan paduan suara serta suasana yang interaktif lewat permainan visual yang keren.

 

12. Ngemas musik modern dengan orkestra klasik adalah kelebihan Djawadi.

Benioff dan Weiss enggak mau kalau musik GoT terdengar terlalu tradisional. Mereka pun terpikat sama kemampuan Djawadi yang satu ini, ditambah pengetahuan soal musik etnis dan selera Djawadi terhadap permainan perkusi. Hal ini terlihat banget di lagu pembuka tiap episode GoT.

 

13. Kelebihan lain yang jadi karakter utama Djawadi adalah sinestesia, yaitu ngaitin warna dengan musik.

Lewat kemampuan ini, Djawadi bisa nulis musik yang beragam karena lokasi syuting pun berpindah-pindah, kayak di Irlandia Utara, Malta, Skotlandia, Kroasia, bahkan Amerika. Setiap lokasi, menurut Djawadi, punya warna yang beda-beda. Misalnya North of the Wall yang kental sama warna biru dan padang rumput di sekitar Daenerys Targaryen yang kental sama warna kuning. Warna-warna di setiap lokasi jadi inspirasi visual buat Djawadi bikin musik.

 

14. Senang jadi inspirasi buat orang lain.

Djawadi juga berhasil menginspirasi banyak orang lewat musiknya. Di YouTube, udah banyak yang nge-cover musik-musik gubahan Djawadi. Berikut salah satu video cover versi metal.

***

Luar biasa, ya, pencapaian seorang Ramin Djawadi? Meskipun kelihatannya enggak perlu usaha dan cuma ngandalin bakat, nyatanya, ini semua bukan perjalanan yang mudah baginya. Dengan modal keuletan, semangat buat enggak gampang nyerah, serta tetap fokus buat hal yang diminatinya, Djawadi ngebuktiin siapa pun bisa ngeraih cita-cita.

Nah, lo sendiri bagaimana? Setia, enggak, sama cita-cita lo?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.