Kedondong yang selama ini kita kenal sebagai pohon hanya bisa dinikmati buahnya aja. Ternyata pohonnya juga berguna loh, bukan sebagai alas jembatan ya, tapi lebih dari itu. Berkat kecerdasannya, Naufal Raziq, seorang pelajar kelas 3 MTSN Langsa Lama, Kota Langsa, Aceh mampu menemukan energi listrik dari pohon kedondong.
Awal eksperimen ini, Naufal hanya coba- coba. Karena tugas eksperimen pelajaran di sekolahnya, Naufal mencoba bereksperimen dengan beberapa buah yang dapat menghantarkan listrik. Dengan bantuan sang ayah yang kebetulan bekerja di elektronik, akhirnya dia berhasil menemukan sumber listrik alami dari pohon kedondong di depan rumahnya. Keren ya!
“Awal eksperimen, saya pakai pohon mangga, tapi tidak menghasilkan listrik. Sampai pada akhirnya saya menemukan pohon kedondong pagar yang getahnya bisa menjadi listrik,” ujar Naufal kepada Go Aceh.
Saat ini sedikitnya ada 60 rumah di Aceh telah memiliki lampu dimana listriknya berasal dari pohon kedondong. Menurut Naufal satu rumah dapat dialiri listrik melalui 10 pohon kedondong pagar. Penemuan Naufal ini menghasilkan daya listrik sebesar 0,5-1 volt per elektroda yang dipasang pada rangkaian kedondong yang dipilih. Wuih!
Temuan Naufal terdengar ke pemerintah pusat. Hingga temuannya dilirik oleh BUMN raksasa, PT Pertamina. PT Pertamina pun membantu Naufal meningkatkan pemakaian dan pemanfaatan sumber energi dari pohon kedondong tersebut. Naufal sendiri diundang dalam acara Pertamina Science Fun Fair pada tahun 2016 untuk mengenalkan temuannya.
Temuan Naufal terbilang cukup mencengangkan, pasalnya ia menemukan ini saat berusia 10 tahun. Ditambah lagi ia melakukan lebih dari 60 percobaan yang menelan biaya sekitar Rp 14 juta.
Bocah penemu energi Listrik ini semakin populer, enggak hanya di berbagai situs berita dalam negeri namun sampai ke luar negeri yaitu Turki dan Brunei Darussalam. Kabarnya, kedua negara tersebut memperebutkan potensi Naufal.
"Saat ini saya sedang mencari cara agar daya recovery pohon listrik bisa kembali seperti sediakala dengan waktu yang relatif singkat. Sehingga proses charging saat tengah hari bisa optimal dan ketika malam tiba listrik dari pohon bisa digunakan kembali untuk menghidupkan lampu", ujar Naufal kepada Liputan6.
Dia juga menjelaskan kalau saat ini energy temuannya belum begitu stabil. Dia masih mengembangkan proses charging menggunakan baterai sebagai penyimpan daya, sehingga energi dari pohon kedondong siang harinya dapat disimpan di baterai sehingga malamnya dapat menghidupkan lampu.
Dilansir dari Pertamina, Adiatma Sardjito, Vice President Corporate Communication PT.Pertamina dalam siaran persnya mengatakan, Desa Tampor Paloh, Kecamatan Simpang Jernih di Kabupaten Aceh Timur sampai saat ini belum menikmati listrik sejak 71 tahun Indonesia merdeka.
"Kami melihat inovasi dari Naufal ini menjadi wujud energi terbarukan yang memanfaatkan potensi alam di Indonesia. Hal ini sesuai semangat kami yang sangat mendukung inovasi teknologi baru terbarukan. Harapannya semakin banyak inovator yang menemukan solusi untuk penggunaan energi yang terbarukan", pungkas Adiatma.
Semoga semangat Naufal bisa menginspirasi anak-anak Indonesia. Mampu berkompetensi dan menunjukkan kepada dunia bahwa anak-anak Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.