4 Alasan Kenapa Hunter x Hunter Tak Kunjung Tamat

Hunter × Hunter bisa jadi salah satu anime yang paling lama ditunggu-tunggu. Entah itu ditunggu episode barunya keluar, atau ditunggu karena kisahnya yang tak kunjung usai. Hal ini pun memunculkan banyak reaksi, terlebih dari penggemar yang menantikan kelanjutan kisah Hunter × Hunter.

Setelah kemunculan serial anime perdananya pada 1999, serial ini kembali didaur ulang pada 2011 dengan menambahkan arc Chimera Ant dan Pemilihan Ketua Hunter ke-13. Setelah itu, masih ada lagi arc baru yaitu Benua Kegelapan. Namun, arc tersebut tak kunjung usai sampai sekarang. Selang beberapa tahun terakhir memang muncul cerita terbaru. Meski begitu, tetap aja jumlahnya kurang banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Nah, kira-kira apa aja yang jadi penyebab Hunter × Hunter jauh dari kata usai? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

 

1. Masalah Kesehatan sang Kreator

Via Istimewa

Yoshihiro Togashi sebagai kreator bisa dibilang sebagai bilang keladi tak kunjung usainya Hunter × Hunter. Togashi banyak mengambil hiatus atau cuti sejak 2006. Hal ini membuat serial manganya enggak berlanjut dan berefek pada molornya serial anime. Dia mengaku mengidap sakit punggung yang tak kunjung sembuh. Meski keadaannya membaik dan kembali mengerjakan serialnya, Togashi bakal kembali hiatus dalam waktu dekat.

Banyak penggemar mengatakan bahwa Togashi terlalu malas untuk melanjutkan karyanya. Saking betenya, penggemar memberikan julukan Togashi dengan “Hiatus x Hiatus”. Padahal, Togashi pada kenyataannya memang benar-benar sakit dan sulit untuk melanjutkan serial ini.

 

2. Terlalu Perfeksionis

Via Istimewa

Togashi adalah seorang mangaka yang disegani di Jepang. Banyak kreator yang terinspirasi akan karya-karyanya, seperti Masashi Kishimoto (Naruto) dan Tite Kubo (Bleach). Togashi sendiri mengerjakan karya-karyanya sangat teliti dan sering sekali enggak puas dengan hasil yang diraihnya.

Penggemar tentu boleh berbangga hati karena Hunter × Hunter dibuat dengan sepenuh hati oleh kreatornya. Namun, akibat dari sisi perfeksionis ini, cerita Hunter × Hunter sulit untuk mencapai titik temu. Mau enggak mau, penggemar Gon, Killua, dan kawan-kawan harus bersabar menantikan lanjutan kisah meski itu berarti selamanya.

 

3. Enggak Ngerekrut Tim

Via Istimewa

Tak seperti karya-karya Togashi lainnya, Hunter × Hunter dibuat dengan aliran gambar minimalis. Kalau diperhatikan, gaya ilustrasi yang sekarang lebih mirip sketsa dan sering tanpa adanya latar (background) yang kaya. Namun, tentu saja, itu berbeda dengan versi animenya.

Sifat Togashi yang perfeksionis pun membuatnya enggak percaya orang lain untuk membantunya menyelesaikan Hunter × Hunter. Pada kenyataannya, dia ingin mengerjakan sesuai dengan keinginannya yang berarti semua bakal dikerjakan olehnya. Pastinya bakal lama banget. Kontennya pun enggak akan lebih kaya dari serial One Piece atau Naruto yang punya tim tersendiri untuk membantu sang mangaka atau kreator.

Bahkan, ada desas-desus yang mengatakan bahwa istri Togashi, Naoko Takeuchi yang juga merupakan kreator dari Sailor Moon akan membantu untuk menyelesaikan serial Hunter × Hunter. Hal tersebut kembali menuai pro dan kontra karena banyak penggemar yang tak ingin Hunter × Hunter bernuansa girly seperti Sailor Moon.

 

4. Tak Ingin Berakhir Begitu Aja

Via Istimewa

Masih ingat serial Yu Yu Hakusho yang juga dibuat oleh Togashi? Kalau lo termasuk penggemar yang setia nungguin serial ini tayang setiap sore di stasiun TV lokal ini mungkin kecewa dengan ending yang antiklimaks. Setelah menyelesaikan misi besar, tiba-tiba saja Yusuke dan kawan-kawan berlarian di pinggir pantai. Penggemar pun heran dan berang kenapa serial anime yang super keren harus diahiri seperti ini.

Beberapa tahun berselang, Togashi mengungkapkan bahwa sebenarnya dia sudah enggan melanjutkan serial Yu Yu Hakusho dan memilih untuk mengakhirinya begitu saja. Togashi pun meminta maaf kepada seluruh penggemar Yu Yu Hakusho di seluruh dunia.

Belajar dari pengalaman, Togashi tak ingin melakukan kesalahan yang sama dengan mengakhiri Hunter × Hunter begitu aja. Tentu aja dia enggak mau lagi melihat reaksi kecewa para penggemar. Hal tersebut menjadi komitmennya yang dia ungkapkan dalam Hunter x Hunter volume 1.

"Gua bakal bekerja sekuat tenaga untuk menghasilkan banyak volume. Gua janji enggak akan komplain. Gua enggak bakal kabur. Gua enggak akan nyerah. Gua rasa. Mungkin,” ujar Togashi.

***

Kalau udah seperti ini, penggemar hanya bisa memberi dukungan dan doa agar Togashi tetap sehat dan terus berkarya. Gurauan “Hiatus x Hiatus” mungkin lebih pada harapan besar bahwa serial ini akan terus berlanjut hingga menjadi anime yang meninggalkan kesan tersendiri di hati para penggemarnya.

Pastinya, lo juga ingin tahu akhir kisah petualangan Gon, Killua, Kurapika, dan Leorio, 'kan? Beruntung, awal tahun ini Togashi kembali mengerjakan arc terbaru. Semoga dia bisa tetap sehat dan enggak hiatus lagi, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.