5 Anime yang Terinfluens Konsep Battle Royale

Battle royale, seperti yang lo tahu, adalah sebuah subgenre menarik yang awalnya dipopulerkan lewat novel dan film Jepang dengan judul yang sama. Subgenre ini pada akhirnya menjadi elemen yang cukup dominan dalam kancah kultur pop, seiring dengan melejitnya game-game survival seperti PUBG dan Fortnite.

Enggak mengherankan apabila konsep ini lambat laun menjamah industri anime. Sekumpulan karakter yang ditempatkan dalam satu arena untuk menghabisi nyawa kontestan lain secara legal dalam rangka bertahan hidup. Mendengar premisnya saja udah cukup untuk memantik adrenalin kita, ‘kan?

Anime yang mengangkat konsep ini hampir dipastikan mengusung genre aksi dengan takaran kebrutalan yang umumnya melampaui mayoritas tayangan lain. Meski enggak menyebut dengan spesifik, secara enggak langsung anime-anime ini sangat dipengaruhi oleh elemen battle royale. Yuk, simak deretannya!

1. Btooom!

Via istimewa

Btooom! adalah sebuah turnamen multipemain yang menjerumuskan orang-orang “terpilih” ke sebuah pulau tropis yang sangat terpencil. Satu-satunya cara untuk mempertahankan eksistensi dalam game ini adalah dengan bertarung dan menghabisi nyawa partisipan lain. Orang-orang ini sebetulnya enggan untuk terlibat. Namun, mereka terpaksa menjalani nasib lantaran “didaftarkan” oleh seseorang yang menaruh kebencian dan dendam kepada mereka.

Jika dalam PUBG terdapat banyak senjata keren seperti senapan, pistol, shotgun, atau bahkan teflon, dalam anime ini hanya ada satu senjata utama: bom (BIM). Namun, lo bisa melihat sejumlah variannya, semisal Timer BIM, Cracker BIM, Remote BIM, hingga yang paling keren dengan ledakan laksana hisapan lubang hitam, Implosion BIM. Bukan sekadar aksi, anime ini juga menghadirkan adegan drama dengan bumbu romantika yang lazimnya mengeksplor masa lalu kelam masing-masing kontestan.

2. The Future Diary (Mirai Nikki)

Via istimewa

Yukiteru Amano pasti enggak akan pernah menyangka ketika “Tuhan Imajiner”—yang senantiasa menemaninya kala melamun siang—menjadi hidup dan memerintahkan dia untuk bertanding melawan 11 manusia yang lain. Ini bukan soal kompetisi olahraga atau ilmu eksakta. Namun, tentang siapa yang berani saling jagal dan mampu bertahan di akhir permainan.

Untung bagi Yuki. Dia berkoalisi dengan Yuno Gasai, seorang gadis lugu dengan kecendrungan psikopat yang menampakkan jati diri aslinya yang maniak manakala sedang terdesak.

Enggak ada senjata tertentu. Apa pun bisa dijadikan senjata jika mereka mau. Adapun satu benda yang harus mereka jaga dan beri perlakuan khusus adalah telepon seluler masing-masing. Dalam game ini, perangkat tersebut berfungsi sebagai diary real-time yang dapat memprediksi masa depan. Alhasil, strategi serta gerak-gerik lawan dapat dianalisis dengan mudah lewat tampilan layar kaca. Hanya saja, kenyataanya tidak seenteng itu.

3. Deadman Wonderland

Via istimewa

Deadman Wonderland adalah wahana hiburan megah yang dijalankan oleh para tahanan dengan tujuan utama mendulang pundi-pundi untuk pemulihan Kota Tokyo yang lebih dari separuhnya hancur akibat gempa raksasa sekitar satu dekade lalu. Demikianlah yang terlihat di mata khalayak ramai. Sesungguhnya, tempat ini enggak ubahnya sebuah arena gladiator bawah tanah bagi para napi untuk saling sikat.

Carnival Corpse adalah nama permainan battle royale tersebut. Konsepnya mungkin udah lo sering lihat di film-film Hollywood. Dalam game ini, para penontonnya adalah golongan makmur atau taipan dengan nominal rekening enggak berseri. Mereka bisa pasang taruhan untuk Deadman (sebutan napi partisipan) yang menurut mereka bakal keluar sebagai juara.

Akibat suatu intrik rumit yang masih dicari pangkal jawabannya, Ganta Igarashi harus mendekam di dalam tempat mengerikan ini. Sebagaimana Yuki yang bertemu Yuno, Ganta beruntung bisa bertemu dengan gadis albino misterius bersama Shiro.

Mungkin lo udah bisa ngeramal bagaimana akhir kisah si Ganta. Namun, lo juga perlu tahu seperti apa kegemilangan remaja lemah ini selama bertahan hidup di Deadman Wonderland.

4. Magical Girl Raising Project (Mahou Shoujo Ikusei Keikaku)

Via istimewa

Cara singkat memahami anime ini adalah dengan membayangkan Kaname, Akemi, Miki, Sakura, dan Tomoe dalam Puella Magi Madoka Magica. Alih-alih menghadapi musuh surealis bernama Witch, mereka harus membunuh satu sama lain. Kira-kira, seperti itulah fondasi cerita yang dihidangkan dalam Mahou Shoujo Ikusei Keikaku. Bener banget. Anime berkarakteristik moe ini berujung tragis menjadi tayangan brutal bersimbah darah.

Magical Girl Raising Project adalah sebuah game berbasis jejaring sosial yang populer di Jepang. Sebuah selentingan liar berembus kencang di antara para pemainnya. Konon, mereka yang beruntung dapat memiliki kekuatan sihir ala game tersebut untuk digunakan secara aktual di dunia nyata. Koyuki Himekawa adalah salah satu gadis “beruntung” tersebut yang bertransformasi menjadi mahou shoujo.

Rupanya, masih ada 15 pemain lain yang mendapat mukjizat sama. Menyadari ada ketidakseimbangan dalam gamenya, general master memberi perintah yang tak dapat ditolak. 16 pemain tersebut harus memperoleh magical candy jika ingin terus hidup. Tentu saja item tersebut jumlahnya terbatas. Solusinya? Gadis-gadis berkekuatan sihir ini pada akhirnya harus rela untuk saling menghabisi.

5. Gantz

Via istimewa

Kalau harus dikatakan, sebetulnya Gantz enggak mengusung konsep battle royale yang benar-benar identik dengan PUBG atau Fortnite. Alih-alih saling bunuh, para partisipan justru mesti kompak menumpas musuh yang sama, yaitu para alien kuat dengan rupa yang sangat abstrak. Namun, kalau ngikutin animenya, lo akan merasakan atmosfer ala battle royale dengan sekuens kombat yang sensasional dan adegan aksi yang memukau.

Gantz sangat terinfluens oleh elemen fiksi ilmiah. Desain senjata, armor, motor, hingga mecha yang diperlihatkan di sini mengguratkan kesan canggih dan futuristis. Hal yang disayangkan, anime ini memperoleh resepsi yang secara keseluruhan negatif. Betapa tidak, gaya animasinya terlihat kacangan jika dikomparasikan dengan gambar manganya yang punya detail superior. Biar begitu, lo masih bisa nikmatin anime yang punya aspek kekerasan serta seksual dengan porsi yang dominan ini.

***

Itulah lima anime berkonsep battle royale yang wajib lo saksikan. Sebelumnya, lo mesti memahami bahwa anime-anime di atas mengandung konten kekerasan yang “agak” berlebihan. Namun, itu bergantung pada diri lo sendiri sebagai pihak penonton.

Kalau lo memang doyan nonton tayangan yang agak sadis dan brutal, berarti lima anime ini cocok buat lo. Kalau enggak kuat, ya, mending lo mulai dengan anime ramah anak kayak Chibi Maruko-chan atau Cardcaptor Sakura.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.