5 Anime yang Membuka Pandangan Lo tentang Feminisme

Enggak sedikit yang antipati kalau udah dengar atau lihat kata “feminisme”. Eits, tunggu dulu. Lo jangan langsung ngebayangin cewek-cewek galak yang ngotot dikasih tempat duduk di kereta. Justru, feminisme itu berkonsep pada persamaan hak setiap manusia, baik cowok maupun cewek. Dalam hal ini, “hak” pun enggak melulu menyoal harta benda, tapi juga berjuang untuk nasib masing-masing.

Sayangnya, karena kerap dianggap sebagai “makhluk kedua”, sering kali cewek dinilai enggak pantas buat menentukan nasib mereka secara aktif. Mereka harus tunduk pada “norma” yang menuntut cewek enggak boleh ini dan enggak boleh itu alias pasif-pasif aja terima nasib. Nah, itulah yang coba disuarakan lewat karya-karya kebudayaan populer, termasuk anime. Nyatanya, banyak, kok, karya anime yang nampilin sosok cewek yang berjuang untuk nasibnya sendiri.

Yap, dari tokoh-tokoh cewek dalam karya-karya anime yang bakal disebutin di bawah ini, lo bakal paham konsep feminisme sesungguhnya. Menjadi seorang feminis mengharuskan lo untuk benar-benar berpikir jernih dan mengeluarkan segenap keberanian. Nah, daripada mencibir tapi sebenarnya lo enggak paham soal feminisme yang sesungguhnya, mending lo tonton anime-anime ini.

 

1. Ghost in the Shell (1995)

Via Istimewa

Tanpa melihat konteks, sekilas anime yang satu ini terdengar kayak anime horor. Padahal, Ghost in the Shell adalah anime cyberpunk dengan tokoh utama cewek yang kuat dan punya kecerdasan tingkat dewa. Dia adalah Motoko Kusanagi, seorang cewek yang seluruh tubuhnya adalah mesin.  

Dalam dunia Ghost in the Shell, tubuh manusia dapat diganti sebagian atau seluruhnya dengan mesin. Ghost merepresentasikan jiwa manusia, sedangkan Shell merepresentasikan tubuh mesin tersebut. Motoko dikisahkan bekerja di lembaga keamanan publik dan bertugas mengejar para teroris siber.

Terlepas dari tubuhnya yang memang udah berupa mesin, lo bisa mempelajari makna feminisme dari sosok Motoko. Tubuh mesin enggak mengurangi kesadaran Motoko akan eksistensinya sebagai manusia. Dia paham bagaimana memperjuangkan hidupnya sendiri. Bahkan, enggak cuma di mulut, Motoko juga berani berjuang lewat segala tindakan.

 

2. Kiki's Delivery Service (1989)

Via Istimewa

Masa-masa pencarian jati diri alias coming-of-age memang bukan masa yang mudah. Masa yang terjadi saat kita remaja ini sukses bikin perasaan kita jadi campur aduk. Hal ini pun enggak jarang bikin kita galau dan bingung, kayak apa yang terjadi pada Kiki.

Kiki adalah seorang penyihir yang tengah menginjak usia remaja. Sebagai tradisi yang harus ditempuh para penyihir dalam peralihan masa kanak ke dewasa, Kiki harus pergi ke dunia manusia untuk “magang” dan memahami kehidupan nyata. Meskipun Kiki adalah penyihir yang bisa terbang dan bisa memahami obrolan Jiji, kucing yang setia mendampinginya, Kiki sering menemui kesulitan di dunia nyata. Misalnya aja ditilang polisi.

Dalam kehidupan di dunia nyata, Kiki bertemu dengan Tombo, seorang cowok yang kagum padanya, dan bekerja di toko roti milik Osono. Dengan keahlian sihirnya, Kiki bekerja sebagai pengantar kue yang cepat sampai.

Kiki memang anak remaja yang masih labil. Bahkan, sebagai remaja, Kiki juga merasakan yang namanya kecemburuan cinta monyet dan beberapa kali bertindak gegabah. Hal ini bikin dia kehilangan kemampuan terbang lantaran hilangnya tujuan hidup tersebut. Namun, pada akhirnya, Kiki berhasil menemukan tujuan hidupnya dan melewati segala kegalauan sebagai cewek remaja.

Biar bisa menghadapi kegalauan masa muda, ada baiknya lo juga menonton Film-film Coming-of-Age ini.

 

3. Sailor Moon

Via Istimewa

Banyak orang salah mengartikan feminisme. Bahkan, enggak sedikit yang ngaku-ngaku dirinya feminis padahal penerapannya salah kaprah. Menjadi feminis bukan berarti anti terhadap segala hal berbau make up, fashion, dan juga cowok keren. Enggak percaya? Tonton aja Sailor Moon. Kalau dilihat-lihat, tampilan para prajurit Sailor ini sangat “menor” dan berkilau, seperti cewek-cewek yang mau pergi ke prom night. Usagi, sang Sailor Moon, juga selalu kelepek-kelepek setiap kali Tuksedo Bertopeng muncul.

Di balik sifat feminin mereka, Usagi dan teman-teman enggak pernah takut saat harus melawan para penjahat dari Dark Kingdom. Mereka pun tahu apa yang harus mereka lakukan. Sering kali Tuksedo Bertopeng datang membantu saat kepepet. Namun, pada akhirnya, mereka enggak cuma jadi cewek lemah yang hanya menunggu diselamatkan oleh cowok.

Intinya, sih, tampil fashionable enggak menunjukkan seseorang punya nyali yang ciut, kok. Sah-sah aja, ‘kan, jadi jagoan sembari memperhatikan penampilan?

 

4. Revolutionary Girl Utena

Via Istimewa

Pernikahan Meghan Markle dan Pangeran Harry beberapa waktu lalu bikin banyak cewek di seluruh dunia mendambakan dipinang oleh pangeran. Hal tersebut juga diinginkan oleh seorang Utena Tenjou pada awalnya.

Kehilangan orangtua saat kecil, Utena merasa hidupnya enggak berarti. Nah, semangat hidupnya kembali muncul saat dia bertemu dengan seorang pangeran. Enggak dapat kesempatan untuk lebih dalam menjalin cinta dengan “pangeran” tersebut, Utena terobsesi buat menjadi pangeran. Di sana, Utena bertemu dengan seorang gadis aneh bernama Anthy Himemiya yang menjadi temen dekatnya dan membawa dia pada hari-hari nan seru.

Di balik sifatnya yang kelewat obsesif, Utena adalah seorang cewek pemberani dan enggak membiarkan dirinya tenggelam dalam rasa patah hati. Banyak cewek yang jadi galau berkepanjangan saat cintanya enggak tersampaikan dan menggantungkan kebahagiaan pada pasangannya. Namun, Utena enggak mau jadi cewek lemah kayak begitu. Dia pun menggantungkan kebahagiaan hanya pada dirinya sendiri. Kalau lo patah hati, lo bisa aja meniru sifat Utena yang berjuang menggapai kebahagiaannya sendiri.

Simak juga Karakter-karakter Cewek Gahar dalam Anime yang Bikin Jantung Berdebar.

 

5. Yona of the Dawn

Via Istimewa

Enggak ada yang salah dengan jatuh cinta. Jadi salah ketika diri jadi kita begitu terobsesi dan membiarkan logika kita lumpuh. Apalagi, belum tentu sosok yang kita jadikan pelabuhan hati itu sebenarnya adalah orang yang tepat buat mengisi hidup kita. Bahkan, bisa aja mereka adalah mimpi buruk.

Hal tersebut sempat terjadi pada hidup seorang putri kerajaan bernama Yona. Awalnya, Yona yang naif menginginkan kisah cinta yang manis bak dongeng. Namun, semua itu musnah saat dia melihat pangeran tercintanya membunuh sang ayah demi menguasai kerajaan.

Dilandasi dendam membara, rasa cinta berubah jadi kebencian. Dengan segala cara, Yona bertekad membebaskan kerajaannya dari cengkeraman pangeran nan serakah. Dari sini, kita diajarkan untuk enggak terlalu menuruti rasa cinta kepada seseorang sampai-sampai kita memilih tutup mata dengan segala keburukannya. Nyatanya, seseorang yang terlihat sempurna belum tentu bisa kita andalkan untuk jadi pendamping. Itulah gunanya logika saat mencintai seseorang.

***

Lewat aksi para karakter utama, anime-anime di atas udah cukup menjabarkan konsep feminisme sesungguhnya. Intinya, apa pun jenis kelaminnya, setiap orang berhak bahagia atas dirinya masing-masing. Nah, dari karya-karya anime yang udah disebutin, mana yang paling mencerahkan pikiran lo?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.