5 Karakter di My Hera Academia yang Menguasai Quirks One For All

My Hero Academia jadi salah satu anime paling banyak diminati generasi muda. Musim kelima sudah dimulai pada 5 Maret 2021 yang membuat keseluruhan ceritanya semakin seru untuk diikuti, termasuk pengembangan para karakter yang tentunya juga ciamik dan keren.

Di dalam anime ini sendiri ada sebuah istilah skill yaitu quirks yang dapat dimiliki para karakternya. Selain memiliki kekurangan dan kelebihan yang unik, setiap karakter nampaknya memiliki quirks yang berbeda pula. Tapi satu hal yang pasti, karakter yang menggunakan quirks akan menjadi karakter yang kuat.

Hingga saat ini, diketahui quirks yang paling mematikan dan berbahaya adalah One for All. Lantas, siapakah karakter di My Hero Academia yang mempunyai atau menggunakan quirks paling mematikan ini? Yuk, kita lihat beberapa dari mereka!

Karakter di My Hero Academia yang menguasai Quirks One For All

Daigoro Banjo

Daigoro Banjo, My Hero Academia
Daigoro Banjo, My Hero Academia

Daigoro Banjo, merupakan karakter yang terdaftar dengan nama Lariat. Ia dilahirkan dengan kekhasan Black Whip, dia punya kemampuan unik yaitu menghasilkan energi gelap menjadi bentuk seperti cambuk dan menggunakan emosi lawan untuk melindungi dirinya. Ini dapat digunakan untuk bergulat, menahan, dan bergerak. Serbaguna banget! 

Sebagai pahlawan pro, Lariat dapat melawan All for One, saat itu ia nyaris menghindari quirknya dicuri lebih dari satu kali. Dia mampu memanfaatkan kekuatan, kecepatan, dan kelincahan yang diberikan One for All. Itu membantunya menjadi pahlawan tingkat atas. Banjo juga menjadi orang pertama yang mampu menjangkau Midoriya, ia pun menjelaskan cara menggunakan Black Whip ketika ia secara tak terduga terduga meledakkan kekuatan dahsyat. 

En

En, My Hero Academia
En, My Hero Academia

En adalah anak didik dari Daigoro Banjo dan pahlawan pro lainnya. En memiliki quirk yang disebut Smokescreen. Kekuatan ini memungkinkan En menguasai kemampuan untuk mengaburkan lokasi seseorang melalui asap. 

Quirk Smokescreen yang dimiliki En tidak memiliki efek buruk. Alih-alih memberikan kerusakan atau melumpuhkan musuhnya, Smokescreen memungkinkan penggunanya untuk mengeluarkan asap tebal dan gelap dari tubuh mereka dan mengaburkan medan perang dengan mengurangi jarak pandang semua orang yang ada di medan perang.

Quirk ini bisa sangat efektif untuk membuat rute pelarian dalam situasi bermasalah atau menyembunyikan pendekatan pengguna ke musuh. Namun, pengguna juga tidak dapat melihat melalui asap, dan penjahat licik mungkin menggunakan efek Smokescreen terhadap penggunanya. Untuk saat ini, juga tidak ada potensi untuk membuat serangan Ultimate untuk Quirk ini.

Lebih keren lagi, ketika Banjo terluka parah dalam pertempuran melawan All for One, hancur di bawah puing-puing, En menyambangi si Banjo dan dapat menerima kekuatan One for All melalui darahnya. 

Dia tampaknya jauh lebih pendiam, tipe merenung dari pendahulunya, dengan kostum kerah tinggi yang sering mengaburkan ekspresinya. En menyadari bahwa sebagian besar pengguna One for All kebetulan berada di tempat yang sama pada waktu yang tepat. 

En juga bertarung melawan All for One secara langsung pada beberapa kesempatan, dan berhasil menghindari quirknya agar tidak dicuri.

Nana Shimura

Nana Shimura, My Hero Academia
Nana Shimura, My Hero Academia

Nana Shimura adalah satu-satunya perempuan pengguna One for All. Sebagai pahlawan pro, ia juga termasuk sebagai guru All Might. Quirk yang dimilikinya disebut Float, yang memungkinkannya untuk melayang dan bermanuver sampai batas tertentu saat berada di udara. 

Nana Shimura adalah satu-satunya pengguna yang diketahui telah menikah dan memiliki keluarga juga, dia menikahi pria yang saat ini dikenal sebagai “Tomura Shigaraki” dulunya adalah cucunya Tenko Shimura. Dia hadir setelah kematian En dan menerima kekuatan One for All darinya melalui rambut, seperti Midoriya. 

Nana juga melatih All Might, yang pada saat itu tidak memiliki quirk tetapi memiliki keinginan kuat untuk menjadi simbol keadilan. Dia memutuskan untuk mengambil kesempatan dengan membiarkan anak quirkless mewarisi kekuatan One for All, ia mengungkapkan bahwa kekuatan One for All itu akan semakin baik di tangan quirkless. 

Sayang sekali, Nana harus mati di tangan All for One dan meninggalkan seorang anak laki-laki. Bisa dibilang, kematiannya itu memberi dampak besar pada penerus kemampuan One for All, karena filosofi All Might selalu tersenyum dan terlihat ketika teringat Nana. Sampai pada akhirnya, All Might pun mewariskan One for All dan melanjutkan perjuangan Nana di dunia My Hero Academia.

Hikage Shinomori

Hikage Shinomori
Hikage Shinomori

Hikage Shinomori adalah pahlawan pro dan pengguna One for All keempat. Namanya mengandung Kanji untuk “empat”, suatu sifat yang dimiliki oleh sebagian besar pengguna sebelumnya. Quirknya yang dikuasainya adalah Danger Sense, memungkinkan dia dan rekan lainnya untuk cepat bereaksi terhadap situasi berbahaya, dan juga membuatnya lebih suka menyendiri. 

Sementara Danger Sense memiliki beberapa manfaat dalam pertempuran, itu bukan jenis kemampuan menyerang yang dibutuhkan untuk melawan All for One. Shinomori memutuskan untuk melatih One for All yang dimiliki untuk melawan All for One.

Shinomori ternyata diberkati oleh umur yang panjang. Umurnya yang panjang juga membantu mengidentifikasi kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh berbagai keanehan pada tubuh seseorang. Seiring bertambahnya usia, tubuhnya mulai mengalami patah tulang yang khas, dan dia akhirnya meninggal dunia pada usia 40 tahun. Periode ini sangat berharga untuk menimbun kekuatan dalam One for All, dan Shinomori memastikan bahwa penerusnya akan mampu mengendalikannya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.