5 Momen Paling Sedih dalam One Piece

Sejak kemunculan pertamanya pada 1997 sampai sekarang, One Piece udah berhasil mengambil hati jutaan penggemarnya dengan cerita yang menggugah dan juga karakter yang mengikat. Prestasi One Piece makin berkilau setelah menjadi manga terlaris sepanjang masa dengan raihan pendapatan sebesar 380 juta dolar Amerika.

Seperti yang udah lo tahu juga, One Piece dipenuhi sama momen-momen epik nan memukau. Enggak cuma bikin jantung berguncang, banyak adegan yang kadang  juga menusuk hati. Momen-momen sedih inilah yang bikin kita makin lekat sama manga/anime karya Eichiro Oda ini. Soalnya, lo bakal diajak untuk ikut ngerasain penderitaan yang dialamin sama karakter favorit lo. Kalau lo ngaku sebagai penggemar berat One Piece, mata lo pasti berkaca-kaca pas nonton adegan-adegan di bawah ini.

 

1. Pemakaman Going Merry

Via Istimewa

Going Merry adalah perahu karavel yang udah nemenin perjalanan Luffy dan teman-temannya dari awal petualangan. Namanya diambil dari nama pelayan setia Kaya, seorang putri dari keluarga tersohor di desa sirup, yang juga jadi kampung halaman dari Usopp. Setelah berhasil menolong Kaya dari serangan kapten Kuro, yang menaungi perompak kucing hitam, Luffy mendapatkan hadiah berupa kapal bernama Going Merry untuk dapat melanjutkan perjalanannya demi menggapai impian menjadi raja bajak laut.

Setelah segudang petualangan dan perjalanan yang berat, Merry dinyatakan enggak bisa lagi melaut karena menderita kerusakan parah ketika tiba di Water 7, pulau para pembuat kapal. Namun, keajaiban muncul, Going Merry melaut dengan sendirinya untuk terakhir kali dan muncul di Enies Lobby, pulau yang dikuasai oleh pemerintah dan juga angkatan laut, demi menyelamatkan Luffy. Setelah itu, Going Merry mengucapkan perpisahan yang sangat emosional kepada para kru bajak laut Topi Jerami, yang menerima pemakaman kapal ala bangsa Viking, yaitu dengan dibakar di tengah lautan.

 

2. Jeritan Nico Robin

Via Istimewa

Ohara adalah adalah pulau pusat situs arkeologis, sekaligus tempat lahirnya Nico Robin, yang terletak di West Blue. Di tempat ini juga terdapat perpustakaan terbesar di dunia berupa pohon raksasa berusia 5000 tahun yang diberi nama Tree of Knowledge. Para arkeolog di Ohara berusaha untuk mengungkap apa sebenarnya yang terjadi di “Abad Kegelapan”, tepatnya pada 800—900 tahun yang lalu. Pemerintah dunia yang mengetahui adanya upaya para arkeolog di Ohara ini langsung mengutus agen CP9 dan perintah “Buster Call” untuk menghancurkan Ohara. Tragedi ini menewaskan seluruh arkeolog yang berada di Ohara, termasuk ibu dari Nico Robin, Nico Olvia, meninggalkan Nico Robin yang kala itu masih berumur 8 tahun.

Setelah berhasil melarikan diri dari Ohara berkat bantuan Jaguar D. Saul, seorang wakil laksamana dari angkatan laut, Robin hidup sebatang kara. Dia bertahan hidup dengan berpindah-pindah sambil menghindari kejaran dari angkatan laut. Nico Robin dianggap sebagai sosok yang sangat berbahaya bagi kedaulatan pemerintahan dunia karena menjadi satu-satunya arkeolog yang masih hidup dan bisa mengungkap tragedi yang terjadi di “Abad Kegelapan”. Letih melarikan diri selama puluhan tahun, Robin putus harapan untuk melanjutkan hidup, apalagi ketika dia berhasil diringkus oleh CP9 dan dibawa ke Enies Lobby untuk diadili. Namun, kegigihan Luffy dan bajak laut Topi Jerami untuk bisa menyelamatkan Robin membuatnya tersentuh dan niatnya untuk hidup kembali muncul.

 

3. Kematian Bell-mere

Via Istimewa

Bell-mere adalah ibu angkat dari Nami, yang juga merupakan mantan dari anggota angkatan laut. Setelah perang dengan komplotan bajak laut yang penuh dengan darah di sebuah pulau, Bell-mere terbaring penuh luka dan sudah pasrah menerima ajal. Namun, tiba-tiba muncul Nojiko, anak perempuan yang menggendong Nami di tengah desa yang sudah hancur. Bell-mere langsung menolong mereka dan kemudian bertekad untuk mengasuh mereka berdua sekaligus meninggalkan kehidupannya sebagai angkatan laut.

Bertahan hidup sebagai petani jeruk, kehidupan Bell-mere, Nami dan Nojiko penuh dengan rintangan. Bell-mere sampai memberikan semua makanan yang didapat untuk Nami dan Nojiko, sedangkan tiap hari dia sendiri hanya makan jeruk. Pengorbanan Bell-mere membuat Nami menganggapnya sebagai ibunya sendiri. Sayangnya, muncul Arlong dan Bajak Laut Sun yang ingin menguasai desa Kokoyasi dan meminta upeti demi keselamatan seluruh penduduk desa. Bell-mere enggak punya uang untuk menyelamatkan dirinya. Dia pun memilih untuk mati demi kelangsungan hidup Nami dan Nojiko.

 

4. Salam Perpisahan Bon Clay

Via Istimewa

Bon Clay alias Mr. 2 adalah mantan agen Baroque Works, organisasi kriminal yang didirikan oleh Crocodile alias Mr. 0 yang pada saat itu menjabat sebagai salah satu Shichibukai. Pertarungannya dengan Luffy di kerajaan Alabasta membuat Bon Clay tersentuh dan beralih menjadi teman. Dari musuh menjadi kawan, Bon Clay sangat berjasa besar ketika Luffy disergap oleh angkatan laut setelah meninggalkan Kerajaan Alabasta. Dia dan teman-temannya menyamar menjadi bajak laut Topi Jerami dan mengorbankan diri agar Luffy bisa melarikan diri.

Bon Clay enggak hanya menyelamatkan Luffy sekali, tapi dua kali. Aksi penyelamatannya yang paling menyisakan bekas mendalam adalah saat dia mengorbankan diri di penjara bawah laut Impel Down demi melancarkan niat Luffy untuk menyelamatkan Ace, sang kakak sebelum dieksekusi oleh angkatan laut. Enggak diperlihatkan nasib Bon Clay setelah dikepung oleh Magellan, si sipir Impel Down, dan para stafnya.

 

5. Kematian Ace

Via Istimewa

Mariejois menjadi saksi bisu dari tragedi yang sangat menyedihkan bagi Luffy. Dia harus kehilangan sosok yang selama ini dia anggap sebagai kakak kandung, Portgas D. Ace. Dunia seakan runtuh ketika Luffy melihat Ace tumbang di tangan Admiral Akainu dengan mata kepalanya sendiri. Awalnya, Luffy-lah yang mau menyelamatkan Ace setelah berhasil lolos dari Impel Down.  Namun, apa mau dikata, justru Ace-lah yang akhirnya harus berkorban nyawa demi menyelamatkan Luffy.

Hilang sudah sosok yang dikagumi Luffy dari kecil. Meski sebenarnya bukan saudara kandung, persaudaraan Luffy dengan Ace udah lebih dari hubungan antara kakak-adik, tapi juga sebagai sahabat seperjuangan sebagai sesama bajak laut. Kematian Ace jadi kisah paling tragis dalam sejarah One Piece, seenggaknya sampai saat ini.

***

Peristiwa-peristiwa di atas memang bikin mata kita enggak tahan buat ngeluarin air mata. Akan tetapi, kesedihan ini bukanlah masalah yang harus terus diratapi oleh para karakter yang kehilangan. Percaya deh, kisah sedih yang meliputi karakter kesayangan lo enggak bikin mereka jadi lemah. Justru itu semua bikin mereka jadi lebih kuat. 

Menurut lo sendiri, mana momen yang paling sedih dan benar-benar bikin lo ngeluarin air mata?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.