Her Blue Sky, Sajian Romantis yang Penuh Kontemplasi

*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran film Her Blue Sky yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.

Bulan ini, selain dari industri Hollywood kita bakal dihibur dengan salah satu film anime yang penuh drama, Her Blue Sky. Berjudul asli Sora no Aosa o Shiru Hito yo (To Those Who Know of the Blueness of the Sky), film berdurasi 108 menit ini merupakan karya besutan studio animasi CloverWorks yang telah rilis di Jepang pada 11 Oktober 2019.

Mengusung genre drama dan rating PG-13, Her Blue Sky siap meramaikan bioskop Indonesia berkat upaya Encore Film. Bagi kalian yang mendambakan sajian animasi Jepang dengan bumbu drama yang menyayat hati, film ini wajib kalian masukkan daftar tontonan akhir pekan.

Kenapa film anime Her Blue Sky wajib ditonton? Saksikan dulu ulasan berikut supaya kalian tahu jawabannya!

Karya Baru dari Trio Jagonya Bikin Nangis

Kita sudah menemukan banyak judul anime yang menyayat hati. Namun, di antara beragam karya anime yang membuat penontonnya menangis, kita pasti bersepakat bahwa AnoHana adalah salah satu jawaranya.

Di balik betapa menyedihkannya AnoHana, kita perlu melempar apresiasi kepada para kreator, khususnya Tatsuyuki Nagai selaku sutradara, Mari Okada sang penulis naskah, dan Masatoshi Tanaka sebagai desainer animasi. Di bawah payung A-1 Pictures, mereka sempat berkolaborasi dalam proyek film anime The Anthem of the Heart (2015).

Empat tahun kemudian, trio penggugah batin ini kembali bekerja sama dalam proyek Her Blue Sky. Bedanya, kali ini mereka mengusung bendera CloverWorks, “anak” dari A-1 Pictures yang tahun lalu memukau kita lewat serial anime The Promised Neverland.

Narasi yang Imajinatif Sekaligus Realistis

Her Blue Sky mengusung kisah fantasi yang bertema perjalanan lintas waktu. Salah satu tokoh kunci dalam anime ini, Shinnosuke Kanamuro, hadir dalam dua versi di satu lini masa. Sosok Shinno remaja—pacar kakaknya, Akane, 13 tahun silam—tiba-tiba muncul di hadapan Aoi Aioi, sang protagonis.

Di sisi lain, Aoi juga bertemu dengan sosok Shinno dewasa yang perangai dan perawakannya jauh berbeda. Tidak lagi diliputi keceriaan, Shinno dewasa adalah sosok penggerutu yang bermulut pedas.

Drama dimulai ketika Aoi menyadari Shinno dan Akane sebenarnya masih saling mencintai. Namun, jika mereka bersatu kembali, sosok Shinno remaja yang dia sukai akan menghilang. Di sinilah dia harus memilih: kebahagiaan semu dirinya atau kebahagiaan abadi sang kakak yang selama ini berjuang keras menghidupi Aoi.

Dari premis yang unik ini, kita akan mendapat pesan moral bahwa hidup memang tidak selalu membawa apa yang kita mau. Namun, kita bisa memandang kebahagiaan dari sudut pandang lain. Kita bisa tersenyum ketika melihat orang yang kita sayangi tersenyum bahagia meski keinginan kita tidak terpenuhi.

Shinno, Tipikal Protagonis Shounen yang Bikin Merenung

Menyaksikan Shinno, mulai dari apa yang dia ucapkan hingga tingkah lakunya, membuat kita teringat pada karakter-karakter utama anime shounen. Selalu ceria, bersemangat, dan cenderung naif. Namun, mereka bisa membuat kita memahami sesuatu dari sudut pandang lain, memotivasi kita untuk berjuang atas apa yang kita yakini.

Karakteristik Shinno yang sedemikian rupa membuat sosoknya mudah dicintai penonton. Kehadirannya juga menjadi penyeimbang dramatisasi karakter Aoi yang penuh emosi, membuat kita tidak akan mudah bosan dan lelah menyaksikan film ini sampai tuntas. Shinno mengundang tawa, tapi dia juga bisa membuat kita merenung.

Dari Shinno pulalah, kita belajar bahwa mengejar mimpi bukan hal yang mudah. Kesukaan dan kepiawaiaan dalam bermain musik saja tidak cukup membawa dirinya menjadi musisi profesional seperti yang dia cita-citakan. Ada hal menyebalkan dalam dunia nyata ini yang bernama koneksi dan rekomendasi, penghambat karier Shinno yang hanya bermain musik dalam satu ruangan kecil.

Pengembangan Karakter yang Mengena di Hati

Lupakan sejenak Chisato Shirasagi atau Lisa Imai. Soalnya, kali ini kita akan menyelami kehidupan seorang cewek pemain bas lainnya bernama Aoi Aioi. Duduk di bangku kelas 2 SMA, Aoi tidak memiliki teman dan lebih memilih menghabiskan waktu untuk bermain bas di mana saja.

Sejak kecil, dia mulai mempelajari bas karena sering menemani sang kakak, Akane, melihat Shinno dan kawanan bandnya berlatih. Ya, sosok Shinno seakan menjadi bintang dalam hidupnya untuk menemukan arah, termasuk ketika Aoi sudah remaja.

Aoi yang cenderung cuek dan tak banyak bicara pun perlahan berubah. Dia jadi lebih jujur dan ekspresif atas apa yang dia rasakan. Bahkan, Aoi yang awalnya hanya melihat dunia dari satu sudut pandang mulai berempati atas apa yang terjadi pada orang lain di sekelilingnya. Perlahan dia menyadari bahwa ada sosok yang jauh lebih penting dalam hidupnya selama ini.

Pengembangan karakter ini bisa dirasakan begitu alami dan tanpa paksaan. Kita akan turut bersimpati pada Aoi yang akhirnya lebih lapang dada menerima kenyataan meskipun sakit melanda hatinya.

Hadirnya Megane Nee-chan yang Mengundang Teduh

Karakter kunci yang membuat kita betah menonton Her Blue Sky bukan hanya Shinno. Aoi juga mendapatkan pelajaran dari Akane. Berbeda dengan cowok berambut merah ini, sang kakak tampil dengan kepribadian yang kalem, lembut, dan selalu tersenyum.

Meski demikian, jangan sekali-kali meremehkan cewek berkacamata ini. Dedikasinya dalam merawat Aoi, adiknya yang berbeda usia 13 tahun, seorang diri, membuat Akane menjadi sosok yang serbabisa dan tangguh, baik mental maupun fisik. Dia bahkan sanggup membanting Shinno dewasa yang tengah mabuk dengan tangan kosong.

Rasa sayangnya kepada sang adik juga membuat dirinya banyak mengorbankan hidup. Semua beban hidupnya dia tutupi lewat senyuman dan kelembutannya bersikap. Makanya, ketika dia meneteskan air mata, siapapun akan iba kepadanya. Begitu pun Aoi yang sebelumnya tidak pernah menyaksikan Akane menangis bahkan ketika orangtua mereka meninggal.

Tak banyak yang tokoh ini lakukan dalam film. Namun, begitu kuat impresi dirinya. Karakter ini membuat kita semakin berempati kepada Aoi. Sebagaimana Aoi, kita akan ikut memikirkan kebahagiaan Akane yang akhirnya terjawab lewat potongan-potongan visual dalam credit film.

***

Bagi kalian yang suka dibuat menangis lewat karya yang apik, Her Blue Sky adalah sebuah tontonan yang tidak boleh dilewatkan. Film ini bisa kalian saksikan mulai 11 Maret 2020 di jaringan bioskop GCV Cinemas Indonesia, Cinepolis, Flix Cinema, Platinum Cineplex, dan Lotte Cinema. Untuk mengetahui detail lokasi penayangannya, kalian bisa mengintip akun Facebook Encore Film Indonesia.

Seperti apa ekspektasi kalian untuk Her Blue Sky? Coba kasih tahu pendapat kalian di kolom komentar dan ikuti terus KINCIR supaya tidak melewatkan ulasan dan rekomendasi lainnya seputar film!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.