5 Masalah Sosial yang Diangkat di Anime Beastars

Meskipun bertema hewan, anime Beastars bukan tontonan untuk anak-anak.
-Sejumlah permasalahan ini juga bisa ditemukan di dunia nyata.

Beastars menjadi salah satu anime ternama yang diproduksi oleh situs streaming Netflix. Serial animasi Jepang yang diadaptasi dari manga karangan Paru Itagaki tersebut mengambil latar di sebuah dunia yang mana para hewan bertingkah laku layaknya manusia. Jika kalian pernah menonton film Zootopia (2016), mungkin sudah enggak asing lagi dengan tema yang disajikan oleh Beastars tersebut.

Meskipun begitu, Beastars bukanlah tontonan bertema hewan yang cocok untuk disaksikan oleh anak-anak layaknya Zootopia. Pasalnya, anime tersebut bergenre thriller serta mengangkat tema yang sangat dewasa. Bahkan, ada beberapa isu sosial di Beastars yang sangat relate dengan kehidupan di dunia nyata saat ini.

Nah, di bawah ini KINCIR bakal membahas deretan masalah sosial yang ada dalam anime Beastars. Yuk, simak!

1. Stereotip

Via istimewa

Stereotip merupakan penilaian atas karakteristik seseorang secara subjektif dengan hanya berdasarkan persepsi dari sebuah kelompok yang dianggap menjadi bagian dari sang individu. Dalam dunia nyata, hal ini biasanya berkaitan dengan persepsi terhadap sikap dari suatu ras, suku, ataupun agama. Sedangkan di anime Beastars stereotip tersebut dialami oleh kelompok hewan karnivora.

Di bagian awal anime-nya kita diperlihatkan adegan di mana seekor alpaka selaku hewan kelompok herbivora yang dimangsa oleh sesosok karnivora dalam bentuk siluet. Setelah pembunuhan tersebut, pandangan para kelompok herbivora terhadap karnivora yang awalnya hidup damai pun mulai berubah. Soalnya, timbul steretotip kalau seluruh karnivora merupakan pembunuh berdarah dingin yang siap memangsa para herbivora kapan saja.

2. Diskriminasi

Via istimewa

Setelah sebuah stereotip, umumnya muncul sebuah tindakan diskriminasi atau pembedaan perlakuan terhadap suatu kelompok tertentu. Pada anime Beastars, hal ini dialami oleh Haru sang kelinci imut yang berasal dari spesies kelinci kerdil dan merupakan jenis terlemah dari kelompok hewan tersebut. Oleh karena itu, dia sering diremehkan oleh sejumlah binatang lainnya, baik karnivora atau herbivora sekalipun.

Hal yang lebih mirisnya lagi adalah Haru bahkan sampai mendapat perundungan dari kelompok hewannya sendiri karena spesiesnya tersebut. Makanya, dalam anime-nya kita lebih sering melihat Haru sendirian ketimbang dengan hewan lainnya. Haru pun akhirnya menggunakan seks dengan sejumlah hewan jantan agar dia bisa merasa seolah derajatnya sama dengan binatang lainnya.

3. Kenakalan Remaja

Via istimewa

Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa dunia remaja terkadang dipenuhi oleh hal-hal kelam yang berujung pada tindakan kenakalan. Mulai dari tawuran hingga seks bebas. Bahkan, terkadang kenakalan remaja tersebut dapat berkaitan dengan penggunaan obat-obatan terlarang atau biasa disebut narkoba.

Nah, pada anime Beastars hal tersebut juga ada. Bedanya, narkoba di anime ini bewujud darah dari hewan lain. Hal ini dilakukan oleh Bill sang harimau di klub teater Cherryton Academy yang diam-diam gemar meminum darah kelinci. Tindakannya tersebut pun masuk dalam kenakalan remaja. Sebab, darah atau daging dari hewan lain merupakan barang yang ilegal di semesta Beastars, sekalipun itu untuk konsumsi kelompok karnivora.

4. Maskulinitas Toksik

Via istimewa

Sosok Legoshi yang menjadi karakter utama dari anime ini digambarkan sebagai sesosok serigala abu-abu dengan badan yang cukup besar. Namun, di balik perawakannya yang besar dan menyeramkan tersebut, Legoshi jutru adalah serigala yang berhati lembut dan cenderung pemalu. Sikapnya yang berbeda dengan karnivora lainnya ini ternyata dianggap mengganggu oleh salah satu hewan herbivora, yakni Louis si rusa.

Pada salah satu episodenya, Louis sempat kesal dengan Legoshi yang bersikap ‘lembek’ meskipun dia adalah karnivora. Hal ini lagi-lagi terkait dengan stereotip karnivora yang digambarkan sebagai hewan pemangsa yang menyeramkan. Louis bahkan sampai menuntut Legoshi untuk bersikap layaknya karnivora lainnya dengan cara menggigit tangannya.

Perlakuan dari Louis terhadap Legoshi tersebut dapat disebut sebagai maskulinitas toksik. Permasalahan ini muncul ketika seseorang dituntut secara paksa untuk bersikap sesuai dengan kodratnya yang biasanya berhubungan dengan jenis kelamin. Dalam anime ini, maskulinitas toksik lebih tertuju kepada golongan hewan. Bahkan, terkadang maskulinitas toksik ini diikuti oleh tindakan perundungan atau kekerasan dari pihak yang menuntut tersebut.

5. Kriminalitas

Via istimewa

Well, kriminalitas memang menjadi salah satu permasalahan sosial terbesar yang terjadi di masyarakat. Pada anime Beastars, kita pun disajikan dengan berbagai macam tindak kriminalitas yang sama dengan yang ada di dunia nyata. Mulai dari perampokan di jalan, kehadiran geng mafia, hingga adanya pasar ‘gelap’ yang menjual sejumlah barang ilegal.

Bahkan, Beastars juga mengangkat isu perdagangan manusia/hewan di dalamnya. Hal ini dialami oleh Louis sewaktu kecil yang menjadi objek jual-beli untuk kemudian menjadi makanan dari kaum karnivora. Di dunia nyata, mungkin hal ini bisa disamakan dengan kasus perdagangan manusia yang terkadang memiliki tujuan untuk mengambil organ tubuh dari sang individu untuk kemudian dijual.

***

Nah, itulah deretan masalah sosial yang diangkat dalam anime Beastars. Apakah kalian sepakat dengan deretan permasalahan tersebut? Atau mungkin kalian menemukan isu sosial lainnya di anime yang akan memiliki season 2 ini? Share pendapat kalian di bawah, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.