(REVIEW) Doraemon: Great Adventure in the Antarctic Kachi Kochi, Penuh Pelajaran

Doraemon: Great Adventure in the Antarctic Kachi Kochi
Genre
  • animasi
  • komedi
  • petualangan
Actors
  • Megumi Ohara
  • Subaru Kimura
  • Tomokazu Seki
  • Wasabi Mizuta
  • Yumi Kakazu
Director
Release Date
  • 03 April 2017
Rating
3.5 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film  yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Setelah Stand by Me Doraemon dirilis pada 2014, film seri petualangan Doraemon memang masih terus dirilis. Yah, memang, sih, film seri petualangan Doraemon bisa dibilang enggak pernah habis. Kali ini, film ke-37 seri petualangan Doraemon dan Nobita baru akan dirilis di Indonesia. Meski film ini telah rilis di Jepang pada 4 Maret 2017, Doraemon: Great Adventure in the Antarctic Kachi Kochi baru tayang di bioskop Indonesia mulai 19 Oktober 2018.

Sama seperti film seri petualangan Doraemon lainnya, kali ini pun lo masih akan melihat Doraemon, Nobi Nobita, Shizuka Minamoto, Giant alias Takeshi Goda, dan Suneo Honekawa mengarungi petualangan yang tak hanya berbahaya, tapi juga memberikan banyak pelajaran berharga. Lagi-lagi, petualangan ini dimulai dengan Nobita yang ingin lari dari kenyataan menggunakan alat-alat Doraemon.

Kali ini, saat liburan musim panas, karena cuaca yang sangat panas, Nobita meminta Doraemon untuk membuat kakigori alias es serut khas Jepang. Alih-alih mengeluarkan alat membuat kakigori, Doraemon malah mengajak Nobita ke tempat yang menyimpan gunungan es terbesar di sunia, yaitu di Pasifik Selatan. Tak puas hanya membuat es serut, Nobita pun meminta Doraemon membuat taman bermain dari gunungan es tersebut.

Nobita pun tak ingin bersenang-senang sendirian. Seperti biasa, dia mengajak Giant, Suneo, dan Shizuka menjelajahi “taman bermain” mereka di Antartika. Bukan Nobita namanya kalau tak mendapatkan masalah. Sebuah penemuan membuat mereka menjelajahi waktu ke masa 100 ribu tahun yang lalu. Bukan hanya mengungkap penemuan yang tak terduga, kali ini mereka terancam dalam bahaya yang tak pernah mereka alami sebelumnya. Bahkan, Bumi juga terancam bahaya!

Film ke-37 ini masih menyenangkan seperti film-film Doraemon lainnya. Ada alat-alat Doraemon supercanggih yang membuat penjelahan anak-anak SD ini terasa jujur apa adanya. Ada kawan baru yang menjadikan petualangan mereka semakin menyenangkan. Bedanya, kali ini petualangan ini melibatkan penjelajahan waktu dan pengungkapan rahasia zaman es Bumi.

Cukup banyak informasi ilmiah yang mudah diserap anak-anak dijabarkan dalam film ini. Selain itu, film ini juga menyinggung sedikit mitologi kehidupan orang-orang Atlantis, negeri yang enggak pernah diketahui keberadaannya namun dipercaya ada. Namun, jangan harap lo menemukan penjelasan Atlantis yang pernah lo baca sebelumnya. Di film ini, “Atlantis” digambarkan sesuai dengan logika narasi film Doraemon.

FYI, ini bukan pertama kalinya Nobita menjelajah Atlantis, loh. Di salah satu seri film petualangan lainnya, Nobita, Doraemon, dan kawan-kawan pernah menjelajah ke Atlantis di film keempat mereka, Doraemon: Nobita and the Castle of the Undersea Devil. Film ini rilis pada 1983 dan jadi film animasi paling laris di Jepang pada tahun itu. Di film ini, Nobita juga bertualang ke Atlantis yang jelas sama sekali beda dengan Atlantis yang di film ini.

Kok bisa? Aneh? Enggak. Toh, memang film petualangan Doraemon ini adalah film lepas yang satu film dengan film lainnya sama sekali enggak berkaitan, baik dari segi alur maupun latar waktu. Soalnya, latar waktunya selalu sama, yaitu pada masa-masa Nobita masih sekolah, sama kayak yang lo tonton di serial animenya.

Ditulis dan disutradarai oleh Atsushi Takahashi yang juga pernah menjadi asisten sutradara dalam film Spirited Away garapan Hayao Miyazaki, film ini jadi terasa tak seperti film petualangan Doraemon yang biasanya. Ada imajinasi yang liar, kisah yang “gelap” namun tetap sesuai dosis untuk anak-anak, dan twist yang spesial.

Lo bakal gemas ngelihat Doraemon yang selalu punya banyak ide. Lo juga bakal ngakak mendengar Giant enggak pernah benar ngomong “Atlantis”. Dan, entah kenapa, Nobita di film ini terasa enggak semenyebalkan biasanya. Ya, biasanya ,‘kan, Nobita selalu manja dan enggak pernah bertanggung jawab atas apa pun. Dia selalu mengandalkan Doraemon untuk hal kecil sekali pun, kayak minta kakigori. Namun, kali ini, entah kenapa Nobita terlihat lebih dewasa.

Lalu, meski berlatar di Bumi (biasanya film-film petualangan Doraemon dan Nobita bisa berlatar di planet atau dunia lain), lo bakal nikmatin banget perjalanan Doraemon, Nobita, dan kawan-kawan di pertengahan pertama film ini. Lo diajak mengarungi Benua Antartika, menantang bahaya di benua paling dingin di dunia, sampai nemuin benua yang hilang, Atlantis! Namun, mereka juga tetap bersenang-senang. Apalagi, ada para Pao Pao yang menggemaskan banget!

Pokoknya, lo bisa nikmatin film ini sama siapa aja. Paling bagus, sih, ajak adik lo yang masih kecil buat nonton film ini. Lo bisa ngasih dia pengetahuan tentang zaman es di Bumi melalui film ini. Pokoknya, buat berakhir pekan bareng keluarga, film ini bisa jadi pilihan asyik.

Nah, kalau udah nonton Doraemon: Great Adventure in the Antarctic Kachi Kochi, jangan lupa kasih penilaian dan pendapat lo di kolom ulasan pada bagian atas artikel ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.