5 Film Indonesia Terbaik yang Digarap Riri Riza

Salah satu sutradara Tanah Air ternama, Riri Riza, baru aja merilis film terbaru berjudul Bebas yang diadaptasi dari film Korea, Sunny (2011). Film Bebas merupakan proyek kesekian kalinya yang dia garap bersama dengan produser Mira Lesmana.

Sineas yang baru aja berulang tahun pada 2 Oktober lalu ini memulai debutnya sebagai sutradara lewat film Kuldesak (1998). Film tersebut dia garap bersama ketiga orang sutradara lainnya yakni Nan Achnas, Mira Lesmana, dan Rizal Mantovani. Lewat debut pertamanya ini, Riri Riza pun berhasil meraih penghargaan khusus Festival Film Bandung, “Sutradara Penuh Harapan”.

Ngomongin soal sineas satu ini, kali ini bakal dijabarin nih apa aja karya terbaik yang udah pernah Riri Riza garap. Berikut ini bisa disimak sederet film garapannya yang berhasil membawanya memperoleh penghargaan-penghargaan. Yuk, simak!

1. Petualangan Sherina (2000)

Via dok. miles films

Film musikal anak yang kepopulerannya masih terus berjalan hingga saat ini bisa dibilang jadi film perdana Riri menggarap film seorang diri. Sesuai dengan judulnya, Petualangan Sherina, film ini dibintangi oleh Sherina dan didukung oleh sederet aktor dan aktris terkemuka Indonesia lainnya. Mulai dari Didi Petet, Mathias Muchus, Ratna Riantiarno, dan Butet Kertaradjasa.

Petualangan Sherina bercerita tentang Sherina yang pindah rumah ke Bandung dari Jakarta karena mengikuti pekerjaan sang ayah. Di sekolah barunya, Sherina memiliki musuh bernama Sadam (Derby Romero) yang ternyata anak dari rekan kerja ayahnya.

Sadam adalah anak yang nakal di sekolah, tapi justru sangat manja saat di rumah. Permusuhan keduanya pun berubah menjadi pertemanan saar keduanya sama-sama liburan dan diculik oleh seseorang yang ingin menguasai pertanian milik keluarga Sadam.

2. Eliana, Eliana (2004)

Via dok. miles films

Film ini berkisah tentang seorang ibu dan anaknya yang sama-sama bernama Eliana. Hubungan ibu dan anak ini enggak pernah akur. Apalagi sang anak sempat mempermalukan ibunya saat dia membatalkan pernikahannya dan kabur ke Jakarta.

Sekian lama keduanya pun enggak bertemu. Sampai suatu hari, Eliana menemukan ibunya telah berada di kontrakannya sepulang dia bekerja. Di saat yang sama, keduanya menyadari bahwa teman kontrakan Eliana telah menghilang. Dalam proses pencarian temannya Eliana, akhirnya memecah kebekuan hubungan antara ibu dan anak setelah lima tahun lamanya.

Eliana, Eliana berhasil membawa sang sutradara meraih beberapa penghargaan. Diantaranya “Sutradara Terbaik” dalam Festival Film Indonesia 2004 dan "Penulis Skenario Terbaik" dalam Piala Citra 2004.

3. Gie (2005)

Via dok. miles films

Buat kalian yang merupakan seorang pendaki, tentunya nama Soe Hok Gie bukanlah sosok yang asing lagi. Selain menjadi aktivis, pria ini juga terkenal sebaga pencinta alam yang sudah menaiki beragam pilihan gunung di Indonesia.

Lewat film yang mengangkat tentang Soe Hok Gie, Riri Riza pun berhasil meraih penghargaan “Film Cerita Panjang Terbaik” dalam ajang Piala Citra 2005.

Film ini diangkat dari buku Catatan Seorang Demonstran karya Soe Hok Gie. Selain sutradaranya yang berhasil menyabet penghargaan, sang aktor Nicholas Saputra juga didaulat sebagai aktor terbaik lewat film ini.

4. Laskar Pelangi (2009)

Via dok. miles films

Laskar Pelangi diangkat dari buku berjudul sama karya Andrea Hirata. Sebagai sutradara, Riri Riza juga membantu proses penulisan naskah bersama Mira Lesmana.

Kisah filmnya mengikuti 10 anak yang sekolah di sebuah SD di Belitong. Anak-anak tersebut memiliki keteguhan hati untuk bersekolah, meski banyak tantangan.

Berlatar di Belitung, Laskar Pelangi dibintangi oleh anak-anak asli daerah tersebut. Berkat kesungguhannya menggarap film ini, Riri Riza pun memperoleh penghargaan "Sutradara Terpuji Film Bioskop" dalam Festival Film Bandung 2009.

5. Athirah (2016)

Via dok. miles films

Athirah merupakan film adaptasi novel berjudul sama karya Alberthiene Endah. Mengisahkan hidup seorang perempuan Bugis Makasar bernama Athirah yang merupakan ibunda dari Jusuf Kalla.

Film ini enggak menyoroti sama sekali perjalanan hidup Jusuf Kalla, melainkan murni perjalanan hidup Athirah yang dibumbui dengan sedikit kisah cinta Jusuf Kalla muda yang akrab disapa Ucu. Lewat film ini, Riri Riza mencoba mengungkap betapa pahitnya rasanya dipoligami.

Konon praktik poligami yang mewabah di Sulawesi Selatan sekitar tahun 1950-an bukanlah hal yang ganjil. Hal itulah yang membuat Athirah harus rela merasakan pahitnya hidup karena dimadu. Athirah pun harus membesarkan anak-anaknya dengan memendam rasa perih dan sakit hati.

Lewat film ini, Riri Riza pun kembali menyabet penghargaan “Sutradara Terbaik” dan “Penulis Skenario Adaptasi Terbaik” dalam ajang Piala Citra 2016. Selain itu, dia pun juga memenangkan penghargaan “Penyutradaraan Terpilih” dalam Piala Maya 2016.

Special Mention: Bebas (2019)

Via dok. miles films

Film Bebas berkisah tentang enam orang sahabat dengan nama geng Bebas di satu sekolah yang melewati suka-duka bersama. Hingga pada suatu hari suatu masalah terjadi dan membuat mereka terpisah.

Setelah 23 tahun terpisah, salah satu personel geng Bebas, Vina (Marsha Timothy) tanpa sengaja bertemu dengan Kris (Susan Bachtiar), ketua geng Bebas, di rumah sakit. Kris mengidap penyakit yang membuat hidupnya divonis enggak lama.

Keadaan itu membuat Kris meminta kepada Vina untuk mengumpulkan kembali geng Bebas. Dia ingin bertemu para sahabatnya untuk terakhir kalinya.

***

Nah, itulah keenam film yang telah selesai digarap oleh Riri Riza. Khusus film Bebas, kalian bisa saksikan di bioskop mulai 3 Oktober. Nah, dari keenam film Indonesia yang udah disebut di atas, film mana nih yang paling jadi favorit kalian?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.