5 Kontroversi dalam Nominasi Oscar 2019

Pada Senin malam (22/1) lalu, ajang Academy Awards resmi mengumumkan daftar nomine dari seluruh kategori yang dipertandingkan. Ajang Piala Oscar yang sudah memasuki tahun ke-91 ini merupakan penghargaan paling bergengsi untuk sineas dunia. Enggak mengherankan kalau para sineas berusaha keras untuk menampilkan film-film yang keren demi memboyong Piala Oscar.

Namun, nyatanya ada aja beberapa nomine yang dianggap kurang cocok masuk ke dalam nominasi Oscar. Hal ini pun enggak jarang membuat kontroversi di antara para penikmat film serta netizen. Bahkan, mereka pun enggak segan untuk melemparkan hinaan kepada nomine yang kurang mereka sukai.

Nah, kali ini bakal dijabarin lima kontroversi dalam nominasi Oscar 2019 yang lagi panas-panasnya diperbincangkan. Apa aja? Yuk, simak!

 

Kategori "Best Pictures" seharusnya lebih diperuntukkan untuk film-film yang tayang di bioskop.

Via Istimewa

Bukan hanya film superhero aja yang kerap diremehkan oleh Academy Awards selama bertahun-tahun. Film blockbuster populer pun nyatanya sering diabaikan. Namun, jika dilihat dari nominasi "Best Picture" tahun ini, tampaknya beberapa nomine udah cukup baik karena telah mewakili blockbuster yang dicintai oleh masyarakat luas, seperti Black Panther, Bohemian Rhapsody, dan A Star is Born.

Namun, sayangnya untuk Roma? Tampaknya hal ini masih perlu dipertanyakan. Seperti yang kalian tahu, Roma merupakan film orisinal Netflix yang hanya ditayangin dalam layanan streaming tersebut. Hanya sebagian orang yang mungkin bisa mengakses film tersebut, yaitu orang-orang yang berlangganan layanan Netflix.

Membahas soal ini, beberapa waktu lalu Steven Spielberg pun sempat mengungkapkan curahan hatinya yang menyatakan bahwa film Netflix sebenarnya enggak layak untuk Oscar. Soalnya, dia berpikir bahwa film Netflix tentunya berbeda dengan film yang tayang di bioskop.

"Film Netflix enggak boleh dianggap sebagai film nyata, karena mereka dilihat hanya berdasarkan TV," ungkap Spielberg bersikukuh.

 

Green Book masih menjadi kontoversi.

Film ini bercerita tentang hubungan antara pianis keturunan Afrika-Amerika, Don Shirley (Mahershala Ali) dengan sopir pribadinya, yang merupakan kulit putih asal Italia, Tony Lip (Viggo Mortensen). Sebelum masuk ke dalam nominasi Oscar, Green Book sempat memenangkan nominasi "Best Movie" di Producers Guild Awards (PGA) 2019.

Terlepas dari prestasinya, film ini sempat menuai kontroversi. Mahershala Ali diminta meminta maaf kepada pihak keluarga yang diperankannya karena enggak meminta izin sebelum membuat film. Selain itu, Nick Vallelonga selaku penulis naskah juga meminta maaf atas cuitannya yang menyiratkan anti-muslim beberapa tahun yang lalu diangkat kembali. 

Bahkan setelah semua kontroversi tersebut, film ini tetap berhasil menerima lima nominasi untuk Oscar tahun ini, termasuk untuk "Best Picture". Jika terus menang, kemungkinan bakal banyak perdebatan yang kembali muncul.

 

Film superhero dimasukkan ke dalam nominasi "Best Pictures" untuk pertama kalinya.

Via Istimewa

Meskipun telah berjalan selama 90 tahun, Oscar enggak pernah memasukkan film superhero ke dalam kategori "Best Picture". Namun, semua itu berubah karena Black Panther, salah satu film terbaik Marvel yang pernah ada.

Film yang digarap oleh Ryan Coogler ini bahkan sukses mengantongi tujuh nominasi Academy Award ke-91, termasuk nominasi “Best Picture”. Hal ini menjadikan Black Panther sebagai film superhero pertama yang bisa masuk nominasi “Film Terbaik”.

 

Ajang ini menjadi celaan untuk Bradley Cooper, dan beberapa film horor.

Via Istimewa

Sebagai aktor yang udah melanglang buana, Bradley Cooper bukanlah aktor sembarangan. Seakan menambah pengalaman, Cooper mulai menyambangi industri film. Cooper mendapat angka positif dari para kritikus dalam menggambarkan kisah Jack dan Ally, dua jiwa artistik yang rumit melalui kisah cinta yang unik dalam Star Is Born.

Selain itu, skor audien yang didapat juga bukan angka kecil untuk film debutan sutradara. Sayangnya, saat semua orang mengira Bradley Cooper akan menjadi nomine untuk "Best Director", tetapi nyatanya namanya enggak masuk ke dalam daftar itu.

Enggak hanya itu, sepertinya tradisi Academy yang melecehkan film-film horor pun kembali terulang. Seperti A Quiet Place dan Hereditary yang enggak masuk sama sekali menjadi nomine dalam Oscar, padahal kedua film horor tersebut berhasil meraih skor tinggi dan diakui secara kritis. 

Salah satu film Netflix mendominasi banyak penghargaan.

Via Istimewa

Seperti yang kalian tahu film orisinal Netflix, Roma, berhasil masuk ke dalam nominasi "Best Picture". Bahkan, film besutan Alfonso Cuarón berhasil meraih nominasi terbanyak di antara film-film lainnya. Bisa dibilang, Roma memimpin Oscar 2019 dengan 10 nominasi, diantaranya "Best Picture", "Best Actress", "Best Supporting Actress", "Best Director", "Foreign Language Film", "Best Original Screenplay", "Best Cinematography", "Best Sound Mixing", "Best Production Design", dan "Best Sound Editing".

***

Itu dia kelima poin terbesar yang saat ini tengah menjadi kontroversi dalam ajang Oscar 2019. Kalau tanggapan kalian sendiri dengan poin-poin di atas bagaimana nih, guys? Poin mana yang paling kalian setujui dan yang enggak disetujui? Jangan ragu untuk share pendapat lo di kolom komentar, ya! Oh ya, untuk ajang Academy Awards ke-91 sendiri bakal disiarkan langsung pada 24 Februari 2019 mendatang di ABC.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.