5 Pelajaran Hidup yang Bisa Diambil dari Film Trinity Traveler

Sosok Trinity bisa dibilang jadi ‘kitab berjalan’ bagi para pelancong di Indonesia yang kini kisahnya udah dibawa ke layar lebar dua kali. Film terbarunya, Trinity Traveler, bukan hanya melanjutkan apa yang udah Trinity bangun di film pertama, tapi juga beri tahu bahwa Trinity resmi jadi traveler profesional.

Sebagai seorang traveler sekaligus blogger, banyak hal unik dan menarik yang dialaminya selama perjalanan. Pengalaman yang membekas dan jadi pelajaran hidup buat banyak orang. Di bawah ini, ada beberapa hal yang pernah dilalui Trinity dalam perjalananya di film Trinity Traveler dan bisa jadi pelajaran hidup buat banyak orang. Yuk, simak!


1. Traveling Itu Bisa Nilai Sifat Orang

Dok. Starvision

Trinity juga manusia biasa yang bisa jatuh cinta. Dia menaruh hati pada Paul, cowok yang dia temui beberapa kali perjalanannya secara kebetulan. Sampai, Trinity merasa klik sama dia, tapi teman-temannya meragukan Paul.

Akhirnya, Trinity nekat ngajak Paul buat traveling bareng. Kata Trinity, “Traveling itu bisa nilai sifat orang, ketika dia jauh dari tempat tinggalnya semua serbakepepet, dan dari situlah kita bisa lihat sifat asli orang”.

2. Traveling Itu Enggak Harus Serbafoto

Dok. Starvision

Saat awal Trinity dan kawannya pergi ke Filipina, mereka sempat pecah pendapat. Trinity terlalu fokus sama apa yang dia tulis sampai akhirnya perjalanan jadi kurang menyenangkan. Beruntung komunikasi mereka baik lagi.

Adegan itu ada di film pertama, ketika Trinity bilang bahwa saat traveling kadang enggak perlu penuh-penuhin catatan atau bahkan sesekali enggak perlu foto. Baginya, menikmati pemandangan itu enggak ada duanya. Di film kedua, kata-kata itu juga diucapkan oleh Paul yang mengatakan bahwa melihat langsung pemandangan dengan mata lebih menyenangkan daripada sibuk dokumentasi.


3. Perhitungan Matang Sebelum Melancong

Dok. Starvision

Sebagai seorang traveler enggak bisa yang namanya serba instan. Semuanya mesti dilakukan dengan penuh perhitungan. Hal ini juga patut digaris bawahi. Bukan hanya barang bawaan, tapi juga soal akomodasi dan transportasi.

Jika salah hitung, justru pengeluaran yang boros jadi tanggungan. Sebab itu, semuanya mesti dicatat dahulu, dihitung-hitung dan jangan terlalu gegabah. Hal ini juga diterapkan bukan hanya ingin melakukan perjalanan, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

4. Menguji Komunikasi

Dok. Starvision

Sebuah perjalanan panjang yang jauh tentu menyenangkan. Sementara, waktu yang dihabiskan dan jarak yang ditempuh bakal menguji komunikasi antara kita dengan siapa pun. Hal itu yang terjadi pada Trinity dan Paul.

Keduanya LDR dan traveling untuk kerjaannya masing-masing. Alhasil, keduanya sibuk sendiri-sendiri dan komunikasi jadi enggak terbangun. Selain itu komunikasi Trinity dengan keluarganya juga berjarak. Traveling itu memang menyenangkan, tapi menjaga komunikasi juga perlu. Dan sebetulnya menjaga komunikasi juga mesti diterapkan dalam kondisi apa pun.


5. Banyak Pengorbanan

Dok. Starvision

Jadi traveler itu mesti banyak banget pengorbanan, karena memang jadi traveler berarti mesti siap buat meluangkan banyak waktu. Kalau kalian seorang pekerja swasta, mesti ambil banyak cuti untuk bisa melakukan hal yang sama seperti Trinity.

Bahkan, dia nekat buat resign. Oh ya, diceritakan juga bahwa Trinity yang ingin tinggal di Filipina akhirnya mesti merelakan enggak menemani ayahnya sebelum menghembuskan napas terakhir.

***

Buat jadi traveler itu enggak gampang, banyak pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari setiap perjalanan. Buat yang suka melancong dan udah nonton Trinity Traveler, bagaimana pendapat kalian? Bagikan di kolom bawah, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.