6 Sutradara Indonesia Paling Berpengaruh di 2017

Harus diakuin, kualitas film-film Indonesia semakin keren. Apalagi, 2017 kemarin, ada banyak banget film karya anak negeri yang patut banget ditonton. Pastinya, di balik film-film keren itu. Ada sutradara jago yang bikin film jadi benar-benar asyik banget buat ditonton.

Yap, bukan Hollywood aja yang punya sutradara keren dengan karya-karya ciamik. Namun, meski belum bisa bersaing dengan Hollywood, bukan berarti industri perfilman dalam negeri kita enggak layak diperhitungkan. Semua ini tentu enggak lepas dari peran sutradara.

Nah, siapa aja, sih, sutradara Indonesia yang berhasil unjuk gigi selama 2017? Berikut rangkumannya!

 

1. Joko Anwar

Via Istimewa

Bisa dibilang, Joko Anwar adalah sutradara Indonesia yang paling ngehit pada 2017. Buktinya, remake film Pengabdi Setan garapannya berhasil di pasaran. Enggak tanggung-tanggung, lebih dari 4 juta penonton niat banget datang ke bioskop buat nonton karya sutradara kelahiran 1976 tersebut. Bukan cuma itu, Pengabdi Setan juga jadi film horor Indonesia terlaris sepanjang masa.

Dalam film tersebut, sutradara lulusan ITB itu benar-benar ninggalin kesan film horor Indonesia yang identik dengan adegan “syur”. Melalui Pengabdi Setan, Joko secara enggak langsung bikin standar baru film horor Indonesia. Jadi, alangkah baiknya kalau para sutradara film horor lainnya mulai “mengabdi” pada film Pengabdi Setan.

 

2. Anggy Umbara

Via Istimewa

Siapa yang penasaran sama kelanjutan cerita Dono, Kasino, dan Indro dalam film Jangkrik Boss? Seenggaknya, ada 6 juta penonton yang dibuat penasaran sama Anggy Umbara yang sengaja motong film Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss jadi dua bagian. Nah, pada 2017, film besutannya itu muncul lagi.

Udah ketebak, berjuta pasang mata rela ngantre di depan loket bioskop buat tahu kelanjutan jalan cerita film Jangkrik Boss. Tentu pencapaian ini bukan semata karena film ini nampilin legenda lawak Tanah Air, tapi juga berkat garapan Anggy yang berhasil memicu rasa penasaran. Walaupun enggak berhasil ngeraup jumah penontonya sebanyak film pertama, film ini tetap masuk jadi salah satu film terlaris 2017, menurut data dari Film Indonesia.

 

3. Hanung Bramantyo

Via Istimewa

Sutradara kawakan ini memang jagonya bikin film keren. Udah banyak banget film karya dia yang masuk Box Office Tanah Air. Selama 2017, Hanung seenggaknya udah bikin empat film yang tayang di layar bioskop Tanah Air, yaitu Seteru, Jomblo, Kartini, dan Surga yang Tak Dirindukan 2.

Nah, film yang disebutin terakhir itu jadi salah satu yang paling menyedot perhatian publik. Banyak yang penasaran kelanjutan cerita cinta segitiga antara Arini (Laudya Cintia Bella), Prasetya (Fedi Nuril), dan Meirose (Raline Shah). Suami dari aktris Zaskia Adya Mecca ini juga dapat penghargaan dari Indonesia Box Office Awards sebagai “Sutradara Terbaik”.

 

4. Edwin

Via Istimewa

Di antara tiga nama sebelumnya, barangkali nama Edwin belum santer terdengar. Namun, cowok kelahiran Surabaya pada 39 tahun lalu tersebut punya beberapa prestasi internasional yang layak diapresiasi. 2005, Edwin berhasil bikin Indonesia punya wakil dalam nominasi film pendek di ajang bergengsi Cannes Film Festival. Saat itu, film pendeknya yang berjudul Kara, Anak Sebatang Pohon jadi film pendek pertama Indonesia yang masuk nominasi di ajang bergengsi tersebut.

Nah, lo tahu, enggak, kalau Edwin didaulat jadi “Sutradara Terbaik” di ajang Festival Film Indonesia 2017? Film Posesif jadi kendaraan buat dia merebut Piala Citra, penghargaan superprestisius yang diincar semua insan perfilman Tanah Air. Bisa aja, dalam tahun-tahun berikutnya, nama Edwin bakal sering lo dengar sebagai “arsitek” film keren di Indonesia.

 

5. Angga Dwimas Sasongko

Via Istimewa

Keputusan Angga Dwimas Sasongko buat ngangkat karya Dee Lestari jadi sebuah film memang cukup berisiko. Soalnya, Dee udah punya banyak  penggemar yang selalu ngapresiasi karya-karyanya. Nyatanya, pas 2015, film Filosofi Kopi cukup berhasil sehingga sekuelnya dibuat pada 2017.

Dalam film keduanya, unsur dramanya lebih terasa. Bisa dibilang, film ini lebih epik dibandingin film pertama. Memang, sih, jumlah penontonya enggak sampai jutaan. Namun, perlu dicatat bahwa film ini jadi salah satu alasan kenapa kedai-kedai kopi jadi menjamur, khususnya di kota-kota besar. Seketika, nongkrong di kedai kopi pun jadi gaya hidup anak urban sekarang ini. 

 

6. Mouly Surya

Via Istimewa

Cewek kelahiran 10 September 1980 ini punya segudang prestasi. Bisa dibilang, 2017 jadi tahun keemasan buat Mouly Surya. Lihat aja, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak sukses diputar di banyak negara, bukan Cuma Indonesia. Film yang ide ceritanya datang dari Garin Nugrogo ini bahkan dapat banyak piala di berbagai festival film internasional. Ditambah lagi, Marsha Timothy yang jadi pemeran utama dapat penghargaan “Aktris Terbaik” dalam ajang festival film di Spanyol.

Sayangnya, Mouly mesti sadar bahwa film ini justru dapat perhatian penonton dalam negeri. Soalnya, periode tayang film ini begitu cepat. Namun, kalau udah nonton, lo pasti menanti-nanti sepak terjang berikutnya dari seorang Mouly Surya.

***

Udah banyak sutradara Indonesia yang kualitasnya enggak perlu diraguin lagi. Tugas lo sekarang tinggal nikmatin dan apresiasi karya-karya anak bangsa sebaik-baiknya sehingga industri perfilman kita jadi bisa bersaing di kancah internasional. Nah, dari enam sutradara Indonesia paling berpengaruh selama 2017 di atas, mana yang sepak terjangnya lo nanti-nantikan ke depannya?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.