7 Cara Biar Teliti Kayak Sherlock Holmes

Seandainya aja setiap bagian reserse kriminal kepolisian punya satu Sherlock Holmes, mungkin enggak akan ada istilah salah tangkap pelaku, atau kejahatan yang enggak pernah tuntas. Soalnya semua kasus bisa dipecahkan sama Sherlock. Dia enggak cuma detail, tetapi juga sangat berhati-hati dan juga jago menarik kesimpulan dalam sebuah kasus. Kemungkinan, sih, kasus kopi Jessica enggak akan kayak drama sinetron kalau ada Sherlock di sana.

Kita enggak tahu apa yang ada di dalam pikiran Sir Arthur Conan Doyle saat menciptakan Sherlock. Dia punya semua kriteria untuk menjadi detektif. Tapi enggak seperti tokoh utama lain, dia kelihatan maniak banget sama yang namanya kasus kejahatan. Kalau dilihat sama orang awam, jadi kayak sosiopat sih. Dia juga enggak suka pura-pura baik sama orang atau mengesankan kalau dia rela berkorban sama orang. Akan tetapi, dia berguna bagi orang lain, sebuah hal yang bikin orang jadi mengesampingkan sifat anehnya.

Nah, lo mau jadi kayak Sherlock Holmes? Hampir semua orang di Dunia ini mau jadi Sherlock. Tapi apa yang harus lo lakukan supaya lo bisa menjadi Sherlock? Baca dulu, yuk, langkah-langkah di bawah ini!

1. Detail

Perhatikan setiap hal yang ada di sekitar lo. Terlebih orang, barang, dan tempat yang berhubungan dengan kasus tertentu. Jangan mengabaikan hal-hal kecil. Karena setiap hal-hal kecil sangatlah berguna dalam membentuk gambaran yang lebih besar. Misalnya, mendeteksi pekerjaan seseorang, apa yang seseorang itu lakukan sebelumnya, dan hal-hal lainnya.

Nah, itulah alasan mengapa Sherlock Holmes bisa mendeteksi profesi seseorang hanya dari penampilannya saja. Soalnya, dia memperhatikan setiap hal sedetail mungkin dari orang tersebut. Mungkin lo enggak perlu sehebat Sherlock dalam menebak profesi orang secara spesifik. Akan tetapi, seenggaknya lo bisa menilai dia bekerja di bidang apa. Entah pemasaran, kreatif, ataupun di bidang olahraga.

2. Pelajari Bahasa Tubuh

Lo bisa bohong sama orangtua lo, ngakunya les padahal nongkrong sama teman atau kencan sama pacar. Sayangnya, bahasa tubuh lo enggak bisa bohong. Apalagi di depan orang yang super teliti

Lalu, bagaimana cara supaya kita bisa jeli menilai bahasa tubuh seseorang? Gampang kok. Lo perhatiin aja, seseorang yang berbohong akan selalu resah dan aneh. Pergerakan tangannya pun agak janggal. Well, sepintar-pintarnya orang bohong, mata dan raut wajah enggak bisa berbohong. Selain itu, lo juga bisa mempelajari raut wajah orang di internet. Misalnya nih, orang yang marah, gusar, atau bingung, biasanya dahinya akan berkerut, dan lain sebagainya.

3. Percaya Intuisi

Orang boleh ngomong dan berpendapat apa saja, tetapi sebaiknya percayai terlebih dahulu intuisi lo. Dengarlah hati nurani lo dengan tenang dan jangan gegabah. Kalau lo tenang, lo pun pasti bisa mencapai titik yang lebih terang dan enggak gampang terpengaruh sama orang lain.

4. Kritis

Dunia fana ini makin lama makin dipenuhi dengan kebohongan dan fitnah. Bagi lo yang gampang percaya omongan orang, pastilah lo jadi sasaran empuk bagi para provokator dan para aktivis media sosial.

FYI, orang awam tanpa pendidikan informatika mumpuni pun bisa malsuin tweet dan bikin tangkapan layar dari tweet palsu itu. Makanya lo jangan gampang percaya sama orang dan sama kabar-kabar apapun yang dipercayai masyarakat. Sherlock Holmes enggak gampang percaya sama orang dan selalu menelusuri kebenaran suatu hal, itu yang bikin dia selalu menemukan titik terang dari sebuah kasus.

5. Mendengarkan

Sherlock Holmes selalu mendengarkan semua kesaksian masyarakat dan orang-orang yang berhubungan dengan kasus tertentu. So, enggak heran kalau dia selalu bisa mengingat dan mendeteksi kejanggalan atau kebohongan tertentu dari ucapan orang.

Banyak orang yang kelihatannya aja mendengarkan, padahal sebenarnya enggak. Mereka cuma pura-pura, sementara itu pikirannya ke mana-mana. Nah, belajarlah untuk mendengarkan seperti Sherlock, supaya lo bisa lebih perhatian atas apa yang sedang terjadi.

6. Belajar, Belajar, dan Belajar

Sherlock enggak cuma bisa mendeteksi sesuatu karena dia bisa melihat dengan detail. Percuma kalau lo punya ingatan fotografis paling tokcer, tetapi pengetahuan enggak ditambah. Semua hal yang lo ingat dan lo dengar hanya menjadi rekaman kenangan di otak lo dan enggak akan terlalu berguna. Oleh karena itu, rajin-rajinlah membaca. Tambahlah pengetahuan biar lo banyak tau dan semua hal yang lo lihat, dengar, dan ingat, menjadi sesuatu yang lebih berarti.

7. Pisahkan Perasaan dari Fakta

Sherlock enggak pernah baper saat memecahkan kasus. Yah kalaupun jadi baper, hal itu sebisa mungkin dia tangkas. Gini nih, misalnya lo sayang banget sama gebetan lo. Tetapi semua fakta berkata kalau dia adalah maling sendal jepit di masjid, dan lo tau hal itu. Cuma karena lo cinta, lo menangkal hal tersebut dan mencari-cari fakta lain yang sebenarnya dibuat-buat. Itulah salah satu hal yang bikin beberapa kasus suka enggak berjalan lancer. Ya, karena eksistensi para orang baper. Kalau lo mau jadi kayak Sherlock Holmes, jangan baper. Pisahkan antara perasaan dan kenyataan.

***

Menjadi Sherlock Holmes bukan cuma perkara pakai jaket panjang, topi, ataupun membawa pipa rokok ke mana-mana. Akan tetapi, supaya bisa menjadi seperti Sherlock, pikiran dan tindakan lo lah yang harus diubah. Kuasai hal-hal di atas, dan jadilah pribadi yang lebih baik dan modern.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.