9 Genre Film Berbeda dalam 16 Tahun Karier Sutradara Angga Dwimas Sasongko

Nama Angga Dwimas Sasongko semenjak film Cahaya dari Timur dan Filosofi Kopi kian melambung. Apalagi Visinema, rumah produksi tempatnya bernanung selalu berinovasi dan menghadirkan beragam pilihan film dengan rasa yang tidak biasa. 

Nah, sebagai seorang sutradara, Angga Sassongko telah menggarap 17 film sepanjang kariernya. Uniknya, dia bukan tipikal sutradara yang setia pada satu genre. Ia kerap ‘bereksperimen’ dalam beberapa genre di sepanjang karier sutradaranya. Genre apa saja yang pernah Angga assongko buat? Kali ini KINCIR akan bikin ringkasannya khusus untuk kamu.

Genre film dalam 16 tahun karier sutradara Angga Sasongko:

1. Romantis

Genre tentang cinta-cintaan ini memang masih begitu menguasai bioskop Indonesia. Engg bisa dimungkiri, pasar dari genre ini memang begitu luas. Dari 17 film yang sudah pernah dibuat oleh Angga Sasongko, ada empat film dengan genre romantis ini.

Salah satu yang paling terkenal adalah Hari untuk Amanda. Film yang tayang pada tahun 2010 ini membuat nama Angga masuk ke dalam nominasi Piala Citra ditahun tersebut. Selain film Hari untuk Amanda, ada juga film Musik Hati juga Story of Kale yang genre utamanya adalah roman. 

2. Komedi

Film komedi adalah salah satu genre yang sulit untuk dibuat. Soalnya membuat orang tertawa bukanlah hal yang mudah. Tantangan itu berhasil diambil Angga dengan cemerlang tatkala membesut film Bukaan 8 pada 2017.

Fillm ini berkisah tentang Mia, ibu hamil yang sebentar lagi akan melahirkan. Segala keruwetan dan konflik internal antara Mia dan suaminya menjelang kelahiran bayi pertama mereka jadi bumbu utama dalam film ini. Selain berkesan, film ini mampu membuat penonton terbahak-bahak.

3. Horor

Pada tahun 2007, di awal karier Angga Sasongko, sutradara asal Jakarta ini pernah menjajal film horor. Kala itu ia dipercaya untuk membuat film Jelangkung 3.

Sebagaimana kita tahu, Jelangkung adalah salah satu waralaba horor paling mencekam pada tahun 2000an. Meski animo Jelangkung 3 tak sebesar dua film sebelumnya, namun percobaan Angga kala membuat film horor patut diapresiasi. Toh, filmnya sukses bikin penonton bergidik. 

4. Drama

Selain romantis, genre drama juga banyak banget dipilih sutradara baik Indonesia maupun dunia. Enggak heran kalau Angga juga amembesut film-film dengan genre ini. Filosofi Kopi pertama dan kedua dan Nanti Kita Cerita tentang Hari ini adalah dua karyanya yang membekas di hati para penonton. Setuju?

5. Action

Pada awal tahun 2022 Angga membelokkan genre Filosofi Kopi yang semula drama menjadi action. Film yang ide awalnya hanya berkutat soal kedai kopi, tiba-tiba berubah menjadi sebuah film aksi dengan jalan cerita yang masih masuk akal.

Film Ben & Jody jadi bukti Angga Sasongko dapat meramu film action.  Oh iya, film Mencuri Raden Saleh juga jadi film heist Indonesia dengan aksi yang tak kalah menarik. Sudah nonton?

6. Fantasi

Sebelum action, Angga Sasongko bahkan telah membuat film yang jauh lebih rumit. Tahun 2018 dirinya bekerjasama dengan rumah produksi Life Like Picture dan 20th Century Fox untuk membuat film fantasi yang diangkat dari komik serta sinetron terkenal Wiro Sableng.

Dibintangi oleh Vino G Bastian dan Marsha Timothy, Angga Sasongko sanggup menyajikan imajinasi begitu memesona depan mata penonton. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya tanggapan positif dari para penonton dalam negeri. 

7. Musikal

Tahun 2016 secara berani Angga yang kala itu bekerjasama denga Glen Fredly menelurkan sebuah film berjudul Surat dari Praha. Film ini berkisah tentang eksil Indonesia yang kehilangan kewarganegaraan dan harus tinggal selamanya di Negera Ceko tanpa bisa pulang.

Tema yang cukup berat itu dikemas dengan genre musikal yang membuat film ini terasa indah untuk dinikmati. Meski peragaan musiknya tak sebanyak film Petualangan Sherina atau Rumah Tanpa Jendela, film ini menyelipkan lagu-lagu diantara adegan dengan cermat. 

8. Fiksi Ilmiah

Ada sedikit sekali film bertema fiksi ilmiah di Indonesia, jumlahnya masih bisa terhitung jari. Angga Dwimas Sassongko pernah melahap genre ini, lho! Hanya saja film fiksi ilmiah yang berjudul Konfabulasi ditampilkan dalam film pendek yang tayang pada platform digital.

Film yang dibuat untuk promosi smartpone Samsung itu dimainkan oleh Reza Rahadian dan Dian Sastrowardoyo. 

9. Biopik

Pada awalnya film biopik dikenal sebagai sebuah genre khusus. Belakangan ada beberapa akademisi perfilman yang mengangaggap jika film biopik bukanlah sebuah genre yang mandiri. Terlepas dari perdebatan apakah film biopik bisa disebut sebagai genre mandiri atau tidak, yang jelas membuat film kisah nyata seorang tokoh bukanlah hal mudah. Seseorang yang duduk di bangku sutradara mesti memastikan jalan cerita dan adegan yang ditampilkan benar-benar sesuai dengan kejadian aslinya.

Angga Sasongko pernah membesut film biopik dengan judul Cahaya dari Timur: Beta Maluku. Film ini berkisah tentang seorang pelatih sepakbola asal Tulehu yang menghantarkan tim asal kampung halamannya menjadi juara nasional. Film ini juga memenangI Piala Citra sebagai film terbaik pada tahun 2014.

***

Itu tadi sembilan genre berbeda yang pernah dibuat oleh Angga Dwimas Sasongko. Setelah mendirikan Visinema, Angga juga terlibat dalam banyak film dengan genre yang beragam seperti animasi dalam film Nussa atau film dokumenter dalam film Pulau Plastik.

Dari beragam film yang pernah digarap oleh Angga Dwimas Sasongko, film apa yang paling jadi favorit kamu?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.