7 Adaptasi Terunik Sherlock Holmes di Film dan Serial

– Jauh dari penggambaran serius novelnya, adaptasi Sherlock Holmes di bawah ini justru punya gaya tersendiri yang unik.
– Ada adaptasi yang dituntut oleh kreatornya.

Bicara soal Sherlock memang enggak ada matinya. Tokoh Sherlock Holmes sendiri usianya sudah sangat tua. Detektif kondang asal Inggris ini dibuat oleh Sir Arthur Conan Doyle dalam novel yang diterbitkan untuk pertama kalinya pada 1886. Petualangan Sherlock Holmes dan sahabatnya, dokter John Watson, selalu seru dan bikin kita semua penasaran.

Saking fenomenalnya petualangan Holmes, ada banyak adaptasi visual dari tokoh tersebut. Beberapa adaptasi bahkan sudah melenceng jauh dari apa yang pernah diceritakan oleh Conan Doyle.

Nah, seperti apa, sih, berbagai adaptasi ikonis kisah Sherlock Holmes di film dan serial? Mari simak buah kreativitas para sineas yang unik ini.

1. Holmes & Watson (2018)

Via Istimewa

Diperankan oleh Will Ferrel dan John Reilly, penonton sudah bisa menebak betapa enggak seriusnya film ini. Dua komedian itu senantiasa membintangi film-film horor kocak di luar nalar seperti Step Brothers (2008) dan Talladega Nights (2006).

Sherlock Holmes versi Ferrel dan Reilly ini berkisah tentang ancaman pembunuhan Ratu Inggris. Holmes dan Watson harus menemukan siapa dalang di balik ancaman itu dengan bantuan seorang dokter dan asistennya dari Amerika Serikat.

Berbeda dengan stereotip Sherlock Holmes pada umumnya, Holmes ala Ferrell ini sering melakukan hal bodoh. Sehingga, mereka kerap kali terjebak pada masalah. Namun, Sherlock tetap digambarkan self-centered dan sombong.

Kalian yang suka dengan komedi slapstick ala Ferrell akan sangat menyukai film ini. Apalagi, ada plot twist yang cukup mencengangkan. Namun, film ini memiliki rating yang cukup rendah: 3,8 di IMDb, 24 di Metascore, 10% di Rotten Tomatoes. Rendahnya rating ini disebabkan oleh dialog-dialog yang kadang terlihat malas dan kaku serta alur yang agak maksa. Namun, kalau kalian mau menonton adaptasi Sherlock Holmes tanpa mikir, film inilah jawabannya.

2. The Great Mouse Detective (1986)

Via Istimewa

Bagaimana kalau Sherlock Holmes ada di dalam diri seekor binatang? Itulah yang bakal kalian dapatkan dalam The Great Mouse Detective. Film ini berkisah tentang seekor tikus bernama Sherlock Holmes dan rekannya David Dawson, yang sedang mencari tahu siapa otak di balik penculikan seorang pembuat mainan. Usut punya usut, kasus itu bisa dihubungkan ke Profesor Ratigan, musuh bebuyutan Basil.

Mengambil latar waktu Inggris di masa lampau, The Great Mouse Detective adalah film dark comedy Disney. Dengan ramuan pas, film ini punya rating cukup tinggi: 7,2 di IMDb dan 73 di Metascore. Apalagi, tokoh Holmes di sini cukup tengil, lho!

3. Mr. Holmes (2015)

Via Istimewa

Apa yang terjadi saat Sherlock Holmes sudah tua? Kemampuan analisisnya akan menurun, begitu pula dengan ingatannya. Hal itulah yang diceritakan dalam film berjudul Mr. Holmes.

Permasalahan di dalam film ini terjadi karena Holmes harus mengingat dua kasus yang belum pernah bisa dipecahkan. Mengumpulkan berbagai ingatan tersisa, Holmes pun berjuang keras.

Film rilis pada 2015 ini menampilkan sisi humanis seorang Sherlock yang begitu lucu, mengesankan, sekaligus mengharukan. Sebuah ide yang bener-bener berbeda dan layak buat kalian tonton. Untuk skornya sendiri, Mr. Holmes mendapatkan 6,9 di IMDb dan 88% di Rotten Tomatoes –alias enggak mengecewakan–.

4. Sherlock (2010)

Via Istimewa

Ini nih, versi adaptasi Sherlock dengan rating yang cukup tinggi dan kasus-kasus yang cukup bikin pusing kepala. Nonton serial Sherlock mengharuskan kalian buat berkonsentrasi penuh dan enggak meninggalkan layar kaca barang sedetik pun. Karena, jika melakukan hal itu, kalian akan kebingungan sendiri lantaran kehilangan beberapa petunjuk.

Alih-alih mengambil latar waktu sebelum abad ke-20, Sherlock versi BBC mengambil latar waktu tahun 2010-an. Untuk itu, ada banyak teknologi yang membantu Sherlock Holmes dan John Watson untuk memecahkan kasus. Terdiri atas beberapa musim tayang, semua kasus dirangkai secara kompleks, dengan sedikit modifikasi seperti pacar Holmes atau istri Watson.

Mendapatkan skor 9,1 di IMDb, tentu kita enggak perlu mempertanyakan lagi kualitas tontonan yang satu ini. Apalagi, film ini dibintangi aktor ternama Inggris, Benedict Cumberbatch dan Martin Freeman.

5. Young Sherlock Holmes (1985)

Via Istimewa

Berbagai film menggambarkan Sherlock sebagai pria dewasa. Namun, hal itu enggak berlaku dalam film berjudul Young Sherlock. Mengambil tema coming-of-age, film Young Sherlock Holmes berkisah tentang petualangan Holmes dan Watson saat mereka berada di boarding house yang sama di Brompton Academy.

Film tahun 1985 ini menggambarkan dua sosok jagoan itu sebagai para remaja yang ingin tahu dan juga dibumbui dengan kisah cinta monyet ala remaja. Mendapatkan skor 6,8 di IMDb dan 65 di Metacritics, film ini cukup asyik ditonton meski nuansanya jadul.

6. Elementary (2012)

Via Istimewa

Bagaimana kalau Sherlock Holmes bukan orang Inggris dan John Watson adalah perempuan? Premis unik ini bisa kalian temui dalam serial berjudul Elementary. Alih-alih berlatar di Inggris, serial ini menaruh Sherlock di New York yang modern. John Watson pun berganti nama menjadi Joan Watson –seorang dokter perempuan muda oriental–.

Di serial ini, Sherlock Holmes digambarkan lebih dinamis, modern, dan lebih santai –menyesuaikan sama vibe kota New York–. Kasus-kasusnya cukup nyambung sama kehidupan kita, sehingga enak banget buat ditonton. Atas ide yang unik dan eksekusi yang menarik, serial ini diganjar skor 7,9 di IMDb.

7. Enola Holmes (2020)

Via Istimewa

Inilah versi adaptasi Sherlock Holmes yang lagi banyak dibicarakan. Enola Holmes berkisah tentang adik Sherlock yang memiliki kemampuan serupa dengannya.

Sherlock besutan Sir Arthur Conan Doyle sama sekali enggak punya adik. Saudara Sherlock hanyalah Mycroft. Modifikasi hubungan darah ini sebetulnya sudah pernah dipakai oleh Sherlock BBC lewat Eurus Holmes yang cerdas, manipulatif, dan kejam.

Nah, Enola merupakan sosok saudara perempuan yang lebih heroik dan juga berpikiran modern. Dia mendobrak stereotip perempuan era Victoria yang harus bersikap lemah lembut dan enggak berani menjadi apa yang mereka mau.

Versi Sherlock terbaru ini fenomenal bukan hanya karena sosok Enola saja, tetapi karena pihak Conan Doyle Estate, pemegang lisensi karya-karya Sir Arthur Conan Doyle, menuntut Netflix atas karya ini. Menurut perusahaan itu, Sherlock enggak boleh digambarkan penuh empati, karena itu akan merusak karakter Sherlock sendiri dan Netflix enggak berhak mengubahnya.

Well, dalam semua adaptasi Sherlock Holmes, tokoh ini selalu digambarkan self-centered, kurang punya empati, dan kurang memahami perasaan orang lain. Namun, di samping kontroversinya, film ini layak buat ditonton, terutama kalau kalian suka sama isu girl power. Oh ya, tokoh ini diambil dari novel berjudul sama karya Nancy Springer –yang menggambarkan Enola sebagai adik remaja Mycroft dan Sherlock–.

***

Adaptasi-adaptasi unik Sherlock ini menunjukkan bahwa kreativitas enggak ada batasnya! Tokoh yang legendaris pun bisa di-remake terus-menerus dengan latar dan karakter yang berbeda. Menurut kalian, mana, nih, yang paling unik?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.