5 Adegan Nanggung dalam Film Rumah Kentang: The Beginning

Film Rumah Kentang: The Beginning yang sedang tayang di bioskop Indonesia ini bukan sekuel dari film sebelumnya yang tayang 2012 silam. Dengan cerita yang lebih baru ini, kalian bakal lihat alasan lain tentang asal usul hunian yang dijuluki ‘rumah kentang’.

Beberapa adegan mencekam sebenarnya sanggup dihadirkan oleh sutradara kawakan, Rizal Mantovani. Namun, ada beberapa adegan yang nanggung dan bisa jadi bikin penonton ‘gemas’.

Adegan apa aja, sih, yang nanggung di film Rumah Kentang: The Beginning? Yuk, simak ringkasannya di bawah ini.


1. Polisi yang Enggak Datang Lagi

Dok. Hitmaker Studios

Jarang-jarang ada film horor yang melibatkan polisi di pertengahan film. Biasanya polisi baru datang di akhir film cuma untuk bawa mayat buat diotopsi. Namun di film ini, keluarga Adrian mau untuk membuka diri dengan polisi. Yap mereka lapor polisi ketika Nina hilang -padahal belum 24 jam- dan polisi datang untuk cari tahu apa yang terjadi.

Mereka sempat menyita sesajen yang ada di sana. Sayangnya, enggak ada kabar soal keterlibatan polisi lagi setelah itu. Padahal keluarga Adrian terus-terusan diteror. Bayu, anak bungsu mereka juga ikut hilang, tapi enggak dilaporkan lagi ke polisi. Nanggung banget, 'kan, jadinya?

2. Dukun yang Menyetop Keluarga Adrian

Dok. Hitmaker Studios

Saat keluarga Adrian pergi ke vila milik orangtua Sofie, mereka dihentikan oleh seorang lelaki tua berpakaian serbahitam. Dia menawarkan Jimat tapi ditolak sama keluarga Adrian.

Padahal, di adegan-adegan berikutnya, lelaki tersebut udah tahu bahwa keluarga Adrian hidupnya akan susah jika tinggal di rumah tersebut. Baru ketika Nina anak sulung Sofie hilang, lelaki yang diketahui sebagai dukun tersebut beberkan banyak hal pada tantenya Sofie.


3. Mayat-Mayat Siapa?

Dok. Hitmaker Studios

Nah, di dalam sebuah lorong di bawah vila Sofie, banyak mayat yang bergelimpangan dengan wajah dan tubuh yang rusak. Ternyata, mereka bisa dibangkitkan oleh hantu anak kecil yang jadi makhluk astral utama di Rumah Kentang ini.

Pertanyaannya, mayat-mayat itu berasal dari mana? Soalnya, si anak kecil itu hanya penasaran sama orang-orang yang berurusan dengan kematiannya. Bahkan Nina dan Bayu yang sudah sempat hilang di awal film, ternyata enggak dibunuh sama hantu itu. Jadi nanggung karena enggak diceritakan siapa sebenarnya mayat-mayat itu?

4. Adrian yang Selalu Bekerja

Dok. Hitmaker Studios

Meski Nina dan Bayu hilang, Adrian tampaknya enggak bisa meninggalkan kerjaannya sebagai seorang penulis. Jadi, setiap kali ada kejadian aneh, Bayu selalu berada di ruangan tempat dia mengetik.

Padahal anak, istri, atau tante istrinya bisa jadi dalam bahaya setiap saat. Jika benar ingin jaga anak dan istrinya, kenapa bisa beberapa kali meninggalkan mereka sendiri. Baru pada ujung film, Adrian menemani tidur Nala, satu-satunya putri yang enggak diculik hantu.


5. Adegan Bakar Ruangan Sesajen

Dok. Hitmaker Studios

Saat Sofie tahu bahwa semua sesajen itu harus dimusnahkan, dia berinisiatif buat menuangkan bensin ke seluruh penjuru ruangan, lalu dibakar ruangan itu. Namun, yang terbakar hanya ruangan itu.

Padahal apinya besar dan ruangan tersebut berada di sebuah gudang tua yang dirakit dari kayu dan seng. Apinya enggak menjalar ke mana-mana alias hanya melahap ruangan itu saja. Padahal, dengan gudang itu ikut terbakar, si setan anak kecil yang sering muncul dekat gentong itu bakal kehilangan tempat tinggal.

***

Nah, itulah beberapa adegan nanggung yang ada di film Rumah Kentang. Meski begitu, film ini masih berhasil menyajikan kengerian-kengerian yang bikin kalian ketakutan saat nonton.

Biar makin seru, nonton film Rumah Kentang ini bareng teman-teman, ya. Apalagi, Rizal Mantovani menyelipkan beberapa adegan yang bisa-bisa bikin kamu kelepasan untuk teriak. Buat yang udah nonton Rumah Kentang, bagikan di kolom bawah, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.