5 Alasan Ant-Man and the Wasp: Quantumania Layak Jadi Film MCU Terburuk Sejauh Ini

Meski banyak yang menyangkal, sebenarnya ada banyak alasan mengapa Ant-Man and the Wasp: Quantumania layak jadi film MCU terburuk sejauh ini.


Ant-Man and the Wasp: Quantumania telah resmi rilis di sejumlah bioskop sejak pertengahan Februari 2023 lalu. Penonton pun banyak yang antusias dengan film ini, terlebih karena Quantumania menghadirkan sosok Kang the Conqueror yang akan jadi villain utama Multiverse Saga-nya MCU. Sayangnya, film ini justru mendapat repons yang negatif dari kritikus.

Ant-Man and the Wasp: Quantumania pun saat ini menjadi film MCU kedua yang mendapatkan skor busuk pada situs Rotten Tomatoes. Beberapa penggemar memang ada yang tidak terima dengan skor buruk tersebut. Namun, Quantumania pada dasarnya memang punya banyak kekurangan yang membuatnya layak jadi film MCU terburuk sejauh ini.

Nah, berikut ini KINCIR akan membahas sejumlah alasan mengapan Ant-Man and the Wasp: Quantumania layak jadi film MCU terburuk. Yuk, simak!

Alasan Ant-Man and the Wasp: Quantumania layak jadi film MCU terburuk

1. Alur cerita yang klise dan membosankan

Alasan Ant-Man and the Wasp: Quantumania layak jadi film MCU terburuk
Alasan Ant-Man and the Wasp: Quantumania layak jadi film MCU terburuk Via Istimewa.

Ant-Man and the Wasp: Quantumania memang menjadi pembuka dari MCU Phase 5 yang merupakan bagian kedua dari Multiverse Saga-nya MCU. Bahkan, Kevin Feige selaku presiden Marvel Studios mengklaim bahwa Quantumania menjadi film terpenting MCU setelah Avengers: Endgame (2019). Namun, kenyataannya film ini memiliki alur yang terbilang sangat membosankan.

Perjalanan Scott Lang dalam film ini terasa sangat klise seperti yang sudah banyak film superhero angkat dalam ceritanya. Poin ‘penting’ yang disebutkan oleh Kevin Feige untuk Quantumania hanyalah sebatas kehadiran Kang the Conqueror sebagai villain utamanya. Soalnya, Kang memang akan menjadi villain utama dari Multiverse Saga yang berlangsung hingga MCU Phase 6 mendatang.

Namun, di luar keberadaan Kang the Conqueror, cerita dalam film ini terasa jauh dari kata ‘penting’ karena sangat mudah terlupakan. Malahan, KINCIR berani bilang bahwa Quantumania lebih terasa sebagai ‘episode’ atau film filler yang sekadar dibuat untuk memperkenalkan Kang. Seoalnya, kisah Scott sebagai superhero pada film enggak lebih penting dari eksistensi Kang sebagai karakter.

2. Chemistry Scott dengan Cassie yang kurang erat

Alasan Ant-Man and the Wasp: Quantumania layak jadi film MCU terburuk
Alasan Ant-Man and the Wasp: Quantumania layak jadi film MCU terburuk Via Istimewa.

Ant-Man and the Wasp: Quantumania terbilang sangat menekankan hubungan ayah dan anak antara Scott Lang dan juga Cassie Lang. Hal ini sebenarnya tak terlalu mengherankan, karena dua film Ant-Man sebelumnya juga cukup berfokus pada hubungan Scott dengan Cassie. Akan tetapi, chemistry antara Scott dengan Cassie dalam Quantumania terbilang terlihat sangat kurang erat.

Faktor yang menyebabkan ini terjadi adalah perubahan pemeran Cassie Lang dengan melibatkan Kathryn Newton sebagai pemainnya. Sebab, pada dua film Ant-Man sebelumnya, chemistry Paul Rudd sebagai Scott dengan aktris cilik pemeran Cassie terasa sangat erat. Bahkan, chemistry Rudd dengan Emma Fuhrmann yang posisinya digantikan oleh Newton setelah Endgame jauh lebih terasa dekat meski hanya sebentar.

Kurang eratnya chemistry antara Scott Lang dengan Cassie Lang tentunya berakibat cukup fatal terhadap jalan cerita filmnya. Sebab, keduanya merupakan protagonis utama dari Quantumania, serta fokus konfliknya memang terletak pada hubungan mereka sebagai ayah dan anak. Makanya, enggak heran kalau penonton justru jauh lebih terpikat dengan villain-nya, ketimbang para superhero pada film ini.

3. Villain yang disia-siakan

Alasan Ant-Man and the Wasp: Quantumania layak jadi film MCU terburuk
Alasan Ant-Man and the Wasp: Quantumania layak jadi film MCU terburuk Via Istimewa.

Ant-Man and the Wasp: Quantumania menghadirkan dua villain Marvel yang terbilang sangat besar dalam versi komiknya. Mereka adalah Kang the Conqueror yang diperankan oleh Jonathan Majors serta MODOK alias Darren Cross atau Yellowjacket yang kembali melibatkan Corey Stoll sebagai pemainnya. Sayangnya, film ini terasa terlalu menyia-nyiakan kedua villain besar Marvel tersebut.

Well, untuk Kang the Conqueror, sebenarnya Quantumania berhasil memperkenalkannya sebagai villain yang sangat mengancam dan mampu bikin penonton takut dengannya. Hanya saja, penyelesaian cerita Kang dalam film ini terkesan terlalu maksa agar sang protagonis jadi pemenang pada filmnya. Persona Kang sebagai villain OP yang terbentuk sejak awal filmnya jadi sia-sia begitu saja pada akhir filmnya.

Kehadiran MODOK pada film ini juga sangat sia-sia, terlebih pada momen redemption-nya. Darren yang awalnya sangat jahat dan benci terhadap Scott serta Hank Pym dapat dengan mudahnya menjadi baik karena ucapan dari seorang remaja. Momen akhir MODOK sebelum tewas juga enggak berkesan sama sekali untuk seorang villain besar, dan malah menjadi momen untuk bercanda bagi sejumlah karakternya.

4. Enggak semenyenangkan dua film sebelumnya

Via Istimewa

Dua film Ant-Man sebelum Quantumania memang enggak memiliki cerita yang terlalu kuat ketimbang sejumlah film MCU lainnya. Namun, ada satu elemen yang membuat kedua film tersebut berhasil meninggalkan kesan bagi penontonnya, yaitu komedi. Nah, elemen inilah yang terbilang sangat hilang dalam Quantumania.

Memang, sih, Quantumania tetap menghadirkan elemen komedi pada sejumlah adegannya. Namun, jumlah elemen komedi tersebut enggak terlalu banyak ataupun se-‘pecah’ kedua film sebelumnya. Makanya, Quantumania enggak terlalu terasa menyenangkan, ditambah karena jalan ceritanya yang sudah membosankan.

Kurangnya elemen komedi tersebut mungkin memang menjadi upaya dari Marvel Studios untuk membuat film ‘serius’ dan lepas dari citranya sebagai semesta film yang ramah anak. Namun, upaya tersebut terbilang gagal karena pada dasarnya ceritanya sudah enggak terlalu berkesan, jadi setidaknya harus ada elemen komedi yang menutupinya, layaknya Thor: Love and Thunder (2022).

5. Karakter baru yang enggak berkesan

Via Istimewa

Latar tempat Ant-Man and the Wasp: Quantumania sebagian besar berlangsung pada Quantum Realm. Oleh karena itu, enggak mengherankan kalau film ini memperkenalkan kita dengan sejumlah karakter baru yang merupakan ‘warga’ Quantum Realm. Mulai dari Kang the Conqueror, Lord Krylar, Jentorra, Quaz, dan juga Veb yang memiliki wujud layaknya jeli.

Namun, selain Kang the Conqueror, sejumlah karakter baru tersebut sama sekali enggak ada yang meninggalkan kesan terhadap penonton. Soalnya, keterlibatan mereka juga sebenarnya enggak terlalu banyak serta penting terhadap jalan ceritanya. Sosok Lord Krylar yang melibatkan aktor ternama seperti Bill Murray sebagai pemerannya saja sampai sangat terlupakan keberadaannya dalam film ini.

Bahkan, seandainya penonton yang sudah menonton Quantumania ditanya siapa saja nama karakter baru tersebut, kemungkinan besar mereka akan tak hafal saking enggak berkesannya. Apalagi, sejumlah karakter baru tersebut kemungkinan besar enggak akan memiliki keberlanjutan cerita pada sejumlah proyek MCU berikutnya.

***

Nah, itulah sejumlah alasan mengapa Ant-Man and the Wasp: Quantumania layak jadi film terburuk MCU sejauh ini. Apakah kamu sepakat dengan sejumlah alasan tersebut? Share pendapat kamu, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.