Cerita Pemain Film Ranah 3 Warna Belajar Budaya Minang

Film Ranah 3 Warna yang siap tayang ini sudah dinantikan para penggemar novelnya. Yap, film tersebut memang diadaptasi dari novel laris karya Ahmad Fuadi. Novel tersebut dikenal hingga mancanegara, sehingga sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.

Film Ranah 3 Warna kental dengan budaya Minang. Tentu saja para pemainnya harus ekstra kerja keras untuk mempelajarinya demi mirip saat kita baca novelnya. Nah, inilah perjuangan tiga pemainnya: Arbani Yasiz, Amanda Rawles dan Teuku Rassya, dalam mempelajari budaya Minang.

Via Dok. MNC Pictures

Arbani Yasiz yang tengah naik daun ini mengakui bahwa karakternya sebagai Alif Fikri dalam film Ranah 3 Warna sangat menantang. Bagaimana tidak, Arbani bukan orang Minang, mau tidak mau dia harus mempelajari budaya Minang agar bisa menyatu dengan peran Alif Fikri. "Ini pertama kalinya dapat karakter aksen Minang, padahal saya bukan orang Minang, saya ini Medan dan Palembang, ini berbeda banget," ujar Arbani.

Arbani mengakui bahwa saat mulai reading, dia berusaha keras untuk belajar bahasa Minang serta adat istiadatnya. Apalagi sebagai tokoh sentral, hampir 90 persen aktingnya selalu muncul. "Hampir setiap hari take, enggak ada jeda. Saya ada di sekitar 90 persen film. Alhamdulillah semua berjalan lancar," ujar Arbani saat berbincang dengan media.

Kesulitan juga dialami Amanda Rawles yang berperan sebagai Raisa. Amanda Rawles pun harus mempelajari budaya Minang. Memang, Raisa hanyalah seorang jurnalis kritis yang mengetahui perjalanan kehidupan Alif. Dia tidak harus mempelajari Bahasa Minang. Tantangannya, yakni belajar tarian Minang, karena jadi hal baru baginya.

Via Dok. MNC Pictures

“Kalau menjadi jurnalis sebenarnya ada bayangan. Nah, yang lumayan menantang itu saya harus bisa menari Minang dan belajar Bahasa Prancis, agak susah ya,” ujar Amanda sambil tersenyum.

Kemudian, Teuku Rassya yang baru kembali ke dunia akting juga merasakan tantangan bermain di film Ranah 3 Warna. Rassya berperan sebagai Randai, sahabat Alif Fikri.

Karakter Randai ini ternyata sangat penting bagi perjalanan kehidupan Alif Fikri, sebab secara tidak langsung, Randai merupakan pesaing Alif dalam urusan studi. Berperan sebagai Randai, Rassya pun harus bisa berbicara Bahasa Minang dengan logatnya.

Via Dok. MNC Pictures

“Saya melakukan pendalaman karakter dengan observasi. Mencoba masakan Padang, mendengarkan orang-orang dari Padang berbicara seperti apa, belajar bahasanya dan aksennya,” terang Rassya.

Film ini akan jadi salah satu tontonan yang menginspirasi di tengah pandemi. Seperti yang diungkapkan Guntur Soeharjanto, sutradara Ranah 3 Warna, “Ini kisah tentang seseorang yang sudah berusaha sekuat tenaga, sudah Man Jadda Wa Jadda, tapi belum juga berhasil. Perlu adanya kesabaran, Man Shabara Zhafira. Sangat relate dengan kehidupan saat ini di tengah situasi pandemi.”

Sebagai informasi, film Ranah 3 Warna bercerita tentang semangat juang dan tak mudah putus asa dari karakter Alif Fikri, seorang pemuda asal Maninjau yang mengejar cita-cita dan cintanya, hingga ke Kanada. Banyak tantangan dalam mengejar impian Alif.

Dalam mewujudkan cita-citanya itu, tentu banyak tantangan yang dihadapi Alif. Nilai kesabaran dipelajari Alif hingga ia pun terus mencari solusi untuk mewujudkan impiannya.

Nah, makin penasaran dengan film Ranah 3 Warna yang akan segera tayang ini, ‘kan? Terutama buat kalian penggemar dari Arbani Yasiz, Amanda Rawles, dan Teuku Rassya yang akan melihat penampilan berbeda mereka. Jangan ketinggalan untuk mengikuti update tentang film ini di KINCIR.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.