7 Cara ‘Kejam’ Sutradara agar Aktor Lakoni Adegan Nangis

– Demi tangisan yang lebih nyata, sutradara bisa melakukan hal kejam kepada para aktor.
– Ada sutradara yang mengancam akan membunuh hewan peliharaan aktornya, loh!

Seahli-ahlinya seorang aktor dalam berakting, mereka pastinya pernah mengalami kesulitan dalam menunjukkan ekspresi tertentu. Salah satu ekspresi yang cukup sulit dilakukan saat berakting adalah menangis. Ekspresi ini mungkin bakal lebih sulit dilakukan jika sang aktor sedang dalam keadaan bahagia atau aktor tersebut adalah pribadi yang sulit menangis.

via GIPHY

Walau sulit dilakukan, seorang aktor tentunya harus menangis jika itu yang dibutuhkan sesuai naskah. Saking sulitnya membuat dirinya bisa menangis, sutradara terkadang harus turun tangan untuk membuat aktornya bisa melakoni adegan menangis. Terkadang, sutradara sampai melakukan hal “kejam” agar bisa membuat aktornya berderai air mata.

Nah, apa saja cara “kejam” sutradara agar bisa membuat aktornya melakukan adegan menangis? Yuk, simak daftarnya!

1. Menjebloskan Aktor ke Hutan Gelap (The Blair Witch Project)

Via istimewa

Kalau suka film horor tampilan footage ala Paranormal Activity, kalian diharuskan nonton The Blair Witch Project (1999). Film yang disutradarai oleh Daniel Myrick dan Eduardo Sanchez ini berhasil menggegerkan internet di era 1990-an, loh. Saking terencananya konsep dan pemasaran The Blair Witch Project, banyak penonton yang mengira bahwa apa yang dialami para aktor di film ini benar-benar nyata.

Demi mendapatkan ketakutan yang terlihat benar-benar nyata, sutradara mengirimkan ketiga aktornya, yaitu Heather Donahue, Michael C. Williams, dan Joshua Leonard, ke dalam hutan tanpa ditemani kru film. Mereka harus merekam diri mereka sendiri dengan arahan yang sangat minim.

Sutradara hanya meninggalkan beberapa catatan, baterai kamera, dan makanan yang sangat sedikit di titik lokasi tertentu. Enggak heran jika pemerannya terlihat begitu tertekan di film ini.

2. Membentak Aktor (The Man Without a Face)

Via istimewa

Sukses jadi aktor, Mel Gibson akhirnya melakukan debut sutradara lewat film yang berjudul The Man Without a Face (1993). Di film ini, Gibson juga mengarahkan beberapa aktor cilik, salah satunya adalah Gaby Hoffmann yang berperan sebagai Megan Norstadt. Walau menghadapi anak kecil, Gibson ternyata enggak sungkan, loh, bertindak tegas kepada mereka.

Pada 2013, Hoffmann mengaku bahwa dia kurang bersikap profesional saat syuting The Man Without a Face. Itulah sebabnya, Gibson sampai bertindak tegas kepadanya, bahkan membentak dan memaki Hoffman saat dia harus menangis untuk suatu adegan. Merasa terpukul dengan perilaku Gibson, Hoffmann mengaku belum pernah bertemu dengan Gibson lagi setelah The Man Without a Face.

3. Meminta Aktor Lain Menghina Rekannya (Bram Stoker’s Dracula)

Via istimewa

Setelah menggarap The Godfather Part III (1990), sutradara Francis Ford Coppola menggarap sebuah film horror bertema drakula yang berjudul Bram Stoker’s Dracula (1992). Film tersebut dibintangi oleh berbagai aktor ternama, salah satunya adalah Winona Ryder. Saat syuting berlangsung, Ryder ternyata harus merasakan “kekejaman” Coppola agar dirinya bisa menangis dengan “sempurna”.

Pada salah satu adegan, Ryder berusaha memalsukan tangisannya dengan menutup wajahnya menggunakan tangan. Kurang puas dengan akting Ryder, Coppola meminta aktor lainnya, yaitu Keanu Reeves, untuk menghina dan mempermalukannya. Saat Reeves melakukan “tugasnya”, Coppola pun ikut meneriaki Ryder dengan kata-kata kasar. Setelah mendapatkan ekspresi yang diinginkan, Coppola langsung meminta maaf kepada Ryder.

4. Mengatakan Bahwa Aktornya Enggak Becus (Stand by Me)

Via istimewa

Gaby Hoffmann bukan satu-satunya aktor cilik yang pernah merasakan kerasnya perilaku sutradara. Kalian mungkin berderai air mata saat menyaksikan film garapan Rob Reiner yang berjudul Stand by Me (1986). Walau film ini punya cerita yang mengharukan, ternyata Wil Wheaton dan Jerry O’Connell harus kena “semprot” Reiner saat proses syuting.

Pada adegan dikejar kereta, Reiner kesulitan mendapatkan emosi yang diinginkan dari Whaeton dan O’Connell. Geregetan dengan akting mereka, Reiner akhirnya membentak mereka dan mengatakan bahwa mereka enggak becus melakukan pekerjaannya. Keduanya pun menangis dan Reiner menyuruh mereka untuk melakukan adegan kereta tersebut.

5. Membiarkan Aktor Menampar Rekannya (Kramer vs. Kramer)

Via istimewa

Aktris sekelas Meryl Streep ternyata juga sempat diremehkan pada awal kariernya. Bahkan, sutradara Robert Benton sampai berjuang keras meyakinkan Columbia Pictures agar mereka mau menerima Streep sebagai Joanna Kramer di Kramer vs. Kramer (1979). Untuk meyakinkan bahwa dirinya adalah aktris yang mumpuni, Streep sampai harus mengalami pengalaman enggak menyenangkan saat syuting.

Pada hari kedua syuting, rekan Streep di Kramer vs. Kramer, yaitu Dustin Hoffman, menampar Streep agar dia bisa mengeluarkan emosi yang dibutuhkan. Benton sebenarnya kaget melihat Hoffman menampar Streep.

Namun, dia enggak berusaha menghentikannya dan Hoffman pun semakin menjadi-jadi dengan mengungkit kekasih Streep yang meninggal karena kanker. Pengalaman pahit tersebut terbayarkan dengan penghargaan “Best Supporting Actress” Oscar 1980.

6. Mengancam Membunuh Anjing Peliharaan Aktor (Skippy)

Via istimewa

Sutradara Norman Taurog menunjuk keponakannya sendiri, yaitu Jackie Cooper, untuk menjadi pemeran utama di film Skippy (1931). Walau mengarahkan keponakannya sendiri, Taurog tetap bertindak profesional kepada Cooper.

Ada adegan yang memperlihatkan kematian anjing milik karakter bernama Soony Wayne. Di adegan tersebut, Taurog menginginkan Cooper untuk menangis. Saking susahnya membuat keponakannya menangis, Taurog akhirnya mengancam akan membunuh anjing milik Cooper. Seperti yang bisa diduga, Cooper pun menangis dan jarang berbicara kepada pamannya setelah ancaman tersebut.

7. Menampar Aktor (Doa yang Mengancam)

Via istimewa

Perlakuan “kejam” sutradara juga pernah dialami aktor Indonesia, yaitu Aming, saat syuting film garapan Hanung Bramantyo yang berjudul Doa yang Mengancam (2008). Di film ini, Aming diharuskan menangis terus-menerus hingga dia kesulitan mengeluarkan air mata. Agar bisa membuatnya menangis, Hanung sampai menampar Aming saat proses syuting.

Doa yang Mengancam jadi bukti bahwa Aming merupakan bintang film serbabisa. Bukan hanya peran komedi, tapi juga serius. Hasilnya, Aming banjir pujian. Buktinya, Aming masuk jajaran nominasi “Pemeran Utama Pria Terbaik” di Festival Film Indonesia 2008 dan “Pemeran Utama Pria Terpuji” di Festival Film Bandung 2009.

***

Itulah deretan cara ‘kejam’ sutradara untuk membuat para aktornya bisa melakoni adegan menangis. Di antara ketujuh cara di atas, manakah yang menurut kalian paling kejam? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.