Cara Scream Sematkan Fenomena Sosial dalam Setiap Filmnya

Bagi para penikmat thriller atau horor, mungkin Scream bak tontonan dasar. Pertama muncul di tahun 1996, Scream selalu berhasil tampil progresif sambil mengolok-olok kiasan film horor yang ketinggalan zaman.

Meski dalam pengembangan ceritanya Scream banyak mengecewakan penonton —mereka juga sudah ‘menjelaskannya’ pada Scream 2022— film ini menarik untuk didalami. Pasalnya, sepanjang perjalanan film ini, selalu ada motivasi menarik di balik alasan Ghostface menghabisi semua korbannya.

Belakangan di Reddit, banyak yang bilang bahwa Scream 2022 ‘was woke’ karena hanya membunuh karakter berkulit putih saja. Sementara itu, POC (person in color) dan seorang queer selamat, secara ajaib.

Padahal bila dilihat dengan saksama, sebagian besar karakter memang berkulit putih. Sementara itu, hampir semua karakter utama di Scream; Sydney, Gale, dan Dewey memang dibikin selamat dari berbagai ancaman. Bahkan, Dewey yang akhirnya terbunuh di Scream 2022, harus tertikam sembilan kali dan tetap selamat.

Rutin membumbui film dengan komentar sosial 

Sebagian cerita dari Scream dibuat oleh Kevin Williamson, seorang laki-laki gay yang kerap menulis sentimen queer positif dalam karakter dan cerita. Dalam Scream pertama dulu, banyak digambarkan kecemasan laki-laki berkulit putih di tahun 90-an.

Yuk, sedikit membuka kembali memori! Scream merupakan film horor pertama yang karakter utamanya ‘tidak dihukum’ karena berhubungan seks. Pemeran utama perempuan ini justru selamat dan akhirnya membunuh Billy.

Stu dan Billy dalam Scream
Stu dan Billy dalam Scream

Semua pembunuhan berantai Stu dan Billy sebagai Ghostface juga punya dasar kekecewaan mereka terhadap hidupnya. Mereka jadi melampiaskannya dengan menyiksa perempuan. Mereka juga menyalahkan ibu Sidney.

Pemilihan dua karakter POC menjadi yang terbunuh di awal Scream 2 juga menarik untuk dibahas. Scream karya Wes Craven ini menjadikan Maureen (Jada Pinkett-Smith) dan Phill (Omar Epps) terbunuh di bioskop, beberapa menit setelah film dimulai. Rasanya seperti menggambarkan bagaimana representatif kulit hitam dalam media.

Adegan Maureen (Jada Pinkett-Smith) dan Phill (Omar Epps) terbunuh di bioskop dalam Scream 2
Adegan Maureen (Jada Pinkett-Smith) dan Phill (Omar Epps) terbunuh di bioskop dalam Scream 2

Pada ending-nya, Mickey juga bersikeras untuk mau ditangkap karena ia bisa ‘lolos’ dengan menyalahkan para korban. Ada juga obrolan soal ia mampu membayar biaya hukumnya. Sindiran keras, nih!

Scream 3 paling terdepan! Film ini menyampaikan komentar sosialnya dengan menempatkan eksploitasi perempuan, pelecehan, dan betapa kuatnya seksisme dalam industri film. Semuanya jadi dasar si Ghostface untuk menghabisi semua korbannya. Sementara itu, Scream 4 mengkritik habis-habisan soal betapa beracunnya obsesi masyarakat terhadap media, selebriti, dan ketenaran. Ini yang jadi motivasi utama si Ghostface.

Scream 2022 sindir soal fenomena fandom

Buat para penggemar Scream, memahami alasan Ghostface punya sensasi seru tersendiri. Dibandingkan dengan sebelumnnya, sebenarnya Scream 2022 justru tidak terasa terlalu politis. 

Film ini mengangkat soal fandom berbuat hal yang enggak masuk akal. Sederhana, tapi memang benar sering terjadi. Coba saja ingat kembali, berapa banyak selebriti yang tewas di tangan fans mereka sendiri.

Kendati demikian, Scream 2022 memasukkan ide-ide modern, terutama soal feminisme dan seksualitas. Bedanya, ide ini dimasukkan dengan cara yang lebih halus.

Cara ini yang bikin pesan Scream jadi tidak mencolok. Sindirian dalam Scream 2022 juga begitu halus dengan pendekatan humor self-awareTentu saja kedua hal tersebut bikin para penonton yang baru maupun penggemar lama betah menontonnya.

***

Sebuah film memang jadi media yang sangat pas untuk menyampaikan sindiran terhadap isu tertentu. Scream membuktikannya. Lebih dari itu, pesan dan sindiran halus yang dibalut cerita horor dan thriller terasa begitu cerdas. Bila tidak dieksekusi dengan matang, hasilnya pasti akan kentang.

Gimana pendapat kamu? Jadi pengin nonton Scream dari yang pertama ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.