5 Karakter Putri Damsel in Distress Terkuat di Semesta Disney

Dalam dunia sinema, khususnya Hollywood, ada beberapa tipe karakter khusus yang selalu kena stereotip tertentu. Salah satunya yang cukup jarang disebut, yaitu manic pixie dream girl. Makanya, kali ini KINCIR bakal bahas tipe karakter cewek lainnya dalam sinema, tapi yang cukup mudah dikenali, yaitu damsel in distress.

Selama ini, damsel in distress melekat sama karakter cewek lemah yang perlu diselamatkan. Namanya aja berarti ‘gadis dalam kesulitan’ atau sering disebut persecuted maiden alias gadis yang dianiaya.

via GIPHY

Jadi, karakter damsel in distress ini merupakan cewek yang berada dalam kesulitan yang sering kali mengancam nyawa dan baru bisa keluar dari masalah kalau ada yang menyelamatkan. Cewek-cewek ini pun punya kriteria spesifik, yaitu muda dan cantik.

Disney adalah salah satu nama besar yang sejak lama mengeksploitasi karakter damsel in distress, mulai dari Snow White sampai Aurora. Namun, ternyata Disney pun berbenah dan enggak mau terlalu menampilkan karakter cewek lemah. Makanya, belakangan Disney pun membuat karakter damsel in distress yang, meski masih perlu “diselamatkan”, tetap bisa berjuang buat dirinya sendiri.

Enggak perlu berlama-lama, langsung aja lihat daftar dari KINCIR di bawah ini.

1. Lady (Lady and the Tramp)

Damsel in distress memang enggak selalu manusia, kok. Dalam Lady and the Tramp (1995), Lady adalah anjing perempuan yang kehidupannya bahagia. Dengan sepasang suami-istri jadi “majikannya”, Lady bisa dibilang dilimpahi kasih sayang. Bahkan, saat majikannya memiliki bayi, Lady juga dikenalkan kepada bayi mereka, membuat Lady merasa semakin istimewa.

Namun, konfliknya muncul saat Aunt Sarah (karakter manusia) datang dan mengacaukan hidupnya. Lady mencoba kabur dan bertemu tiga anjing liar yang “jahat”. Untungnya, Tramp datang menyelamatkan Lady.

Bukan sekali ini aja Lady diselamatkan. Saat ada tikus masuk ke rumah, Lady yang enggak berdaya ditolong oleh Tramp yang dengan cekatan membunuh tikus itu. Jadi, meski enggak minta tolong, Lady selalu diselamatkan.

via GIPHY

Meski begitu, satu hal yang perlu disorot dari karakter ini adalah keinginannya buat melindungi bayi majikannya. Lady mungkin memang kelihatan lemah. Namun, saat udah menyangkut bayi majikannya, dia bisa jadi protektif banget. Kasus tikus yang masuk rumah juga menunjukkan bahwa Lady rela melakukan apa pun demi melindungi bayi majikannya meski pada akhirnya Tramp-lah yang secara langsung melindungi bayi itu.

Ketegarannya ketika ditangkap oleh penangkap anjing dan kesabarannya menghadapi Aunt Sarah yang benci anjing patut diapresiasi. Lady berjiwa besar dan hal itu menunjukkan bahwa dia kuat. Dia memang mungkin butuh diselamatkan oleh Tramp dalam beberapa situasi, tapi bukan berarti dia cuma menunggu diselamatkan dengan pasif.

2. Belle (Beauty and the Beast)

Belle mungkin masih tipikal Princess Disney yang terkena banyak banget stereotip. Dia cantik dan berkulit putih. Dia juga mesti jadi pembantu dan enggak berdaya menolak apa pun yang diperintahkan Beast karena dia “takut”. Sebagai karakter damsel in distress, Belle bahkan berada dalam hubungan toxic karena Beast awalnya merupakan sosok yang kasar dan mengerikan.

Bedanya dengan Princess lain, dia gemar membaca dan cerdas. Dia juga enggak kepikiran nikah atau menunggu pangeran berkuda putih datang, apalagi lamaran Gaston buat menikahinya aja ditolaknya berkali-kali.

Bahkan, saat ayahnya ditahan oleh Beast, Belle tanpa pikir panjang langsung datang ke istana Beast buat menyelamatkan ayahnya. Dia juga dengan berani menerima penawaran Beast buat menukar kebebasan ayahnya dengan kebebasannya.

via GIPHY

Berani dan juga sayang orangtua, Belle adalah karakter damsel in distress pertama yang mau dan berani berjuang demi orang lain dan dirinya sendiri. Saat tahu ayahnya dalam kesulitan, dia memohon buat pergi menemui ayahnya.

Namun, saat warga yang marah berbondong-bondong datang buat menghabisi Beast, Belle kembali secepatnya demi menyelamatkan Beast, meski dia sebetulnya enggak melakukan apa pun selain mengungkapkan bahwa dia juga mencintai Beast. Semua itu menunjukkan bahwa Belle, meski masih butuh “diselamatkan” oleh belas kasihan Beast, tetap bisa berjuang untuk ayahnya.

3. Jasmine (Aladdin)

Jasmine pun sebenarnya masih terjebak dalam stereotip cewek “lemah” dan masuk kategori damsel in distress. Dia berkali-kali diselamatkan Aladdin, mulai dari saat dia hampir dihukum karena mencuri sampai ketika dia harus “melayani” Jafar, Aladdin-lah yang menyelamatkan dan membebaskannya. Dia juga seorang putri Sultan dan sejak dulu diberitahu bahwa dia juga harus menikahi pangeran.

Namun yang membuat Jasmine “kuat” adalah keyakinannya buat menikahi cowok yang memang dia cintai, bukannya cowok yang disediakan oleh ayahnya alias pangeran-pangeran yang dijodohkan untuknya. Ditambah lagi, dia juga cukup bijak buat enggak memandang kasta dalam memilih pasangannya dan memilih Aladdin yang cuma rakyat biasa.

via GIPHY

Dia bahkan cukup kuat buat tetap “melayani” Jafar demi keselamatan ayahnya dan juga rakyatnya dair Jafar yang jahat. Namun, dia tetap menunggu Aladdin untuk membawanya keluar dari situasi enggak menyenangkan tersebut.

4. Megara (Hercules)

Megara memang bukan Princess Disney kayak Belle dan Jasmine karena Megara muncul dalam Hercules yang tentunya mengisahkan Hercules, anak Zeus, sebagai protagonisnya. Namun, Megara bisa dibilang karakter damsel in distress lainnya yang Disney sediakan demi menciptakan kisah fairy tale yang memabukkan.

Dalam Hercules (1997), Megara merupakan utusan Hades yang punya misi mencari tahu kelemahan Hercules. Dia dikirim buat menggoda dan bikin Hercules jatuh cinta sehingga bisa dia manipulasi, tapi pada akhirnya dia juga jatuh cinta sama Hercules.

Saat itulah Megara memutuskan buat berhenti mengikuti perintah Hades yang malah berakhir menjadikannya diculik oleh Hades demi memanggil Hercules. Dalam hal ini, Megara merupakan damsel in distress yang, meski awalnya berniat menjebak Hercules, belakangan malah mesti diselamatkan. Namun, Megara jadi kaki-tangan Hades bukan tanpa sebab.

via GIPHY

Megara sempat mencintai seorang cowok dan rela melakukan apa pun demi cowok itu, termasuk menukar kebebasannya kepada Hades. Namun, dia malah patah hati setelah mengetahui cowok itu mengkhianatinya dengan mencari cewek lain. Megara pun akhirnya kehilangan kepercayaan sama cowok dan jadi sinis, menganggap cowok bisa mudah ditipu oleh muslihat kecantikannya.

Sampai di sini, Megara tahu bagaimana memaksimalkan kecantikannya demi mendapatkan keuntungan. Dia tahu caranya move on dan tetap merasa “menang” meski ditinggal mantan. Dia menikmatinya. Akan tetapi, dia juga enggak bisa membohongi dirinya sendiri buat enggak memperjuangkan kebenaran.

Makanya, ketika Hercules bertarung mempertahankan Olympus, Megara justru menyelamatkannya tertimpa reruntuhan. Dia berani menghadapi kematian demi menebus rasa bersalahnya. Bahkan, dia sendiri mengaku “Saya seorang cewek, saya dalam kesulitan. Saya bisa menanganinya. Semoga harimu menyenangkan!” saat Hercules nanya, “Apakah kau cewek yang dalam kesulitan?”

5. Elsa (Frozen 2)

Terakhir, tentunya kalian udah nonton, dong, Frozen 2 yang tayang sejak 20 November lalu? Dalam sekuel ini, Elsa yang sejak awal udah kelihatan feminis banget karena enggak butuh pangeran (beda sama Anna yang memang bermimpi menikahi pangeran yang jadi jodohnya) juga masih kelihatan “kuat”.

Dia memimpin Arendelle sebagai ratu tanpa raja. Dia punya kekuatan besar yang cuma dia yang bisa mengendalikannya. Dia memang sempat ditakuti di film pertama, tapi kembali diterima ketika dia juga bisa menerima dirinya dan kekuatannya.

Nah, di film keduanya, Elsa bertemu sosok yang dia sendiri enggak mengerti. Dia mendengar bisikan yang berasal dari jauh. Dia merasa terpanggil demi mengungkap kekuatan yang dimilikinya. Ketika petualangan dimulai, Elsa bersikeras buat pergi sendiri.

via GIPHY

Akan tetapi, Anna yang trauma Elsa pergi meminta mereka pergi bersama. Namun, ketika mereka terpisah lagi, Elsa yang berjuang seorang diri ternyata tetap butuh “diselamatkan” oleh Anna. Meski enggak bisa secara harfiah dikategorikan sebagai damsel in distress, pada dasarnya Elsa tetap cewek yang dalam kesulitan di Frozen 2.

Lagi-lagi, dia bukan cewek yang menunggu bantuan datang. Dia melakukan segalanya yang dia bisa demi menyelamatkan kerajaannya dan percaya bahwa Anna ada di belakangnya buat menyelesaikan masalah. Kepercayaan ini berarti besar banget dan menunjukkan kebesaran hatinya juga buat percaya sama saudara satu-satunya.

Ditambah lagi, Elsa juga punya kekuatan besar yang bikin dia jadi “Elemen Kelima” yang menyeimbangkan alam. Jadi, meski masih perlu diselamatkan oleh Anna, Elsa sendiri merupakan sosok cewek yang kuat.

***

Menjadi damsel in distress bukan berarti buruk. Malah, kadang karakter-karakter ini perlu berada dalam kesulitan dulu buat tahu bahwa sebenarnya mereka cukup kuat buat memperjuangkan hal yang menurut mereka benar.

Meski pada akhirnya tetap aja “diselamatkan”, tapi mereka tetap punya kekuatan. Kekuatan mereka enggak kayak Mulan dan Merida yang bisa bertarung menggunakan pedang dan melawan beruang. Akan tetapi, kegigihan, kesabaran, dan keyakinan merekalah yang bikin mereka kuat.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.